Indra sudah memberiku informasi lengkap tentang para D-Genesis. Selama 1 minggu aku diberi waktu untuk mempersiapkan segalanya. Dalam waktu 1 minggu ini, pikiranku terpusat pada apa yang akan kulakukan selanjutnya, setelah nanti berhasil mencari mereka. Aku menyusun sebuah rencana ke depan.
Dalam jurnalnya, ayahku bilang, aku dan Ilmea adalah kunci untuk menyelesaikan masalah dunia saat ini. Aku harus mencari para D-Genesis untuk membantuku. Setelah itu, Aku harus menyatukan kembali umat manusia di dunia ini. Tak peduli mereka orang normal atau Inhumans, aku harus bisa membuat kedua golongan itu hidup dengan harmonis. Untuk itu, aku harus mengalahkan Jagat; sang Omnipotent yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia-lah yang jadi hambatan terbesarku.
Benar kata ayah, aku harus mencari para D-Genesis. Untuk mengalahkan Jagat, aku butuh kekuatan mereka. Karena itulah, rencana kususun dengan begitu sempurna. Aku juga menyiapkan banyak rencana cadangan, takutnya rencanaku gagal.
Akhirnya 1 minggu telah berlalu. Aku sampai tidak menyadarinya karena asyik menyusun rencana, serta berlatih untuk mempersiapkan segalanya.
Indra berkata padaku, dia akan menungguku di sini. Jadi, sama seperti sebelumnya, aku ditemani oleh Niko, Feo dan Felicia saja. Dia juga mengatakan padaku kalau aku tak perlu repot-repot kembali ke markas Hunters. Nanti Indra yang akan menemui Rave secara langsung.
≈≈Ω≈≈
Tujuan pertama kami adalah Sektor S-12. Tempatnya berada paling dekat dari bunker pusat Resistant. Menurut Indra, Zo sudah menungguku di sana.
Setelah setengah hari berjalan, tibalah kami di sektor S-12. Tempatnya begitu gersang, tak ada bangunan di sini. Hanya satu gedung tua, sisanya sudah tinggal puing-puing. Kami memutuskan untuk memasuki satu-satunya gedung yang ada di sini.
Gedung ini tidak terlalu tinggi, hanya ada 7 lantai. Di dalamnya juga tidak banyak orang seperti di bangunan-bangunan lain. Padahal, yang namanya bangunan itu sangat penting sekarang. Meski hanya berupa reruntuhan atau terbengkalai hingga hampir roboh, tetap akan sangat berharga. Pasalnya, dengan kondisi alam yang mematikan saat ini, orang-orang pasti butuh tempat berlindung. Artinya, memang tidak banyak orang tinggal di distrik S-12.
Setelah tiba di lantai teratas, tiba-tiba saja suasana berubah. Kami dikelilingi kabut tebal, sangat tebal hingga untuk melihat tangan sendiri saja sudah sulit. Kemudian terdengar suara, yang langsung terdengar di kepala kami.
Suara itu suara Zo. Dia menyuruhku untuk melangkah ke depan, dan hanya aku sendiri. Niko dan kedua gadis itu disuruh menunggu.
Aku menuruti permintaannya.
Setelah cukup lama berjalan, barulah sosok Zo terlihat tengah berdiri mematung menantiku.
"Sebelum aku meminjamkan kekuatanku, aku ingin mengujimu terlebih dahulu, Lass," ucapnya sambil secara perlahan mendekat ke arahku.
≈≈Ω≈≈
Zo, lelaki itu memiliki kemampuan mengendalikan visual cortex melalui gelombang pikiran. Orang mengenalnya dengan sebutan 'ilusi'. Tidak hanya visual cortex, Zo juga bisa mengendalikan bagian-bagian lain di otak yang mempengaruhi sensistivitas. Makanya, orang yang terkena kemampuanya tidak hanya 'melihat' ilusi saja. Orang itu akan benar-benar merasakannya seolah nyata.
Indra sempat mengatakan kalau Zo ingin mengujiku terlebih dahulu. Dan benar saja, Zo ingin mengujiku. Tapi... seperti apa ujiannya?
Zo menggunakan kemampuannya padaku. Ia memperlihatkan sebuah ilusi, di mana kejadian nahas yang merenggut nyawa ayahku terjadi. Aku seolah berada di sana, di tempat yang sama dulu. Kejadian yang kulihat terasa begitu nyata. Saking nyatanya, aku memekik keras. Aku menangis, berlari menghampiri tubuh ayahku yang sedang diseret dengan kasar oleh orang-orang biadab itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
D-Genesis : Reversed
Science FictionDi tahun 2025, seorang ilmuwan ahli genetika berhasil menciptakan sebuah serum yang mampu meningkatkan potensi manusia secara maksimal. Setelah bertahun-tahun meneliti, ayahku, Dr. Sheer Genesia, akhirnya bisa membuktikan pada dunia kalau teorinya t...