part 11

271 33 0
                                    

Cklekk crekk

Bruuummm brum ckiitt

Senin pagi yang cerah. Kyuhyun baru saja selesai mengunci pintu rumahnya saat terdengar suara mesin motor yang datang. Dia segera berbalik, hendak mengetahui siapa yang mendatanginya sepagi ini.

Dan Kyuhyun langsung berusaha tersenyum, meski kaku, saat melihat hyungnya disana. Menaiki motor sport berwarna merah.

“Pagi, Kyu,” sapa Seung Hyun, tidak lupa dengan cengiran lebarnya, menatap Kyuhyun hangat.

“Ne, hyung, ada apa?” Kyuhyun membalas. Tapi, suaranya terdengar kaku membuat Seung Hyun mendesah pelan.

“Bisakah kita berangkat bersama Kyuhyunnie? Kau bilang kami boleh mengunjungimu kapanpun kami mau, tapi sekarang aku ingin mengantarmu…,”

Kyuhyun terdiam. Dirinya memang mengatakan itu waktu pembicaraan mereka di uks sabtu kemarin. Dia bilang jika dia akan mencoba menerima mereka, appa dan hyungnya, dan membolehkan mereka menemuinya kapanpun mereka mau. Asalkan dia tetap tinggal di rumahnya sekarang, setidaknya sampai dia siap tinggal di rumah keluarga Cho.

Kyuhyun menatap Seung Hyun sebentar seperti berpikir. Dan dia baru saja akan menolak saat melihat mata Seung Hyun yang seakan memohon padanya.

Kyuhyun menghela napasnya, sebelum akhirnya berkata, “Baiklah.”

Seung Hyun langsung semringah mendengar itu. Tentu saja dia bahagia kerena ini kali pertama mereka berangkat sekolah bersama.
Mereka pun akhirnya berangkat bersama meski sekolah mereka berbeda arah.
• • •

Di sekolah

Kyuhyun bingung.

Ini hanya perasaannya saja atau mereka semua memang tampak aneh? Sejak mengenal Kyuhyun, mereka semua memang menjadi lebih perhatian padanya. Tapi, kali ini…

Kali ini mereka jauh lebih memperhatikannya dan terkesan seperti… Possesive?

Tak!

Tiba-tiba Kyuhyun menjatuhkan pulpen yang sedari tadi dipegangnya ke lantai. Shin seonsaengnim yang sedang mengajar di depan hanya meliriknya sekilas sebelum kembali menjelaskan teori.

Kyuhyun segera akan mengambilnya saat Heechul, yang duduk di depannya, mengambilnya lebih dulu.
Sesaat tangan Kyuhyun yang tadi akan mengambil pulpennya melayang di udara. Matanya menatap Kim Heechul tidak percaya.

Bagaimana bisa seorang Kim Heechul, yang biasanya hanya mementingkan dirinya sendiri melakukan itu untuknya?

Kyuhyun Juga bisa melihat Shin seonsaengnim yang menatap ke arah mereka dengan raut yang sama sepertinya, tidak percaya. Guru itu berdehem sejenak sebelum melanjutkan penjelasannya.

“Ini,” ucap Heechul sambil menyerahkan pulpen Kyuhyun. Dan Kyuhyun menerimanya dengan sedikit sungkan, tapi Heechul tidak merasakannya.

‘Sudah kubilang mereka aneh,’ pikirnya sambil melirik Kangin di samping kanannya dan Sungmin di samping kanan Heechul.

Dia yakin jika bukan Heechul yang tadi mengambil pulpennya, maka bisa di pastikan salah satu dari merekalah yang akan mengambilkannya. Hari ini dia memang sedang bertukar posisi duduk dengan Yesung. Jadi, Yesunglah yang kini duduk di pinggir jendela.
.

Waktu istirahat

“Yak yak yak! Lepaskan tanganku!”
Kyuhyun terus protes kala tangannya ditarik-tarik paksa oleh teman-temannya. Mereka semua terus memaksanya untuk ke kantin, padahal Kyuhyun tadi dengan tegas mengatakan jika dirinya tidak lapar.
Tapi, mereka tidak mendengarkannya dan malah memaksa Kyuhyun untuk makan. Membuatnya kesal saja.

Zoilus (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang