Pertama kali.

5 0 0
                                    

"Bukan paras dia yang membuat pandangannya teralihkan. Namun, bagaimana gerak-geriknya yang sangat menawan"

-kesan pertama-

***

Minggu pagi saat itu, langit terlihat cerah. Dengan matahari yang besinar hangat.

07.00 am. Jam dilengan kirinya menunjukan pukul 7 pagi. Perempuan itu tengah bersiap dengan baju merah dan celana hitam, yang dipadukan dengan Blazer jins.

Event itu mulai pulul 8 pagi. Ia memiliki waktu 1 jam untuk sampai di sana.

Terlihat bus dengan jurusan Tanggerang-Parung-Bogor, sedang menuju kearahnya. Ia segera melambaikan tangan dan menaiki bus itu.

Menikmati udara pagi dari dalam bus, membuat kesan yang sedikit berbeda. Ini bukan kali pertama ia naik bus. Bahkan ini sudah tahun ke 3 ia terbiasa dengan angkutan tersebut.

Banyak hal yang sedang difikirkan oleh perempuan itu. Bukan. Bukan hal yang buruk yang sedang ia fikirkan. Ia hanya sedang memikirkan semua yang sudah ia alami hingga sekarang.

Terlintas dalam lamunannya. Bagaimana perjuangannya semasa SMP hingga pendaftaran sekolah.

Ochi. Ochi arasnadien. Perempuan itu akrab dengan panggilan Ochi. Tahun ini memang tahun pertamanya bersekolah di SMK Negri 3 Bogor.

45 menit, telah ia habiskan untuk sekedar melamun. Tak lama ia turun dari Bus, setelah memberikan ongkos pada sang supir.

Dan sinilah ia berada. Didepan Mall Bogor Square. Atau kerap di sebut Mall Botas. Ia memutuskan untuk pergi ke Burger King, sambil menunggu temannya datang.

Jika kalian bertanya untuk apa aku di sini? Em, aku berniat melihat kakak kelasku yang ikut memeriahkan acara ini.

"Ochi!" seseorang membuyarkan lamunannya.

"Hai!" sapanya. Perempuam itu segera duduk di hadapan Ochi.

Desty Agustiani, Elysia Najla Irawan. Mereka teman dekat Ochi saat pertama kali masuk sekolah.

Ia melirik kembali jam tangannya. Pukul 8.

"Ke outdoor sekarang yok! jam 8 nih." ajaknya pada kedua temannya.

Mereka berjalan menuju outdoor Botas, atau bisa kalian sebut parkiran Mall Botas. Parkiran tersebut yang biasanya penuh dengan mobil, kini disulap dengan tenda yang dipasang pada hampir setengah dari luas parkiran. Banyak stand-stand makanan serta souvenir yang terpasang disana.

***

Ochi pov'

Aku menyusuri setiap parkiran itu. Melihat berbagai macam hidangan laksa terpajang di atas meja, dengan nama yang unik.

Aku mengeluarkan kamera dari dalam tas, dan mengabadikan momen ini. Aku dan kedua temanku berjalan mencari stand sekolahku. SMKN 3 Bogor.

Pandanganku teralihkan saat melewati stand SMK Wikrama. Aku mengambil gambar laksa yang mereka pajang. Banyak orang yang bergerumul di depan stand itu. Aku memperhatikan setiap masakan laksa yang terhidang. Unik. Tampilan laksa itu sangat menarik perhatian. Di hias dengan bunga khusus untuk garnish, kerupuk udang yang dibentuk menyerupai kujang dan hiasan lainnya. Aku melirik namestan yang terpajang. 'Laksa yang pernah ada'. Seketika aku tersenyum, tampilan dan namanya sangat unik.

Aku kembali menyusuri outdoor itu. Seperti inilah aku. Sangat senang menikmati setiap momen yang sedang berlangsung.

Aku melihat ke kanan dan kiri. Mencari stand dengan nama sekolahku terpajang. Jika kalian bertanya, apa aku tidak mengenal satupun kakak kelas yang sedang mengikuti lomba. Jawabannya, tidak. Jangankan mereka, aku benar-benar tidak mengenal orang lain di sekolah ku. Terkecuali kedua temanku, teman sekelas dan beberapa temanku saat MPLS dulu.

"Tuh! Itu stand SMK kita!" Ely menunjuk ke arah ujung tenda.

Kami bertiga segera berjalan menghampiri stand tersebut.

Disana ada 5 orang kakak kelas ku yang berlomba mewakili nama sekolah. Kami bertiga menghampiri guru yang sedang membimbing, kemudian memberikan salam.

"Murid SMK 3?" tanya sang guru.

"Iya bu, baru kelas 10." jawabku.

"Terimakasih sudah datang." ucap sang guru.

Jujur. Aku tidak mengenal guru tersebut. Dia mengajar mata pelajan apa. Dan siapa namanya. Namun, aku hanya pernah melihatnya di ruang guru.

Maklum aku baru kelas 10. Terlebih guru yang mengajar jurusan Kuliner ada sekitar 20 orang. Belum lagi guru mata pelajaran dan jurusan lain. Memang sekolahku memiliki  5 jurusan dengan jumlah guru sekitar 60 mungkin. Entahlah aku tidak hafal.

Yap! Aku mengambil jurusan kuliner di sekolah. Yang merupakan jurusan yang paling banyak peminat.

Aku kembali mengambil foto mereka yang sedang sibuk menata makanan di atas piring. 3 cowok dan 2 orang cewek. Aku memperhatikan mereka satu persatu, bagaimana mereka menata makanan dan bagaimana penampilan mereka.

Agress Rofian. Tertulis nama tersebut di baju bagian kanan dan diatas topinya. Dia sedang menata laksa dengan garnish bunga dan beberapa daun.

Hasna aulia. Kakak kelas dengan senyuman manis itu sedang menata letak piring.

Ririn anesy. Raffa fabian. Keduanya sibuk dengan laksa yang sedang mereka hias.

Aku melirik seseorang yang dengan tenang sedang menghias laksa miliknya. Semua orang terlihat buru-buru dan menunjukan raut tidak sabar. Berbeda dengannya. Dia dengan raut tenang dan gerakan santai menghias sang hidangan.

Aku mengambil gambar mereka sekali lagi. Dan gambar laki-laki dengan raut muka tenang tadi.

Aku kembali memperhatikannya. Dia tidak memakat topi seperti yang lainnya. Dan juga tidak ada nama di bagian kanan bajunya.

Tubuhnya tinggi, dengan badan besar. Namun, kurasa itu sangat pas dengan porsi tinggi tubuhnya. Sesekali lelaki itu sedikit tersenyum.

Sekali lagi aku melirik bajunya. Mungkin saja ada namanya di sana. Tidak ada. Dia tidak memakai tanda pengenal.

Terlalu asik memperhatikan. Aku tidak sadar bahwa dia sudah selesai dengan hidangannya.

Sepertinya dia merasa, bahwa dari tadi aku memperhatikannya. Dan aku segera menoleh ke arah lain. Aku masih berfikir.

Siapa namanya?



Note;

Halo guys, voment!voment!!
Gomawoyo 고마워요❤

About The First Impression Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang