S A T U

63 27 7
                                    

"Woyy!!" teriakan seseorang di pinggir lapangan yang tak lain adalah Angel, musuh bebuyutan sang pelaku, Ananta.

Ananta pun menoleh ke arah pinggir lapangan lalu berjalan mendekati lokasi kejadian.

"Siniin bolanya nyet!" Ujar Nanta pada Angel.

"Ehh sinting ya lo! Bukannya minta maaf malah ngegas?!"

Ananta mendengus kesal "Siniin bolanya!!"

"Gak!" kekeuh Angel.

"Lo tuh maunya apa sih?!, dibaikin salah, dikasarin salah. Lelah Nanta tuh lelahh," ujar Nanta di lebay-lebaykan.

"Anjirrr lebay bangsat!" kesal Angel sambil melemparkan bolanya ke arah kepala Nanta.

Brukk!

"Anjirr sakit pala guee!! Awas aja lo kambinggg!" teriak Nanta yang masih terdengar oleh Angel.

"Nama gue ANGEL bukan kambing Nanta kampretttt!" ucap Angel tak kalah keras.

***

Setibanya di kelas, Angel mendudukan bokongnya pada kursi lalu menelungkupkan tangannya diatas meja untuk dijadikan bantalan kepalanya.

Angel meringis sambil memegang kepalanya. "Ishh sakit banget pala gue, gimana kalo gue amnesia ya ampuuuuunnn! Amit-amit dahh. Awas aja lo, Nanta kamprett gue sumpahin lo naksir sama gue!!" Gerutu Angel yang masih terdengar oleh Nayla, sahabat sekaligus teman sebangku Angel.

"Ngel, lo gak boleh gitu ah. Mau sampe kapan lo musuhan terus sama si Nanta huh?"

Angel mendelik "Gak tahu tuh," ujar Angel.

"Ngel, menurut gue sih lo sama Nanta cocok kalau pacaran," kata Elin. Elin Sonia, sahabat Angel, dia biasa dipanggil Nia oleh orang terdekatnya.

"Niaaa gue pikir lo pasti cocok jadi anaknya Sule," ucap Angel berapi-api.

Nia bingung, "lah gue kan anak Mami Lili sama Papi Dimas. Kenapa jadi anaknya Sule?"

"Lo sih lawak mulu! Mana cocok gue sama si Nanta kampreto numero uno, ish."

Sementara Nayla yang sedari tadi menyimak percakapan antara Nia dan Angel menoleh ke arah Sarah,
"Sar, lo ngapain sih touch up mulu dari tadi?" tanya Nayla.

"Ehh lo kan gak ngerti, cewek itu harus tetep cantik dan rapi, ntar kalo kumel kayak si Angel mana ada cowok yang mau sama gue," ujar Sarah sambil menepuk-nepuk alas bedak diwajahnya.

Iyalah alas bedak, masa iya alas kaki.

"Apaan sih gue mulu yang kena," sungut Angel.

"Iya juga sih, Ngel lo itu holang kayaa, mau beli make up merk apapun juga bokap nyokap lo gak akan marahin lo, yang ada malah langsung ngasih duitnya, kenapa lo gak pernah make up sama sekali?" Ujar Nayla kesal.

"Nah itt----" ucap Sarah terpotong oleh Nayla.

"Lo juga bego, jangan keseringan pake make up, mana tebel kayak ondel-ondel lagi. Lo itu udah cantik sebenernya, tapi malah lo tutupin dengan make up yang tebelnya berlapis-lapis kek wafer tan*go itu," sarkas Nayla yang membuat Sarah cengengesan.

"Iyaa deh iya janji gak bakalan tebel-tebel kek gini lagi," jawab Sarah sambil mengacungkan 2 jarinya keatas membentuk huruf V.

"Halah janji mulu, di tepatin kagak lu mah," cerca Nayla.

"Curhat bu?" tanya Sarah pada Nayla.

Selang beberapa detik kemudian, "Eh Ngel, kalo kata gue mending lo minta maaf sama Nanta, terus ajakin damai deh si Nanta nya. Gampang kan?"

"Gampang nenek lo jemping!" ujar Angel pada sahabatnya.

"Heh nenek gue tuh udah gak ada dua-duanya. Masa iya mereka jemping-jempingan, dasar halu lo Ngel," ujar Sonia dengan poker face nya.

"Ngel, gue kayaknya setuju sama si Nia, lo coba aja minta maaf terus ngajak damai sama si Nanta, masalah dia terima atau nggaknya itumah urusan belakangan, iya nggak guys?" tanya Nayla kepada semuanya.

Angel yang merasa tersudutkan pun mengiya kan saja, toh itu kan belum juga dicoba. "Iya deh, ntar gue coba ngomong sama si Nanta jelek,"

"Nnnahhh gitu dong beb," ujar Sarah sambil merangkul ketiga sahabatnya.
.
.
.

Bersambung...
Yaudah sih, namanya juga pemula. Ngasih kritik boleh, nge hujat jangan ye kan wkwk.
Ok see u, next...

|Dipublikasikan pada tanggal 3 Juli 2019|

Angel vs AnantaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang