Dara menatap kembali penampilannya, ia sudah mencoba berdandan sekacau mungkin, "hyaaa apa yang kamu lakukan??" Chaerin menarik tangannya "jangan coba-coba menggagalkannya lagi Dara, atau pamanmu akan turun tangan setelah ini". Dara menoleh kearah sahabatnya dan cemberut, "ayo ke toilet" Chaerin segera menariknya dan kembali merapikan dandanannya.
"Memang siapa lagi lelaki itu kali ini?: Dara cemberut saat melihat tampilannya sudah kembali rapi.
"Kyuhyun bilang dia putra petinggi salah satu hotel ternama"
"Lagi?" Dara menatap chaerin tidak percaya "Hotel mana lagi?" Chaerin meringis.
"M Hotel" Dara menghela nafas.
"Kenapa ibuku begitu tergila-gila dengan pewaris hotel, tidak bisakah ia mencarikan aku suami seorang dosen atau dokter atau yang 1 profesi denganku?" Chaerin terkikik.
"Sepertinya Ajhumma pernah berkencan dengan pemilik hotel dan gagal menikah, jadi ia ingin kamu menikah dengan salah satu pemilik hotel".
"Ohh aku merindukan Tuan Park si pemilik pemilik perkebunan" gumam Dara sambil mengingat kakek dari pihak ayahnya.
"Paman Yang benar-benar akan menikahkanmu dengan pilihannya jika kamu tidak menikah tahun ini" Dara memberengut, Yang Hyunsuk, kakak dari ibunya yang begitu disiplin padanya, bahkan duusianya yang sudah berkepala 3.
30 menit kemudian.
Dara menatap laki-laki sombong yang sedang memamerkan kekayaannya, ingin rasanya Darà menyumpal mulut lelaki ini dengan roti yang ada dihadapan mereka, ia menoleh kearah kyuhyun yang tadi datang setelah bekerja dan juga chaerin yang mengangkat kertas yang berisi wajah pamannya, Dara menghela nafas dan mencoba tersenyum sambil memijat kepalanya, Kyuhyun meringis melihat sahabatnya menatapnya tajam.
Yang Dara harapkan saat ini hanya sebuah keajaiban yang akan membawanya keluar dari restoran ini, dan ia akan benar-benar berterima kasih pada orang itu seumur hidupnya.
Tik
Tok
Tik
Tok
"Sandara" Dara menoleh "benar, kamu Sandara Park kan?" Mata lebarnya menatap terkejut pada laki-laki berkaca mata didepannya, laki-laki yang tidak berubah sama sekali sejak terakhir kali mereka bertemu di hari kelulusan, laki-laki dengan Kaca mata besar dan giginya yang masih memenuhi mulut kecilnya, dan juga pakaian rapi dengan kancing atas yang selalu tertutup.
"Ohhh Jiyongieeee" Dara memeluknya spontan "ohhh tanks melihatmu hari ini" bisiknya pelan "kenapa lama sekali?" Ia memukul bahu jiyong keras membuat lelaki itu sedikit meringis "mmmm Mr Park Bo Geum, aku harus pergi, karena temanku sudah menjemputku" Dara melambaikan tangannya dan menarik Jiyong yang melongo melihat sikap wanita didepannya.
Dara menghentikan langkahnya saat ia merasa sudah jauh, dan sekarang mereka berada di gang sempit 3 blok dari Hotel tempat dara bertemu tadi dengan lelaki yang di jodohkan oleh ibunya. Ia menghela nafas lega dan tersenyum pada lelaki yang baru saja mengabulkan keinginannya "aku sangat berterima kasih padamu" lalu rasa canggung kembali menguasai keduanya.
"Aku hanya--"
"Ssssst" Dara menaruh telunjuknya di bibir Jiyong, "aku akan mentraktirmu makan setelah ini, tenang saja, aku akan mengabulkan semua permintaanmu, kamu bisa makan sepuasnya dimanapun kamu mau" Jiyong semakin mengerutkan keningnya, ia kira Dara tidak akan berbicara seperti ini lagi padanya, apa wanita ini lupa bagaimana ia dipermalukan hari itu?, ahh tapi ia yang sedikit lupa, jika saat ini ia sedang berhadapan dengan seorang Sandara Park.
"Hyaaaa Sandara!!!!" Keduanya menoleh mendapati Kyuhyun dan Chaerin mengatur nafas karena mengejarnya "ohhh Jiyong" Kyuhyun terkejut menatap lelaki yang sekarang sedang membenarkan kaca matanya "kamu tidak berubah Bro" kyuhyun memeluk jiyong sambil meninju bahunya. "Dan yahhhh kamuuu!!!" ia kembali meneriaki Dara.