PRÈCIOUS [S2] || Jinjoo Yenyul Chaekkura

Lengkap

"Kalian keluar dari sekolah ini,"

"Maaf salahh, maksudnya dari ruangan ini. Udah muak saya liat kalian!" Kata pak kepsek mengibaskan tangan tanda mengusir.

Yujin baejin dan readers udah kaget kirain dikeluarin beneran, ternyata bapaknya salah ngomong. Yujin dan baejin pun menghembuskan nafas lega. Kalu readers semoga tidak menghembuskan nafas terakhir.

Saat yujin dan baejin sudah melangkah, mereka kembali ditahan.

"Tunggu,"

"Tolong kepala BK kasi surat skorsing 20 hari ke orang tua mereka" ucap pakeps

"20 hari pak?!" Tanya baejin terkejut.

Yujin mah selow ae baru juga 20 hari, masih kurang buat dia mah.

"Mau protes?! Mau saya tambahin jadi 40 hari?! Biar sekalian saya ajak yang lain yasinan dirumah kamu!" Bentaknya.

"Di doain mati lo" kata yujin pelan disebelah baejin.

Baejin yang mendengar menyikut lengan yujin didepan semua guru yang ada.

"Aduhh pakk tolongg" kata yujin pura pura kesakitan.

"Eh eh kamu mau saya tambahin jadi 100hari hah! Biar makin tenang kamu di alam sana!" Kata pakeps menunjuk baejin.

"Kamu juga yujin gausah akting, kamu pikir ini lagi casting buat pemeran dilan!" Lanjut bapaknya.

"Aelah bapaknya dilan mulu. Sok gawl deh" ucap yujin seenaknya.

"Udah keluar kalian!"

.
.
.
.

Saat keluar ruang kepsek yujin udah disambut oleh pacar dan teman temannya.

"Lahh ngapain kalian disini? Ini bukan ugd tempat nungguin pasien sekarat" celetuk yujin.

"Baru aja mau khawatir, ga jadi khawatir dah gua" kata yena.

"Ululu bebek aku" ucap yujin mau memeluk yena.

Yena menarik minju kedepannya lalu ia bersembunyi di balik badan minju. Ekspresi yujin berubah jadi datar.

"Hayulah cabut" ucap yujin merangkul bahu chae dan hyewon.

"Yujin" panggil minju datar, ia sedang marah sekarang.

"Apa?" Jawab yujin santai.

"We need to talk"

"Tau ga lo artinya bek?" Tanya yujin seenaknya yang bikin minju semakin menatapnya tajam.

"Bego lo! Mba bidadari lagi marah gablek!" Ucap yena setelah mendekat ke arah yujin. Minju ngga terlalu mendengar perkataan yena.

"Ngomong apa?" Tanya yujin ke minju.

"Ngga disini" jawab minju.

"Yaudah besok aja" kata yujin cuek.

Chae hyewon dan yena berbisik di belakang yujin melihat perang dingin antar minju dan yujin.

"Bego ini si doggy" ucap chae.

"Belum di geplak pake sayap minju aja tu orang" kata yena.

"Kebanyakan main sama lo ni begonya nular" ucap hyewon pada yena lalu mendapat jitakan di kepalanya.

Kembali pada yujin dan minju,

"Aku serius yujin"

"Aku juga ngga becanda" jawab yujin enteng.

"Ehem, kita cabut duluan yaa" kata chae lalu menarik 2 manusia disampingnya menjauh.

Menyisakan yujin dan minju yang masih saling tatap tapi ngga bicara. Yujin yang ditinggal teman temannya pun ikut berbalik ingin menyusul. Tapi baru 1 langkah, minju kembali bersuara.

"Satu langkah lagi kamu jalan, aku ga akan bicara lagi sama kamu" ucap minju.

Yujin tengah pusing akibat perkelahiannya tadi, belum lagi surat skorsing yang akan diterima orang tuanya, sekarang ditambah minju yang menyalahkannya. Lengkap sudah penderitaan tuan muda Ahn kita.

Yujin berbalik menghadap minju,

"Apa lagi? Kamu mau nyeramahin aku terus belain anak osis kebanggaan kamu itu" ucap yujin.

Minju menarik tangan yujin, dia ngga mau ngobrol di depan ruang kepsek, ntar kalo ada yang denger gimana.

Setelah merasa cukup jauh dari ruang kepsek, minju berhenti.

"Yujin kamu kenapa sih?"

"Kenapa apanya?"

"Kenapa brantem?"

"Dia kurang ajar" jawab yujin.

"Kurang ajar gimana? Aku ga suka punya pacar preman!" Kata minju marah.

"Aku ngga akan sok jagoan kalo bukan dia duluan yang mulai"

"Kim minju!" Panggil seseorang.

Yujin dan minju menoleh ke asal suara,

"Ayo pulang" ajaknya pada minju.

"Eh ada anak kecil" katanya pada yujin.

Ya, sudah pasti itu om jk mau jemput minju.

Emosi yang tadi sudah redam kembali naik melihat om om ini selalu sok ganteng di depan minju.

"Ayo minju" kata om jk tersenyum pada minju.

"Minju pulang sama gue" ucap yujin dingin.

"Aku ga pulang sama orang sok jagoan!" Kata minju lalu pergi, membuat yujin kaget dengan ucapan minju. Jk langsung saja mengekor minju yang udah jalan duluan.

Semakin lengkap penderitaan yujin dengan ditambahnya om om yang dijodohkan buat pacarnya itu.

------