Satu minggu setelah Alena menandatangani kontraknya, hari ini akan memulai debutnya sebagai karyawan. Alena mempersiapkan penampilannya sebaik mungkin mulai dari pakaian, sepatu, makeup hingga rangkaian kata yang akan dia ucapkan didepan rekan kerjanya.
Alena menarik napasnya dalam-dalam untuk menenangkan hatinya yang gugup. Hari pertama kerja merupakan hari yang menegangkan, dan itulah yang Alena alami saat ini.
Disinilah Alena berada, berdiri di depan gedung pencakar langit berlantai 44. Ia melihat Dixion group berdiri dengan megahnya dihadapannya, perusahaan yang di impi-impikan hampir seluruh warga London. Rasa bangga memenuhi hatinya kala mengingat saat ini dirinya merupakan salah satu keluarga besar Dixion group. Ia mengembangkan senyumnya saat menginjakkan kakinya di lobi gedung itu.
Setelah melalui serangkaian perkenalkan dan formalitas awal, pagi ini Alena langsung mengikuti meeting dengan beberapa bagian. Meeting diadakan pukul 9 pagi, kali ini Alena langsung bertemu dengan tim perencanaan untuk mendiskusikan desainnya.
"Assalamualaikum miss.Kusumoatjo" sapa seorang lelaki tampan yang mempunyai wajah barat agak ketimuran.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab Alena dengan singkat.
"Perkenalkan saya Althaff Kamil Gomer direktur perencanaan yang bertanggung jawab pada desain anda" kata Althaff lembut.

hadeeeuuuhhh brewoknya bikin geli geli gimana gitu 😉😉😃😃
Alena terpana dengan sosok lelaki yang ada dihadapannya. Bisa dipastikan ia adalah 100 % muslim jika dilihat dari cara mengucapkan salam dan wajah khas timur tengahnya. Baru kali ini Alena bisa tersenyum saat melihat lawan jenis, biasanya dia akan menundukkan pandangannya agar tidak mengotori matanya karena zina mata.
1 jam yang sangat menyenangkan bagi Alena karena Althaff merupakan sosok pemimpin yang sempurna karena dia baik, lembut dan bijaksana. Althaff artinya baik hati dan Kamil yang artinya kesempurnaan. semoga arti nama lelaki yang ada dihadapannya sesuai dengan sifatnya.
Setelah meeting dengan bagian perencanaan, kini ia tengah mempersiapkan diri untuk bergabung dengan bagian keuangan. Keuangan merupakan bagian paling krusial mengingat semua proyek pasti membutuhkan peranan bidang tersebut. 1 jam lamanya mereka mendiskusikan perencanaan anggaran hingga akhirnya meeting mereka selesai.
Perut Alena mulai memberontak ingin dipenuhi permintaannya. Nampaknya ia perlu mengisi tenaganya sebelum berkutat dengan meja rapat lagi.
Setelah istirahat berakhir, masih ada satu meeting terakhir yang akan berlangsung pukul 2 siang. Sebenarnya meeting kali ini tidak berhubungan dengan pekerjaannya, namun karena perintah dari sang atasan maka Alena bersedia datang untuk membahas persiapan grand launching desain yang akan diselenggarakan bulan depan."Hai Alena," sapa Marry.
"Ohh hai Marry" sapa Alena dengan ramah.
"Ayo kita makan siang bersama. Aku akan menunjukkan letak kantin kita lalu setelah itu aku akan memberikan tour gratis agar kau tak tersesat nantinya." tawar Marry.
"Aku tak bisa menolakmu kawan, ayooo." jawab Alena bersemangat.Setelah sampai di kantin kantor, Marry agak risih dengan pandangan orang yang selalu melihat mejanya.
"Alena apa kau selalu membawa bekal untuk makan siangmu. Itu agak aneh mnurutku?" tanya Marry ragu-ragu.
"Marry apa kau tidak melihat penampilanku? Aku seorang muslim dan aku tidak akan makan makanan yang tidak diketahui kehalalannya. Aku sudah terbiasa dengan tatapan seperti itu, bahkan jika ada yang mengajakku ke restoran Perancis pun aku akan selalu membawa makananku sendiri." jelas Alena panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum My Beloved (Revisi)
Romance"Don't touch me! we're not muhrim!" bentak Alena. "Oke, I'll get you my muhrim!" kata Maliq dengan tegas. Awalnya Maliq menyukai Alena karena karakternya yang berbeda namun seiring dengan penolakan yang Alena tunjukkan membuat Maliq terobsesi untu...