After His Gone

SEBUAH KENYATAAN

Bab3
•° After His Gone °•

Sampai di rumahnya icha pun langsung bergegas untuk bersih-bersih diri. Dan mamanya pun langsung pergi ke warung setelah menjemputnya. Yaa icha mempunyai warung di dekat rumahnyaa. Setelah pulang sekolah icha selalu membantu mamanya di warung itu.

Icha mempunyai sifat yang berbeda ketika di rumah dan disekolah. Di rumah iya mempunyai sikap lebih pendiam, tertutup tapi tetap saja kalau petakilannya tetap selalu ada.

Icha menjadi sosok pendiam karna keluarga nya yang sedikit berantakan. Kali ini masalahnya bukan seperti biasa,keluarga kecilnya sangat indah dan damai. Namun masalahnya dengan keluarga besar nya. Icha muak dengan semua ini karna keluarga besar nya selalu membedakan keluarga nya, keluarga kecilnya selalu diasingkan terutama dengan neneknya.

Saat icha sudah beranjak dewasa, ia mengetahui bahwa dirinya adalah anak yang dilahirkan sebelum orang tuannya mempunyai ikatan pernikahan. Awalnya dia sedih saat mendengar itu semua, tapi ia sadar akan adanya kebahagian yang akan datang dengan sendirinya. Dari situlah ia mempunyai jiwa periang dan selalu menghibur.

"lebih indah mendapat sebuah pengakuan walau itu sangat pait dibanding kebohongan yang selalu ditimbun terus menerus sampai akhirnya membusuk"

Hari ulangan tengah semester, hari pertama siswa kelas x sman 38 jakarta masuk pada pukul 10:00 betapa senangnya pada akhirnya icha bangun siang. Ia tetap bangun pagi untuk menjalankan kewajibanya sebagai seorang umat muslim, namun sehabis itu ia kembali tidur untuk merefreshkan otaknya agar tidak ngebleng saat ulangan nanti.

Hari inii ia diantar sama papahnya hanya sampai jalan mini soccer karna papanya sudah telat, dan terpaksa ia menunggu grab di tempat futsal itu. Lalu saat ia sedang menunggu grab nya, ia melihat ada sosok laki-laki yang digila-gilakan oleh para wanita disekolah yaitu siapa lagi klo bukan aros.

Ishh sombong banget jadi manusia, sok cool banget, amit amit deh batin icha .

***
Sampai disekolah saat dia masuk ke ruangan nya ternyata dia justru malah satu ruangan dengan manusia itu.

"mahh, kok kita sekelas sama dia dehhh?"tanya icha karna penasaran.

"gatau gw, dia gabawa laptop kali"

"lu tau ga sihhh tadi gw dijalan ketemu dia, sombongnya astagfirulloh deh, kok bisa yaa dia punya fans banyak begitu, padahal angkuh bangettt."

"shuttt ada orang nya udah diem"

"iyaiiya"

Bel pulang sekolah pun sudah berbunyi, icha langsung bergegas pulang, bersama mamanya.

***

Ulangan tengah semeseter pun sudah icha lalui ia tinggal menunggu hasil rapot bayangannya saja. Saat icha sedang menjaga warung tiba-tiba handphonenya bergetar.

Derttt....

icha pun langsung membuka pesan masuk di handphonennya tersebut, ternyata pesan masuk itu dari sahabat lamanya yaitu Alena.

Chacha ..
gw putus sama baraa
{Alena}

Kok bisa sih naa
Siapa yang mutusin memang???
{Icha}

Gw gatau chaa, tiba tiba dia bilang capek gitu dia katanya ingin sendiri dulu
{Alena}

Yaudah naa yang sabar yaa,mungkin dia emang lagi mau sendiri dulu kali
Lagian cowo kan banyak ga dia doang naa
{Icha}

Iyaa chaa, tapi chaa bantuin gw buat balikan sama baraa yaa...
{Alena}

Iyaaa naaaa, klo gw bisa bantu pasti gw bantu ko
{Icha}

Thank you chaaa
{Alena}

Sebenarnya Icha ingin sekali membantu Alena, namun ia bingung harus berbuat apaa. Karna ia sendiri pun belum pernah mengalami itu sebelumnya. Et's bukan berarti dia belum pernah pacaran ya, hanya saja icha belum pernah mengalami yang namanya susah move on. Terkadang Icha juga bingung mengapa dirinya tidak sedih saat putus hubungan dengan mantan pacarnya. Entah lah tapi sekarang Icha benar-benar merasa bahagia walaupun dia jomblo.

Singkat cerita, sebenarnya Icha juga pernah mengalami yang namanya jatuh cinta, kepada sosok laki-laki yaa bisa dibilang seperti aron ashab hehe, mungkin saja itu sebabnya ia belum sepenuhnya sayang terhadap laki-laki lainnya. Lagi pula Icha belum boleh pacaran sama mamanya, biasalah katanya takut anak perempuannya kenapa­-napa. Icha juga anak tunggal jadi wajar saja jika orang tuanya takut ia kenapa-napa diluar sana.