#17

178 23 4
                                    

"Hiichan! Ya ampunnnn!"



"Ada malaikatt kemariii!!"



Kira2 seperti itulah ekspresi Minju pada Hitomi setelah smpai di rumahnya.

"Siapa Nonaa? Apakah Putra Mahkota datang lagi kemari?" Tanya Hitomi


"Ya tuhann , enak saja Putra Mahkota Kerdus itu disamakan dengan malaikat!" Bantah Minju


"Anda mengatai Putra Mahkota itu kerdus? Memangnya apa yg terjadi?" Herannya


"Ahh sudahlah aku tidak ingin membicarakannya! Ini cepatt tolong antarkan minuman ini pada teman kakak. Kasihann, dia sudah berjalan jauh. Wajahnya sudah berkeringat :(" kata Minju sambil menyodorkan gelas berisi air pada Hitomi


"Kenapa bukan anda sendiri yg antarkan Nona?"


"Tidak bisa, kalau aku yg antarkan bisa2 gelasnya pecah gara2 kegugupanku melihatnya"


Dan akhirnya Minju hanya berdiam diri di kamarnya karena tak kuasa menahan gugup bertemu Eunwoo. Sampai saat hari sudah mulai malam, ia mendengar suara keributan dari luar.








👑🎎👑







"Teman macam apa kau, hah?" Teriak Seungwoo


"Kau sendiri yang tahu mengenai hubunganku dengannya. Dan sekarang kau mau merenggutnya dariku?"


"Justru itu Seungwoo! "Bentak Eunwoo


"Aku merasa kasihan dengannya,pernahkah kau berpikir seberapa sakitnya ia menunggu angan2 darimu?"

"Kau itu terlalu fokus menjaga Putra Mahkota"


Kalimat terakhir yang Eunwoo katakan itu cukup menghentak di hati Seungwoo. Apa yang kini ia lakukan? Hanya loyalitas saja yang ia emban, sedangkan seorang gadis di luar sana menunggu kepastiannya.


"Dengarlah Seungwoo! Dia itu seorang gadis bukan patung. Jika aku jadi kau, aku tidak akan sanggup mendiamkannya begitu saja. Ia butuh seseorang yang sungguh2 untuk menemani didalam hidupnya"


Cukup lama Seungwoo terdiam dan ternguang2 akan perkataan yang cukup menyakitkan dari rekan seperjuangannya itu. Namun , ia juga tidak bisa memaafkan dirinya sendiri.


Ada banyak risiko jika ia meminang Sakura.
Gadis itu akan selalu merasa kesepian karena ia adalah seorang prajurit yang harus patuh perintah. Tapi, jika ia melepaskannya pergi, hal itu akan menjadi luka dalam baginya. Apalagi mengingat sahabatnya sendiri akan menikahi gadis pujaanya.


"Pergilah dari sini! Aku tak sanggup melihat wajahmu" Kata Seungwoo


Eunwoo akhirnya meninggalkan rumah keluarga Kang dan membawa bekas memar di wajahnya pemberian Seungwoo tadi.

Seungwoo memasuki rumahnya, dan segera mengemasi barang2nya untuk kembali bertugas di Istana esok pagi.

Ia tak kaget melihat orang tua dan adiknya itu tegang melihatnya. Karena ia tahu teriakannya tadi cukup keras untuk didengar.

"Kau sudah besar Seungwoo, aku yakin kau sudah tahu risiko yang akan kau dapatkan atas keputusanmu sendiri" Ucap Kang Daniel yang sedang memberi nasihat pada anaknya itu

"Aku hanya ingin kau bertanggungjawab atas keputusanmu itu." Lanjutnya

Seungwoo mengiyakan perkataan ayahnya tadi, dan langsung membereskan barang2 yg td dikemasi.

Minju yang melihat kejadian itu merasa kasihan pada Seungwoo. Tapi, ia juga tak dapat membayangkan bagaimana jika ia berada di posisi kekasih kakaknya itu. Ditinggalkan begitu saja.

Keesokan harinya, Seungwoo berpamitan pada keluarganya untuk bertugas kembali di Istana. Tak lupa, Minju sedikit memberikan pelukan untuk menghibur kakaknya itu. Memang mereka termasuk kakak beradik yang mudah sekali berselisih, tetapi jika salah seorang dari mereka dirundung masalah keduanya tak segan untuk memberikan sandaran.

"Tetap semangat kakak" bisik Minju


"Baiklah adikku yang syantikkk inii" jawab Seungwoo sambil mencubit pipi Minju namun Minju tahu dibalik itu semua Seungwoo sedang patah hati.

"Ya sudah aku pergi ya" lanjutnya


"Iya kak. Hati-hati"


Seungwoo pun mulai berjalan keluar dari rumahnya.


"Eh kak sebentar!" Teriak Minju













"Jangan lupa hajarkan Putra Mahkota untukku ya!" Katanya

Throne Of Love • ON HIATUS | 배진용 & 김민주Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang