Cleaning Day

1.5K 184 35
                                    

Hemm akhirnya kesampaian juga pen bikin cerita Symbrock yang bikin gemes ini. Btw ini murni imajinasi author ya wkwk jadi mohon maklum kalo agak melenceng sama cerita.

Deskripsi waktunya sehabis mereka menang ngelawan Riot dan balik ke apartemen mereka.

Happy reading~
1010 kata
—————————————————

Debuman kedua kembali terdengar di ruangan tersebut.

Eddie menghela nafas lega, menepuk-nepuk kedua tangannya yang kebas akibat menggotong tumpukan buku yang berserakan, "Oke, love, sekarang katakan padaku tentang pendapatmu kenapa kita perlu bersih-bersih?"

"Agar Anne tak memarahi kita?"

Eddie terhenyak, "Benar juga. Tapi bukan itu!" dia kembali mengitari ruangan, "Lihatlah ruangan ini! Ini. Semua. Salahmu."

Tangannya menunjuk-nunjuk barang barang berserakan di apartemennya. Mulai dari kursi patah, meja tak berbentuk, kayu berserakan, barbel, makanan tercecer, meja yang tak sesuai bentuknya hingga pecahan botol dan kaca jendela.

"Kita, Eddie,"

"Tapi aku tak—"

"Kau bisa saja mati bila bukan aku yang mengurus mereka,"

Eddie menghela nafas, "Fine!" tangan kirinya menggaruk kepala dengan gemas, "Tapi setidaknya kalau kita ingin tinggal disini lagi, kita harus membersihkannya. Bantu aku, okay?"

Suara berat yang berasal dari dalam pikirannya hanya berdengung mengiyakan.

Aksi beres-beres pun dimulai dengan Eddie yang yang kembali mengumpulkan serakan buku maupun kertas kemudian memilahnya. Kiranya yang masih bisa dipakai dia kembalikan ke rak—yang tentunya tidak rusak. Berlanjut mengumpulkan kayu-kayu menjadi satu, lalu pecahan-pecahan kaca untuk dibuang.

"Be careful, Eddie. Jangan sampai melukai tanganmu," Venom menginterupsi kegiatan Eddie yang memungut kaca dengan tangan kosong

"Bagaimana dengan ucapan 'Hei, Eddie, biar aku saja yang mengerjakan itu'?" sarkas Eddie menghentikan aktifitasnya

Walaupun Venom menggeram tak suka, gumpalan hitam mulai muncul dari tubuh Eddie. Serpihan dan potongan kaca-kaca dikumpulkannya kemudian dia panjangkan gumpalan itu untuk meraih tempat sampah didekat kulkas.

"Apa aku juga harus menyapu tempat ini? Serpihan-serpihan lain terlalu kecil untuk kupungut,"

Eddie mengangguk, "Biar aku saja yang membersihkan. Kau angkat saja meja dan sofa itu ke sisi sana,"

Venom kembali mengerjakan tugasnya. Namun ketika Eddie hendak menggapai vacum cleaner di sudut ruangan, dia mengumpat, "Alatnya hancur." pandangannya menusuk tak suka pada lengan Venom yang sedang menangkup meja dan sofa sekaligus

Kepala Venom muncul diantara lengan itu, "Bukan salahku!"

Eddie memijat kening. Kemudian meraih sapu manual yang kebetulan dia punya. Astaga, melelahkan sekali. Kepala Venom mendekatinya ketika dia sedang menggerak-gerakkan sapu, seolah sedang mempelajari alat yang mungkin baru pertama kali dia lihat. Lengan yang tadi memindahkan meja dan sofa pun sudah kembali ke tubuh Eddie.

"Makanan yang tercecer disana sudah kau bersihkan?" tanya Eddie tanpa mengalihkan pandangan dari sapu

Venom menggeleng, lalu mendekati makanan yang membusuk di lantai itu. Mulutnya membuka lebar dan akan melahap makanan itu sebelum Eddie membentaknya, "Jangan dimakan!"

Eddie dan VenomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang