Bab 4

51 20 2
                                    

Malam ini, Azka dan Radit akan bertemu di cafe.
"Lo mau ngapain sih?", ucap Radit saat baru datang.
"Gue mau nunjukin sesuatu sama lo!", jawab Azka antusias.

Azka menunjukkan foto Devan dan wanita itu. Radit terkejut, ia bingung melihat wajah wanita itu.
"Bentar deh Ka, cewe ini gue kayak kenal", Radit membuka ponsel nya.
"Emang siapa? Mantan lo ya!", Azka tertawa. Radit memberikan ponsel nya ke Azka.
"Lah? kenapa?", Azka bingung.
"Coba deh lo liat instagram nya cewe itu", Azka men- stalker nya, Azka mulai mengernyitkan dahi.

"Jadi gimana?", tanya Radit.
"Gimana? maksud nya?", Azka bingung.
"Persis kan? Dia itu anak nya temen nyokap gue", jawab Radit.
Azka hanya ber oh ria. Oh jadi nama nya Allisha, batin,Azka.

🌻🌻🌻

Kyra PoV

Aku mengunci pintu, membiarkan satu per satu air mata ku jatuh, aku duduk meringkuk di balkon kamar menikmati udara malam hari dan melihat bintang bersinar.

Sakit hati itu kembali lagi, setelah satu tahun aku berusaha menyembuhkan nya.
Devan, kembali ke hidupku. Aku tidak tau mengapa menyimpulkan itu, tetapi, seperti nya itu akan menjadi kenyataan.

Aku akan bercerita, seperti nya ini akan menjadi part panjang, aku menceritakan Devan,Mama dan Papa, bang Azka.

🌻🌻🌻

Devan dan aku sudah 3 tahun pacaran. Kami ber pacaran awal SMP, haha aku berfikir itu terlalu kecil, cinta monyet. Devan itu baik banget, ganteng, pintar basket, tinggi.

Devan sayang banget sama aku, setiap pulang sekolah dia selalu ada waktu untuk mampir, kita selalu bercanda, cerita cerita. Biasanya bang Azka suka ganggu.

Sampai dimana waktu kita udah lulus, Devan berubah drastis, dia cuek banget, tiba tiba suka ninggalin.

Akhirnya, dia mutusin aku. Karena alasan nya dia melanjutkan sekolah SMA di Amerika. Aku nggak marah. Aku nggak kecewa, aku nggak papa.

Semenjak itu, aku malas membuka hati, karena menurutku, nanti akan jadi pelampiasan. Di SMA, aku satu sekolah lagi sama Della, dia yang membangkitkan aku, support aku terus.

Waktu itu, Della lagi di rumah ku.
"Ra, coba liat deh ini Devan kan?", Della menyodorkan ponsel nya ke arah ku. Aku melihat foto Devan bersama wanita lain.

Aku berfikir positif pasti itu hanya teman. Della terus mengocehi ku, dia menyuruhku melupakan Devan. Aku hanya diam.

"Ra lo ngapain nunggu cowo kayak dia?!", ucap Della kesal.
"Gue nggak nungguin dia, gue nggak peduli!", bentak ku.
"Gue tau lo masih nungguin dia Ra", Della membenahi duduk nya untuk menatapku.
"Ra, gue tau lo sayang sama Devan, tapi ini waktu nya lo lupain Ra, Devan udah beda, dia nggak kayak dulu lagi", Della memelukku, aku membalas pelukan nya.

Aku menangis di pelukan Della, menumpahkan semua yang aku pendam.
"Gue coba Del", bisikku.

🌻🌻🌻

Makasih ya yang udah ngikutin Remember Me,
Tolong vote dan saran nya!!
selamat menikmati alur cerita nya😊

Remember Me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang