20. Flower

677 97 40
                                    

Perpisahan.
Sebuah fase normal bagi manusia dalam pahitnya kehidupan.

***

"Lalisa! Beri dia makanan anjing."

Rosè menatap nyalak sosok pria bongsor didepannya. Bisa bisanya dia memberinya makanan anjing. Memangnya-

"Kau memang anjing! Sama seperti ayahmu,Mattius Park."

Rosè naik pitam,"Kau gila ya?!"

Gadis itu berontak,mencoba melepaskan ikatan tambang yang membuat tangannya terasa perih. Dia benar benar marah jika ada orang yang merendahkan ayahnya. Rosè bersumpah akan membunuh Justin sialan itu.

"Kalau saja Mattius Park berhasil mengusut kematian adiknya,kau tidak akan berada disini Rosey."

"Persetan!" Rosè berteriak. Menerbitkan senyum remeh dibilah bibir Jungkook.

"Kau tahu kasus sepuluh tahun lalu yang menggemparkan Korea Selatan karena pejabat negara yang diduga terlibat. Tentang pembunuhan keluarga Park."

Rosè terdiam. Ya dia tahu! Sangat tahu.

"KARENA AYAHMU MEREKA TIDAK MENDAPAT KEADILAN,ROSEANNE!"

Rose berjengit,matanya berkaca kaca ketika mengingat peristiwa itu. Iya,papanya memang salah. Tapi,haruskah ia yang menanggungnya? Ini bukan salahnya. Dia masih kecil waktu itu.

"Koruptor itu,Kim Sejeong,telah membunuh kedua orang tua Park Lili dengan begitu sadis. Tapi ayahmu,malah menghentikan penyelidikan hanya karena uang suap Kim Hae In. Kenapa?! Kenapa Mattius tega pada adiknya sendiri?! Tidak tahukah bahwa dua keponakannya sangat menderita karena harus berjuang untuk hidup?! Sementara kau—kau hidup bahagia dengan uang uang itu. Kalian semua,biadab!!"

Rosè menangis. Air matanya tumpah. Mendengar nama Park Lili,dia merasa sangat bersalah. Ia ingat gadis kecil itu,sosok anak kecil yang selalu patuh pada ucapan sang kakak. Adik kecilnya yang begitu polos dan ringkih.

"Kau—"

"Kak Rosè.." Rosè menoleh. Menatap tubuh mungil Park Lili yang berdiri diambang pintu. Gadis dengan surai sebahu itu menatap Rosè penuh kehancuran. Didunia ini,Park Lili tidak punya siapapun yang bisa ia percaya.

"Jung,jangan bunuh dia!"

Jungkook membeliak,"Kenapa? Bukannya—"

"Aku ingin dia melihat kematian paman dan bibi.  Sebelum itu,Rosseane Park harus benar benar menderita." Selanya.

Jungkook tersenyum,"Tentu."

"Selanjutnya,Kim Sejeong! Dan terakhir..." Jungkook menggantung ucapannya,menoleh pada Park Lili.

"Kim Hae In!" Jawab gadis itu. Begitu tenang.

■ ■ ■ ■ ■ ■

Paruh baya bertubuh tegap itu berjalan santai menuju satu bilik privat disebuah restoran Perancis. Sosok arogan dan penuh kesombongan itu menatap rendah pada setiap pelayan restoran yang berbaris menyambut kehadirannya.

"Tuan Kim,anda menginginkan sesuatu?" Tanya sang kepala pelayan,begitu sopan.

"Bawakan wine paling lezat yang kau punya." Titahnya.

Sang pelayan membungkuk dalam. Pamit undur diri untuk memenuhi permintaan pejabat negara yang begitu masyhur dinegara gingseng ini. Sementara pria itu,masuk lebih dulu ke salah satu ruangan. Pribadi yang sebelumnya terlihat begitu arogan,mendadak membungkuk sopan pada lelaki berjas yang sudah duduk menikmati hidangan.

[✔] Choose You | Revenge and the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang