Cast : Kim Namjoon
Typo bertebaran
Let's move to the story
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Line onJoonie (15.43)
•hey
•sedang apa?Me (17.21)
•ya?
•maaf aku baru saja selesai mengerjakan tugasJoonie (17.24)
•begitu ya,baiklah tidak apa-apa
•apa aku mengganggu?Me (17.28)
•tidak oppa
•ada apa?Beberapa menit ku tunggu balasan dari nya tapi tidak kunjung datang,ada apa sebenarnya?
Berani nya ia membuatku begitu penasaran,sepertinya aku tak bisa tidur nanti malam.Jika sampai itu terjadi aku akan melempar mu dengan sepatu ku saat bertemu besok,aku bersungguh-sungguh Namjoon-ah. Batin ku.
Tingg
Sebuah notifikasi masuk ke ponsel ku. Menampilkan pop-up dari aplikasi Line.
Joonie (18.30)
•aku di depan rumah muItu lah isi pesan yang ku dapatkan darinya,balasan dari pesan yang ku kirim satu jam lalu. Balasan yang membuat ku saat ini terburu-buru melangkah menuruni tangga dan lekas membuka pintu rumah.
Ku dapati ia tengah bersandar di pagar rumah ku. Sambil memainkan ponsel dengan sebelah tangan nya sedangkan tangan satunya ia masukan ke dalam saku celana.
"Oppa mengapa tiba-tiba datang kesini?" Tanya ku setelah ia meletakan ponselnya di saku celana kirinya.
"Aku hanya rindu memang nya tidak boleh?"
Ah pria ini memang selalu begitu,mudah baginya membuat jantung ku seperti dipompa dua kali lipat dari biasanya.
"Kau merindukan ku?" Ia merubah ekspresi nya menjadi datar setelah mendengar pertanyaan ku.
"Tidak,aku merindukan adik mu. Apakah dia ada di dalam?" Sekarang gantian aku yang mengubah ekspresi dari berbinar-binar menjadi sedih.
Apakah hanya aku yang terlalu percaya diri atau dia yang terlampau tidak peka?
Tadinya aku berniat menarik kata-kata ku yang akan melemparnya dengan sepatu,tapi ku putuskan untuk tetap melakukan nya sekarang juga.
"Hyerin ada di dalam,masuk saja biar nanti ku panggilkan." Ucap ku sambil berlalu dengan wajah tertekuk,meninggalkan nya di luar pagar dan berniat memanggil adik ku di kamarnya.
Baru satu langkah,tangan nya sudah menarik bahu ku agar berhadapan kembali dengan nya.
"Tentu saja aku merindukan mu paboya, memangnya yang jadi kekasih ku itu kau atau adikmu?" (Bodoh) katanya menyentil dahi ku pelan kemudian memutar bola matanya. Setelah itu ia menarik tangan ku duduk di kursi yang tersedia di teras rumah.
Aku masih bergeming di sampingnya,ia melirik ke arah ku dan menyentuh kedua pipi ku dengan tangan nya.
"Hei kenapa diam saja? Kau marah?"
"Tidak." Jawabku singkat.
"Aku hanya bercanda."
"Pertanyaan mu tadi kau pasti tau jawaban nya tanpa harus ku jawab kan?" Sambungnya setelah tangan nya terlepas dari pipi ku.
"Ya,aku kan hanya memastikan."
***
"Kau mau makan apa?"
"Namjoon-ah aku mengantuk,sebenarnya kau mau membawaku kemana?" Aku mengabaikan pertanyaan nya.
Saat ini kami sedang dalam perjalanan yang entah kemana,aku sudah bertanya padanya sejak ia menarik ku masuk ke mobil nya tadi bahkan aku tidak sempat mengganti baju.
"Tidurlah nanti akan ku bangun kan saat sudah sampai."
Sekarang sudah pukul 22.00 KST apa dia gila? Bagaimana kalau nanti aku pulang kemalaman?
"Tapi—
"Sstt diam lah nanti kau akan tau sendiri."
Aku mengarahkan pandangan ku keluar jendela,memperhatikan lalu lalang kendaraan.
Tak lama ku rasakan mobil yang ku tumpangi berhenti di tepi jalan. Rasanya aku mengenali tempat ini,tapi aku belum menyadari karena jalanan yang agak gelap.Setelah kami keluar dari mobil,berjalan bersisi-an dan ku lihat pemandangan di depan ternyata ini adalah sungai Han.
"Kau suka?" Tanya nya ketika melihat mataku berbinar.
"Suka sekali Namjoon-ah gomawoyo." (Terimakasih)
"Kemarin aku kesini mengantar Jimin pergi menemui kekasihnya,tapi setelah sampai aku malah teringat padamu."
"Bogoshipda Namjoon-ah." (Aku merindukan mu)
"Nado bogoshipda,saranghaeyoo." (Aku juga merindukan mu,aku mencintai mu) katanya lalu membawaku ke dalam pelukannya.
Beberapa minggu belakangan ia memang sulit sekali ditemui bahkan hanya untuk saling berkomunikasi. Namjoon bilang ia harus menyelesaikan projek lagu untuk boy group nya yang akan comeback dalam waktu dekat ini.
Dan malam ini di pinggir sungai Han,ditemani sorot lampu warna warni serta udara dingin kami saling melepas rindu. Aku merasakan hangat dekapannya,menatap indah matanya,melihat ketulusan senyumnya.
Namjoon-ah saranghaeyo
Aku tidak peduli apa yang mereka katakan,tidak peduli dengan apa yang aku dengar dari orang lain, Namjoon-ah tetaplah seperti ini❣️Pada akhirnya aku tidak hanya melempar sepasang sepatu,namun ku serahkan seluruh hatiku untuk dijaga olehnya.
(FIN)

KAMU SEDANG MEMBACA
Bby💕(Bangtan being yours)
FanfictionHanya sekumpulan imajinasi tentang BTS yang terpikirkan untuk mengisi kesenggangan waktu Bahasa baku dan non baku No private Update tidak tentu