Ternyata mengikhlaskan sesulit ini.
《《《♡》》》
Author's POV
"Driana!" panggil Riyan.
Adriana menoleh lalu menunggu Riyan menghampirinya.
"Nama gue Adriana" jelas Adriana.
"Iya gue tau, kepanjangan tau ga lo. Males banget gue" balas Riyan sambil terengah-engah.
"So, what?" tanya Adriana.
"Gue ada tiket nonton lebih nih 1, mau nemenin gue nonton ga?" ajak Riyan.
"Hm..., emang kapan?"
"Nanti sore"
"Kalo gue nyuruh bareng Rachel aja tar dia curiga Rachel suka ma dia" batin Adriana.
"Kalo gue ajak Rachel gimana?"
"Yah lo gimana sih? Kan Cuma 2. Masa iya nanti tempat duduk Rachel terpisah?"
"Yah bisa aja gue yang pisah. Lo ama Rachel"
Riyan terdiam mencoba mengerti maksud Adriana.
"Maksud gue, Rachel ga berani sendiri. Atau bisa jadi lo yang terpisah. Gimana?" tawar Adriana.
"Iyadeh. Gue tunggu di sana yah jam 5 sore"
Adriana mengangguk lalu pergi ke perpustakaan menyusul Rachel yang sedang mencari buku referensi.
"Chel, tar sore lo sibuk ga?" tanya Adriana saat menemui Rachel yang tengah membaca buku.
"Iya Na. Gue mau nyelesaiin tugasnya ni. Sial kali gara-gara ga buat pr malah tambah tugasnya" keluh Rachel.
"Kasian juga Rachel" batin Adriana.
"Owh iyadeh, semangat Rachel!!" kata Adriana memberi semangat sambil mengangkat kedua lengannya.
Rachel tersenyum.
"Gue ke taman ya, Chel"
"Oke"
Adriana bangkit dari duduknya.
"Eh, btw emang kenapa tadi?" tanya Rachel menghentikan langkah Adriana.
"Ah engga, cuma nanya aja" balas Adriana berbohong.
Rachel hanya mengangkat kedua bahunya lalu membiarkan Adriana pergi.
Adriana berjalan di taman sekolah menghirup udara segar disana. Rasanya ia ingin mendengar lagu. Tetapi ia mengurungkan niatnya karena pemandangan di depannya.
"Andy?" batin Adriana saat matanya bertemu pandang dengan Andy.
Andy melangkah maju mendekati Adriana, sedangkan Adriana memberikan tatapan tajam terhadap setiap langkah Andy.
"Mau apa lo?" tanya Adriana dengan nada tinggi pada Andy karena ia membencinya.
"Lo dipanggil ke ruang kepala sekolah" balas Andy lalu pergi meninggalkan Adriana.
Adriana mengernyitkan sebelah alisnya.
"Apalagi yang bakal dia rampas dari gue melalui bokapnya itu, huh?" batin Adriana kesal.
Ia menuju ruang kepala sekolah dengan berusaha tetap tegar akan apapun yang akan didengarnya.
Toktok...
"Masuk" terdengar suara dari dalam.
Adriana melangkah masuk ke dalam dan menatap kepala sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Never Go Back
Teen FictionJika sudah gagal sekali, seseorang masih memiliki kesempatan. Bukan kesempatan untuk memperbaiki diri pada orang yang sama agar mereka tetap tinggal walaupun setelah dikecewakan, tetapi menjadi lebih baik lagi buat seseorang yang baru nantinya. Ber...