Akur

2.6K 460 152
                                    

Hari ini minju kembali di jemput sama jk jk itu. Papa minju menyuruh minju untuk pulang bareng jk kalau dia ngejemput. Kebetulan juga yujin lagi ngga bawa kendaraan. Mau gamau yujin harus merelakannya. Yujin udah pesen kalo di apa apain langsung kabur aja.

Yujin, chae, yena dan hyewon berdiri menatap arah gerbang sekolah yang mana jk tengah membuka kursi penumpang untuk minju.

"Itu om om lo bilang?" Tanya chae.

"Ebuset, gue kalau jadi minju ambyar udah!" Kata yena dengan bibir majunya.

"Diem lo!" Yujin menoyor kepala yena.

"Lo mah ga ada apa apanya jin" kata hyewon.

"Gue ga yakin minju ngga terpesona dah" kata chae.

"Drajat lo jatuh berdiri di sebelah tu om om jin" kata yena.

Yujin yang mendengar langsung saja menyikut perut yena disebelahnya, lalu menoyor kepala chae dan menendang kaki hyewon. Gerakannya udah kayak mau silat.

"Bangsat lu pada! Bukannya kasi dukungan moril kek!" Kesal yujin.

"Gegayaan lu moril, makan masih kangkung 2rebu juga!" Sahut yena.

"Ni bebek gue jepit juga bibirnya di jemuran dah!" Kata yujin menyentil bibir yena.

"Kasar kamu mas!" Kata yena memegang bibirnya.

"Ducky" panggil yuri yang ntah datang dari mana.

"Tuh daki dipanggil" kata yujin.

"Bgst lu!" Kini yena kembali menoyor kepala yujin lalu tersenyum ke arah yuri.

"Eh neng joyul udah selesai dari ruang musiknya?" Kata yena senyum senyum ga jelas.

"Udahh" kata yuri dengan senyum terbaiknya yang malah membuat yujin memeragakan gerakan mau muntah.

"Hai semuaa, duluan yaa" kata sakura yang juga datang ntah dari mana tapi hanya sekedar sapa dan lewat gitu aja.

"Gue cabut duluan" kata hyewon menepuk bahu yena.

"Mau kemana lo?" Tanya yena

"Anter mba mantan. Mas mantan duluan yaa" kata hyewon pada chae.

Chae udah menendang ke arah hyewon tapi orangnya udah keburu lari jadinya chae cuma bisa nendang angin. Chae melihat hyewon yang udah berjalan sejajar dengan sakura, tampak sakura memberi eyes smilingnya pada hyewon. Ada nyut gitu di dada mas mantan.

"Mujaer lo pulang sama gue" kata yujin membuat yena kaget.

"Bebeb joyul pulang sama gue" kata yena.

"Dia kan tinggal depan rumah gue, jadi lo gausah repot repot" kata yujin.

"Siapa juga yang mau pulang sama lo!" Sergah yuri.

"Kalo lo ga pulang sama gue, gue bilangin ayah lo pacaran sama keturunan bebek!" Ancam yujin

"Lah ini kan pacar gue jin" kata yena.

"Kali kali elaahh, mujaer buruan" kata yujin yang seenaknya udah langsung jalan.

Yuri melihat yena dengan tatapan menyesal. Lalu menyusul yujin. Ngga tau kenapa yuri selalu menuruti yujin, kalau yujin udah mau bicara dengannya hanya berdua, yuri langsung tau bahwa yujin pasti sedang ada masalah maka mereka yang udah temenan dari kecil akan saling kembali untuk menceritakan keluh kesah hidupnya, ya walaupun di depan orang banyak mereka masih saling menghina.

.
.
.
.

Yuri masih mengekori yujin yang terus berjalan di depannya. Tapi yujin masih diam, ga ngomong apa pun.

"Paan sih lo, ganggu gue pulang sama yena aja!" Kata yuri.

Hening, yujin masih diam.

"WOI MONYET ZIMBABWE"

"Gak pake teriak berapaan dah! Depan bebek aja lo kalem!" Balas yujin sambil mengusap telingannya.

"Ya lo diem diem bae kayak lembu di kandangin!"

"Lama lama gue buang juga lu ke sungai ya!"

"Buangg kalo ga di gorok lo sama ayah!" Sambil memperagakan gorokan di lehernya.

Yujin melanjutkan jalannya setelah melihat yuri dengan tatapan malas. Yuri dengan kesal ikut melanjutkan jalannya.

"Minju di-"

"Dijodohin" yuri langsung memotong perkataan yujin.

Yujin menghembus nafas kasar, yuri pasti tahu karna minju juga sahabatnya.

"Baru juga dijodohin, belum nikah" kata yuri santai.

"Enak lu ngomong, bokapnya kagak setuju sama gue"

"Kemarin bukannya lo kerumah minju? Waktu di gerbang sok kegantengan itu"

"Iyaa" jawab yujin.

"Diusir ngga?" Tanya yuri.

"Ya nggalah, cuma ya itu malah di kenalin sama calon tunangan minju"

"Kalo bokapnya ga suka buktinya lo ngga di usir. Kan baru calon, bisa jadi bokapnya cuma mau ngtes sampe mana lo serius sama anaknya" kata yuri.

Yujin mencerna setiap kata dari yuri. Yuri selalu memberi masuk masukan berguna buatnya. Setidaknya perkataan yuri barusan sedikit menenangkan buat yujin.

"Mujaer, ga salah lo gue pelihara dari kecil!" Kata yujin menjentikkan jari ke udara.

"Gue bukan peliharaan lo monyet!" Kata yuri ngegas.

"Eh, kalau biji wijen masih gencar deketin minju?"

"Mending lo kasih pelajaran dah tu si wijen. Bosen gue liat dia ngekorin minju" karna minju selalu bersama yuri kemana pun disekolah yang otomatis membuat yuri melihat baejin.

"Berarti lo ga bosen kalo gue yang ngekorin minju?" Kata yujin menaik turunkan alisnya.

"Gak bosen tapi MUAK!" Kata yuri menekan kata belakangnya lalu berjalan meninggalkan yujin.

"Yeeuuu ngegas mulu ratu mujaer!"







"Yeeuuu ngegas mulu ratu mujaer!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




------

PRÈCIOUS [S2] || Jinjoo Yenyul ChaekkuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang