Caper - 3

511 24 1
                                    

Beberapa bulan berlalu kehidupanku disana bisa dikatakan sangat membahagiakan.
Aku yang dulunya kurang disiplin akan waktu, sekarang sudah mulai terbiasa untuk melaksanakan segala hal dengan tepat waktu. Aku sudah mulai terbiasa melaksanakan Ibadah Puasa Sunnah Senin-Kamis.
Namun, satu hal terasa sulit untuk ku ubah yaitu tidur tepat waktu. Semenjak libur setelah tamat pesantren, aku terbiasa tidur larut malam. Paginya aku harus bangun subuh dan alhasil aku sering mengikuti kuliah dengan kondisi sangat mengantuk dan mata yang memerah.

Beberapa teman sering memberi saran untuk mengkonsumsi obat tidur untuk mengusir Insomnia yang setiap malam menyerangku.
Tapi, aku tak mau ambil resiko dengan ketergantungan obat tidur.

"Nun, Kamu lihat buku Hadistku, tidak?" tanya Mira disuatu pagi.

"Bukannya Semalam sudah aku kembalikan?"

"Iyakah? Tapi aku lupa meletakkannya dimana."

"Memangnya kamu ada kelas Hadist hari ini?"

"Iya, Nun. Aku ada kelas Hadist pagi ini. Aduhhhh. . . Dimana ya buku, ku?" Mira terlihat panik. Sebab Ustadzah tidak akan mengizinkan mengikuti kelas jika tidak mempunyai buku.

"Yasudah, Tidak usah panik begitu. Kamu bisa pakai buku ku."

"Serius, Nun? Wahhh Syukron ya, Nun." Mira terlihat bahagia.

"Afwan, Mira cantik. Yasudah, kamu berangkat sekarang yah. Nanti telat"

"Iya, Nun. Kamu kenapa belum siap-siap? Kamu gak sakit kan?"

"Gak kok, Mir. Aku nanti ada kelas jam 10 jadi masih ada waktu untuk belajar lagi" Jawab Nurul sambil tersenyum.

"Yasudah, Baik-baik dirumah ya anak cantik. Aku pergi dulu, Assalammu'alaikum"

"Iyaa hati-hati, Wa'alaikumussalam"

* * *
Sepeninggal Mira, gadis itu berusaha untuk tak lagi tertidur. Walaupun nantinya dikampus dia akan kembali tidak fokus.

Nurul mencoba mengalihkan rasa kantuk yang menyerang dengan melaksanakan ibadah sholat Dhuha. Selesai sholat dia mulai memasak nasi goreng udang cabe hijau kesukaannya. Ketika sedang asyik mengiris bawang, tiba-tiba handphone disaku bajunya berdering. Dan ternyata Ibunya yang menelfon.

"Assalammu'alaikum, Bu."

"Wa'alaikumussalam, Nak. Apa kabar?"

"Alhamdulillah, aku sehat, Bu. Ibu apa kabar? Disana sehat-sehat semua kan, Bu?"

"Iya, Alhamdulillah kami disini sehat semua, Nak. Nurul sedang apa?"

"Ini sedang ngiris bawang, Bu. Rencananya mau bikin nasi goreng udang. Ibu sudah sarapan?"

"Sudah, kamu gak ada kuliah hari ini, ya?"

"Ada, Bu. Tapi nanti jam 10"

"Ooh, sudah belajar? Kamu kapan libur semester?"

"Sudah, Bu. Insya allah menjelang akhir tahun ini, Bu."

"Baik-baik ya Ujiannya? Jangan lupa belajar. Besok kalau sudah mau libur jangan lupa kabari Ibu. Biar Ibu yang jemput kesana, ya?"

"Tumben, Bu? Biasanya kan aku yang pulang sendiri."

"Kali ini kamu gak usah protes, Kapan kamu mau ujian?"

"Kabarnya 2 minggu lagi, Bu. Kenapa?"

"Yasudah, besok selesai ujian Ibu jemput. Sekalian ada yang mau Ibu bicarakan"

"Bicara apa, Bu? Kenapa gak bicara sekarang aja? Kan bisa, Bu."

"Ibu bukannya mau bicara sama kamu, tapi Ibu mau bicara sama dosen kamu"

Cadar Pertamaku ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang