Problem

120 18 5
                                    

" HEI KAU HYUUGA MAU PERGI KEMANA KAU! KEMBALI KESINI!!"
Mendengar itu Hinaka langsung berbalik dan melihat seorang gadis cantik berambut pirang berkacak pinggang sambil menatapnya tajam.

Hinaka berjalan santai menuju gadis itu tanpa memperdulikan tatapan tajam yang dilayangkan kepadanya.
" Ada apa Naruko-san? Bukankah kita tidak ada janji bertemu disini?" Naruko menatap kesal kearah Hinaka mendengar ucapannya.
" Memangnya apa peduliku! Lagipula urusan kita belum selesai Hyuuga!!" Naruko menatap marah kearah Hinaka.

" Memangnya urusan kita apa ya? Aku tidak tahu itu! Lagipula urusanku hanya pada temanmu itu Naruko-san," ucap Hinaka datar sambil menatap kearah gadis cantik berambut hitam dibelakangnya. Yang ditatap hanya balas menatapnya dingin.
" Cih, berlagak tidak tahu! Kau lupa sudah membuat diriku  dipermalukan di depan umum tadi pagi SIALAN!!" umpat Naruko kesal mengingat kejadian tadi pagi.

" Oh yang tadi pagi itu ya? itu memang kesalahan mu Naruko-san," ucap Hinaka santai.
" APA KATAMU!? Yang tadi pagi itu kesalahanku!? KAU SALAH HYUUGA!!" Bentak Naruko marah. Mendengar bentakan keras itu Hinaka tetap memasang  wajah stoic-nya.
" Memang apa alasan mu jika itu bukan kesalahanmu?" Tanya Hinaka dingin dengan wajah stoic-nya.

" Tadi pagi Shion mu itu menyiram tasku dengan jus!!" Mendengar itu Hinaka hanya menghela nafas kesal.
" Hanya itu saja? Kau kekanakan sekali Naruko-san!" mendengar jawaban itu Naruko bertambah kesal.
" KEKANAKAN KATAMU?! Tas itu harganya sangat mahal! Shion mu itu tidak akan bisa menggantinya bahkan seumur HIDUPNYA!!" Bentak Naruko disela-sela ucapannya.

" Akan kuganti tasmu itu dengan yang baru jika kau mau minta maaf kepada Shion," balas Hinaka datar karena baginya uang yang akan dikeluarkannya tidak terlalu penting, baginya saat ini lebih penting merubah perilaku Naruko sedikit demi sedikit.
" Minta maaf katamu? Aku tidak Sudi! Cih menjijikkan sekali aku minta maaf kepadanya!!"
" Lagipula aku bisa membelinya sendiri Hyuuga! Jadi jangan sok peduli denganku!!" Hinaka hanya bisa menghela nafas berat mendengar jawaban dari Naruko. ' argh sulit sekali sih dia hanya untuk sekedar minta maaf?' ungkap inner Hinaka frustasi.
"Terserah kau saja Naruko-san!"

" Oh ya Uchiha-san kau tadi yang memanggilku kemari kan? Ada perlu apa?" Yang ditanya hanya diam saja sambil menatapnya datar. ' yare-yare, mukanya itu loh datar banget! kaya mau minta ditampol!' ucap Hinaka dalam hati dengan OOCnya.
" Aku yang menyuruhnya untuk memanggilmu kesini! Iya kan, Sasuki- Chan?" Yang ditanya hanya menjawab 'hn' andalannya.
" Hoo, Naruko-san kau terlalu malu bertemu denganku ya? Sampai menyuruh Uchiha-san," ucap Hinaka sedikit menggoda Naruko.

" HAH!? Aku malu bertemu denganmu? Cih jijay banget! Sok kegantengan banget sih!?" Ucap Naruko dengan ekspresi jijik. Yang diejek hanya mengedikan bahunya tidak peduli.
" Memang kenapa kalau aku sok ganteng? Itu memang kenyataan!" Jawab Hinaka dengan pedenya. Naruko hanya menggeram kesal membalasnya sedangkan Sasuki hanya bersikap tidak peduli dengan perdebatan ini. Mereka kemudian terdiam sejenak menikmati angin musim panas yang datang menerpa wajah mereka. Terdengar bel berbunyi nyaring menandakan jam istirahat telah selesai. Mendengar itu Hinaka bergegas kembali ke kelas. Ia langsung meninggalkan mereka dan berjalan cepat menuju ke pintu keluar tanpa berpamitan terlebih dahulu.

Melihat itu Naruko langsung merasa kesal karena merasa dirinya diabaikan. Dia kemudian berlari mengejar Hinaka dan menarik lengannya yang hampir mencapai kenop pintu.
" Kau mau pergi kemana Hyuuga! Urusan kita belum selesai!" Mendengar itu Hinaka hanya menghela nafas lelah melihat tingkah laku Naruko.
" Yare-yare! Ada apalagi Naruko-san? Aku sedang buru-buru nih, kita lanjutkan saja pulang sekolah nanti!" Hinaka menarik lengannya kemudian langsung berjalan cepat keluar meninggalkan Naruko.
" DASAR BELAGU KAU HYUUGA!!!" Jerit Naruko dari atas atap, mendengar itu Hinaka bersikap tidak peduli dan tetap melanjutkan perjalanannya.

Hate Or LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang