"Assalamu'alaikum." Anin mengucap salam ketika membuka pintu rumahnya.
"Waalaikumsalam." Jawab Surya, ayah Anin yang sedang duduk di sofa ruang tamu.
Leon mengikuti Anin di belakangnya.
"Assalamu'alaikum, Om." Ucap Leon dengan diiringi senyuman manis nya.
"Waalaikumsalam." Jawab Surya yang menyelidik Leon.
"Siapa ini, Nin?" Tanya Surya pada Anin.
"Ini temen Anin, Pah. Leon namanya."Anin memperkenalkan Leon pada ayahnya dan Leon menawarkan tangannya untuk bersalaman dengan Surya.
"Leon, Om."
"Nama lengkap?" Tanya Surya.
"Danendra Leon Nathaniel, Om." Jawab Leon yang dibalas anggukan kecil dari Surya.
"Oh iya Pah, Anin mau izin bikin organigram kelas di rumah Leon. Boleh kan, Pah?" Pinta Anin pada ayahnya.
"Berdua?" Tanya Surya pada anak perempuan tunggalnya.
Pertanyaan yang keluar dari mulut Surya membuat Anin dan Leon terkejut. Anin tidak berani jika harus berbohong pada ayahnya. Dan Leon tidak tahu apa yang akan dia jawab. Jika dia menjawab ya, dia takut Anin tidak diberikan izin. Jika dia menjawab tidak, berarti dia berbohong pada ayahnya Anin.
"Iya, Pah. Berdua." Jawab Anin dengan tenang.
"Kamu dirumah sendiri, Leon?" Tanya Surya.
"Ada bunda dirumah, Om." Jawab Leon dengan rasa deg-degan yang masih menyelimuti seluruh tubuhnya.
"Pulangnya jangan malem-malem ya, Nin." Pinta Surya yang mengisyaratkan bahwa Anin diizinkan untuk ikut dengan Leon ke rumahnya.
"Siap laksanakan komandan! Makasih ya, Pah. Anin saaayaannggg Papaahhh." Ucap Anin sambil memeluk pria yang paling ia cintai.
Leon yang melihat tingkah laku Anin pada ayahnya membuat ia teringat masa lalunya yang indah. Dimana ayah, bunda, dan adiknya berkumpul dalam suatu ruangan, bercanda gurau bersama, berbagi kisah bersama. Tapi kini, mustahil semua itu bisa terulang kembali.
"Leon, aku ganti baju dulu ya, kamu tunggu disini sama Papah." Perintah Anin.
"Iya, Nin." Jawab Leon.
Anin menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya dan meninggalkan Leon dan papahnya.
Ketika Anin sudah tak terlihat dari pandangan Surya, Surya meminta satu hal pada Leon.
"Leon, Om titip Anin ke kamu ya." Pinta Surya pada Leon.
Leon yang kebingungan akan perkataan Om Surya menjawab "Gimana, Om?".
"Om sudah tidak muda lagi sekarang, jika suatu saat nanti Om sudah tiada, Om titip Anin ke kamu, Leon. Om percaya sama kamu." Kata-kata yang diucapkan oleh Surya membuat Leon semakin percaya pada dirinya sendiri bahwa dia bisa menjaga Anin.
"Terimakasih Om udah percaya sama Leon. Leon akan selalu menjaga Anin, Om." Jawab Leon dengan kebahagiaan luar biasa yang terukir di raut wajahnya.
"Sama-sama, Leon." Ucap Surya sambil menepuk lembut pundak Leon beberapa kali.
Tak lama kemudian, Anin keluar dari kamarnya di lantai dua dengan menggunakan sweater berwarna biru langit dan jogger berwarna coklat serta rambutnya ia ikat setengah. Dan berjalan menghampiri Leon.
Sementara, Leon yang berbangga diri karena amanat dari Om Surya, tiba-tiba terbujur kaku melihat wanita cantik yang sedang menuruni tangga dengan keanggunannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUBBLEGUM
Teen FictionMemang, pada akhirnya semua akan seperti Bubblegum. Semakin kau merasakan manisnya, semakin besar pula kesempatanmu untuk kehilangannya. ••• Ini adalah sebuah cerita dari seorang perempuan cantik bertubuh mungil yang ketika gugup, pertolongan pertam...