Part 2

13 3 8
                                    

Happy reading.....

Dan benar saja. 2 jam serasa 2tahun, pusing dengerin Mrs.Leni dengan rumus fisikanya. Fiuhh.

~ Dikantin saat jam istirahat ~

"Bee?" Panggil Ren
"Apa?" Sahutku sambil memicingkan sebelah mataku dan melanjutkan menyeruput es jeruk yang baru saja diantar oleh pemilik kantin.
"By the way Tino tuh lumayan lagi. Kenapa lo nggak terima aja sih?" Lanjutnya dengan kedua bola matanya yang berputar keatas, seolah berfikir. Emang punya otak?...Eh.
"Alahhh....semua cewe juga dipanggil sayang sama dia Ren" jelasku.
"Tapi dia pernah bilang lo cantik kan Bee?" Jawabnya yang makin mojokin aku. 'bikin nggak selera aja nih anak' batinku.
"Kambing dibedakin juga cantik di mata dia Ren. Lagian kalo soal cantik sih....banyak yang lebih cantik dari gue lagi. Tugas gue itu nyari cowo yang nggak peduli sama itu semua" ku kedipkan sebelah mataku yang hanya diangguki Ren seraya memamerkan deretan gigi putihnya dan kami pun beranjak pergi dari tempat itu.

~ Hari yang berbeda saat pulang sekolah ~

"Duhh hujan, nggak bawa payung lagi. Ren juga udah pulang. Gimana nih, tapi makin deres nih kayaknya" aku yang ngedumel nggak jelas di koridor sekolah.
Dan beberapa saat kemudian dengan tanganku yang masih bersedekap akibat angin yang membawa air hujan.
"Bareng aja. Tapi jalan"suara itu membuyarkan lamunanku.
"Ngagetin aja lo" jawabku dengan nada sinis sambil memperhatikan dirinya. Tampan, pake seragam yang sama dengan gue, dengan tangan kanan yang memegang payung, tapi kok dia nggak bawa tas ya?. Aneh. Tatapankupun semakin mengintimidasi. "Kok gue nggak pernah ngeliat lo?" Tanyaku tetap dengan tatapan itu.
"Jelaslah. Gue anak exel. Yang bisa masuk kelas gue cuma anak anak berotak jenius" jelasnya dengan sikap sombongnya.
"Cihh sombong bener lo" cibirku seraya memutar bola mata dan bersedekap ria.
"Udah ayo" sahutnya yang langsung menggandeng tangan kiriku agar berjalan sejajar dengannya. Tanpa bisa berkata-kata, aku hanya menatapnya heran. Berbagai macam pertanyaan bersarang di otakku. Dan nggak habis pikir juga, ada gitu orang yang sepercaya diri kek dia. Tapi ya udahlah, yang penting aku bisa pulang.

^08:00^ ~ Dikamar ~

'Kenapa ya dia?. Aneh. Tadi pas sampe depan rumah juga langsung ngilang aja gitu. Padahal aku belum ngucapin makasih. Pas dijalan juga diem aja. Dihh orang aneh. Tapi baik. Eh...kok aku jadi mikirin dia sih. Nggak penting banget. Udah ah, mending tidur' akupun terlelap dalam tidur indahku. Aelah tidur indah haha lay.

Author :*Hai semua....salam kenal. Berhubung ini cerita pertamaku, aku menerima semua saran dan masukannya. Dan bantu voment ya. Terimakasih. Bye...*

isi kolom komentar dong. Please kakak😐. Gimana ceritaku?. Bagus nggak?. Hehe...kalo nggak, nanti biar aku hapus atau ganti yang baru. Da....🙋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Eternal in the soulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang