“jisung besok besar mau jadi apa, kalau pelik mau jadi kaya mama”
“emang mama kamu jadi apa?”
“mama aku itu hebat, mama punya banyak coklat sama es krim”
Menatap wajah temannya berbinar, “benarkah? Kalau jisung mau jadi kaya papa. Papa jisung juga hebat”
Felix kecil bungkam, menundukan kepalanya “papa? Papa itu seperti apa?”
“felix emang ga punya papa?”
“kata mama peliks anak mama, peliks ga punya papa”
Jisung mengangguk mengerti, mengelus rambut felix ditatapannya anak berambut pirang dihadapannya “kalau gitu felix panggil jisung, papa saja. Soalnya jisung juga ga punya mama”
8 tahun yang lalu percakapan mereka, 8 tahun juga mereka akhirnya dipertemukan kembali. Bukan jisung sebagai papa, dan felix sebagai mama
Mereka dipertemukan sebagai kakak adik
“heh han felix, balikin jaket gue bangsat!”
Felix tak mendengarkan ucapan kakaknya yang lebih tua satu hari dari nya, memilih turun ketangga bawah menemukan mama yang sedang asik mengobrol dengan papanya
“ma itu kak jisung, felix dibilang bangsat sama kak jisung” felix mengadu, kebiasaaan felix dari kecil mengadu segala hal pada mama nya. Terlebih pada papa tirinya yang sekarang
“felix anjing! Balikin jaket gue bangsssstt”
Jisung turun tergesa-gesa, tangannya dengan cepat membekap mulutnya sendiri. Dilihatnya papa nya yang kini menatap tajam dirinya
“han jisung, mau papa potong uang saku mu”
Felix tertawa puas, menjulurkan lidahnya mengejek kakaknya. Yang ia pastikan akan memaki-maki felix setelahnya
“potong aja pah, kak jisung di sekolah tiap hari juga malakin orang. Masa kak jisung” jisung berlari cepat menuju adeknya, membekap mulut adeknya yang tidak tau diri itu
Menariknya cepat, “pa ma jisung pinjem felixnya” menggeret lengan adiknya, tak peduli felix yang merintih kesakitan
"mamaa papa tolong felixx!!!!"
Ditariknya adiknya menuju kamar mereka, menguncinya cepat
“dasar anak nakal, gue mau kencan bego” felix tak peduli, ia justru ikut menirukan suara kakaknya yang sangat menyebalkan
“kencan kok pakek parfum bayi, parfum punya nya adek lagi. Ga modal!” merotasikan bola matanya jengah, menatap felix yang dengan santainya berguling-guling dikasur
“gara-gara lo setan, mecahin parfum gue. Terpaksa ini” felix terkekeh, masih pada posisi berguling-guling bahkan kini selimut yang sudah dilipat ia mainkan
“felix anjingg! itu selimut udah gue lipat bego” felix terkekeh, ia seperti kepompong yang terbungkus selimut tebal, manik matanya menatap dari atas hingga ke bawah style kakaknya
“kok kakak jelek banget sih style nya?”
“kakak mau layatan apa mau kencan, hitam semua?” jisung menulikan pendengarannya karena sungguh jika meladeni felix itu takan ada habisnya.
Menatap adiknya yang kini terbungkus selimut, “mulutnya ya, sini cium dulu”
“aduh ga mau, ga mau kak” felix meronta, kebiasaan jisung jika kesal dengan felix. Ia pasti akan membungkam bibir adiknya itu agar tak banyak bicara
KAMU SEDANG MEMBACA
123 | I Love You • Sunglix ✔
Diversos[ tentang jisung yang mencintai felix dan felix yang menyukai jisung ] [ oneshoot , twoshoot, chap (?) ] Dom! Jisung Sub! Felix ©pinkybbeu