"SAH" Saksi dan beberapa tamu yang hadir serempak mengucapkan kata itu.
***
"Ini kontrakan yang mampu aku sewa" Adli mengajak Lila masuk kedalam sebuah rumah minimalis yang masih sangat terawat dan ber-cat tembok warna biru. Lila suka warna biru.
Lila mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan.
"Aku suka" Katanya"Syukurlah" Adli tersenyum sambil mengelus-elus lembut ujung kepala Lila.
"Sekarang kita ke kamar"
Lila mengangguk.Sesampainya di kamar, Lila merebahkan tubuhnya di atas springbed berukuran 140 x 200 m yang masih cukup anyar. Wangi, ngga apek. Lila suka.
Adli mengeluarkan barang-barang dari dalam koper besar.
"Kamu ngga istirahat dulu aja? kamu pasti cape" Kata Lila
"Engga terlalu" Balas AdliLila beranjak dari tempat tidur, ia menghampiri Adli dan berniat ingin membantu Adli memebereskan barang-barang mereka.
"Kamu mau ngapain?" Tanya Adli
"Bantuin kamu lah" Jawab Lila
"Kamu istirahat aja, kamu ngga boleh kecapean" Ujar Adli
"Kalo aku istirahat, kamu juga istirahat. Kamu kan juga pasti cape" Kata Lila
"Iya nanti aku istirahat. Tapi aku mau beresin ini dulu"
"Ini bisa diberesin besok"
"Nggabisa. Besok aku udah harus masuk kerja"
"Ya biar aku aja yang beresin. Besok pasti udah ngga cape"
"Besok emang udah ngga cape. Tapi kalo kamu beresin sendirian, pasti jadi cape. Inget! kamu nggaboleh kecapean. Kamu harus jaga baik-baik kandungan kamu. Aku ngga mau kamu sama dede bayi kenapa-kenapa"Adli menikahi Lila saat Lila dinyatakan positif hamil. Lila memang tidak pernah menunjukkan adanya tanda tanda kehamilan pada dirinya. Sampai suatu hari ia menyadari sudah 3bulan ia tidak menstruasi. Akhirnya ia memutuskan untuk cek ke bidan terdekat. Ternyata benar, Lila sedang mengandung janin berusia 3bulan.
Lila benar-benar terkejut akan hal itu. Ia tidak tau harus bagaimana. Begitupun dengan Adli, ia juga bingung. Ia yakin jabang bayi yang ada dalam kandungan Lila adalah anaknya. Karna ia ingat betul 3bulan yang lalu ia dan Lila telah berbuat Zina di kost tempat mereka bekerja.Adli mengakui perbuatannya dihadapan kedua orang tua dan kelima saudara Lila. Ia mengatakan ia siap bertanggung jawab dengan alasan kuat ia sudah bekerja dan berpenghasilan 3juta perbulan. Ia yakin ia mampu menghidupi Lila dan anak mereka kelak.
Orang tua mana yang tidak sakit hati dan kecewa mengetahui anak perempuannya dihamili. Tapi keluarga Lila tidak berani menyalahkan Adli. Karna baik Adli maupun Lila mengakui bahwa mereka melakukan perzinaan itu atas dasar suka sama suka. Tidak ada paksaan dari sepihak.
Akhirnya dengan berat hati, kedua orang tua Lila mengizinkan Lila dinikahi oleh Adli di usia mereka yang baru menginjak 19 tahun.
"Jadi aku harus istirahat dulu nih?" Ujar Lila bertanya
"Iya sayang" Kata Adli lembut
Lila menghela nafas "Yaudah aku bobo duluan. Kamu nusul ya nanti" Lila mengecup pipi kanan Adli
Adli mengangguk sambil mengacak-acak gemas rambut Lila.***
Holaaaa 👋
Salam kenal, aku Lila, pendatang baru di Wattpad.
Ini karya pertamaku. Aneh ya kata-kata isi ceritanya? Hehe, maaf-maaf harap maklum masih noob🙏😂Ditunggu kritik dan sarannya💛
Selamat membaca, semoga menikmati dan suka🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Married By Accident
Teen FictionIni hanya cerita karangan biasa. Jika ada kesamaan nama dan tempat itu hanya kebetulan dan tidak ada unsur kesemgajaan !