1

1.7K 173 9
                                    

Dic : Ini ff di remake dari anime Hotaru no mori e
Summary : Na Jaemin selalu melewatkan liburan musim panasnya di desa tempat tinggal sang paman, saat usianya enam tahun, Jaemin tersesat di hutan dan tak bisa pulang. Konon, menurut warga desa, hutan itu adalah tempat tinggal roh dewa gunung dan siapapun yang masuk ke hutan itu takkan bisa kembali dan disanalah Jaemin bertemu dengan Mark
.

"Jaemin, apakah tahun ini kau akan pergi ke tempat kakekmu lagi?"

"Iya, bu"

Ibu duduk di sebelah Jaemin yang sedang memakai sepatunya. Tangannya terulur mengelus rambut Jaemin, senyum lembut terpancar dari wanita yang masih terlihat cantik diusianya yang tak lagi muda itu.

"Tidak terasa ya, sekarang Jaemin sudah besar. Dulu kau akan menangis saat di ajak ke tempat kakek." Ibu tertawa ketika mengingat masa kecil sang putra.

Jaemin mendengus. "Jangan ingatkan aku tentang itu lagi, bu. Memalukan." Rajuknya.

Ibu tertawa geli, rupanya sang putra merajuk. Seperti anak kecil saja.

"Baiklah. Baiklah, sudah bawa sapu tangan dan tiketnya?"

"Hm, sudah." Semuanya sudah ia persiapkan sejak jauh-jauh hari, bagaimana bisa terlupa?

"Hati-hati. Jangan sampai terlewat stasiun, dan jangan lupakan tasmu juga." Nasihat ibu.

Jaemin menghela nafas pelan. Ia tahu ibunya khawatir, tetapi,
"Ya ampun, bu. Ini bukan pertama kalinya aku pergi ketempat kakek sendiri, kan?" Jengah juga rasanya, ia sudah berusia sembilan belas tahun, apa ibunya lupa?

"Ya, ya. Berangkat sana,nanti ketinggalan kereta." Ibu menepuk bahu Jaemin pelan.
Jaemin bangkit berdiri dan melangkahkan kakinya keluar. Sebelum menutup pintu, ia berbalik menatap ibunya.

"Aku berangkat." Pamitnya. Ibu hanya mengangguk.

"Hati-hati." Dan pintu pun tertutup.
.
Dalam kereta yang Jaemin naiki saat itu tidak terlalu ramai, padahal ini adalah libur musim panas. Mungkin orang lain akan lebih memilih pergi ke pantai dan pusat hiburan lainnya di bandingkan pergi kedaerah pedesaan.

Meletakkan tas ransel di samping, matanya memandang keluar jendela. Menatap hijaunya deretan pohon yang dilewatinya. Tanpa diminta kenangan itu pun muncul lagi. Sebuah kenangan indah masa kecilnya, dengan hutan tempat tinggal para dewa dan arwah.

"Mark..." gumam Jaemin
.
Disc
Hotarubi no Mori e © Midorikawa Yu
MarkMin Version

_Flashback_

Lihat, musim panas datang lagi
Membantuku memenuhi janjiku hari itu.
.
Saat itu usiaku enam tahun. Karena bosan bermain di rumah kakek, aku pergi keluar untuk sekedar berjalan-jalan. Hingga, tanpa sadar kakiku membawaku ke tengah hutan. Ketika menyadari aku tersesat, aku menangis.
Saat itulah aku bertemu dengannya.
.
Jaemin menangis seraya menyembunyikan wajahnya diantara lutut. Dia sangat ketakutan, dimatanya hutan itu terlihat gelap dan begitu menyeramkan. Hanya satu hal yang ia inginkan saat ini, bertemu kedua orang tuanya.

"Hiks... ayah... ibu..."

"Hey, anak kecil ."
Suara seseorang membuatnya terkejut, ia mengangkat kepala dan melihat sekeliling. Disana, di balik sebuah pohon besar, seorang pemuda bersurai coklat yang mengenakan topeng kitsune tengah memperhatikannya.
"Kenapa kau menangis?" Tanya orang misterius itu.

Melihat ada orang lain di sekitarnya, Jaemin menangis sesenggukan. Antara bahagia dan takut.
"Hiks..."

Tiba-tiba Jaemin bangun dan berlari kearah sosok misterius dibalik pohon itu.
"Hueee.... Tolong aku!"

Sebelum Jaemin sempat menggapainya, sosok itu bergeser ke samping, membuat Jaemin terjerembab keras di tanah.
"Aduuhh..."

"Maaf. Kau manusia, kan?"

Jaemin yang hendak menangis lagi, terdiam setelah mendengar pertanyaan aneh itu. Ia memiringkan kepalanya bingung.

"Jika ada manusia yang menyentuhku, maka aku akan lenyap." Ujar pemuda misterius dibalik pohon.

Jaemin terdiam, ia tidak bisa melihat ekspresi di balik topeng putih itu.

"Memangnya... kakak bukan manusia?"

"Aku... adalah 'sesuatu' yang hidup di hutan ini."

Jaemin berpikir. "Eh? Kakak hantu, ya?" Tangan mungilnya menunjuk wajah sosok di hadapannya. Wajahnya terlihat riang, seperti telah memecahkan sebuah teka teki yang sulit.

"Lalu, lenyap itu... apa maksudnya?"Wajah Jaemin kembali terlihat bingung ketika mengingat hal yang tidak diketahuinya.

Sosok itu membisu. Perlahan, tangan mungil Jaemin terulur, bermaksud menyentuh. Namun, lagi-lagi pemuda itu menghindar. Jaemin kecil menjadi penasaran, dia terus mengejar pemuda yang katanya hantu itu, meski dia terus mengelak.
Pletak
"Aduhhh..."

Jaemin memegangi kepalanya yang sakit karena dipukul. "Kakak ternyata memang bukan manusia. Mana ada manusia yang memukul seorang anak kecil dengan keras. Hiks..." Jaemin kembali menangis.

"Lenyap... artinya menghilang untuk selamanya."

Mendengar itu, Jaemin berhenti menangis, mata besarnya menatap bingung sosok yang ia sebut hantu terlihat seperti sedang menerawang.

"Ini adalah akibat dari sihir dewa gunung yang mengikatku."
Sosok itu terdengar seperti menghela nafas di balik topengnya, sebelum melanjutkan.

"Jika aku tersentuh oleh manusia, maka itu adalah akhir bagiku."

Meski tertutup topeng, Jaemin dapat merasakan tatapan tajam yang sosok itu berikan padanya. Jaemin menunduk, ia merasa bersalah.

"Ma- maaf..."
Suasana menjadi hening sesaat.

"Ini, peganglah sisi yang satunya."

Jaemin bingung, untuk apa sosok itu menyodorkan sepotong ranting padanya. Ia ingin pulang, bukan main.

"Kau tersesat, kan? Pegang itu, aku akan mengantarmu keluar dari hutan ini."

Mata Jaemin melebar, dia... "Terima kasih." Seulas senyum terukir di wajah manisnya.
.
Terlepas dari cerita seram yang mengikutinya, hutan yamagami adalah hutan yang asri. Mungkin karena suasana gelaplah yang membuat hutan ini terlihat menakutkan, bahkan disiang hari sekalipun. Deretan pohon yang terlihat sama, membuat seseorang menjadi bingung dan akhirnya tersesat.

TBC
Ada yang udah pernah nonton animenya?:v

Hotarubi No Mori e (MARKMIN VER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang