Minggu lalu, kau dan temanmu mengikuti ujian untuk masuk universitas.
Tahun ini adalah tahun istimewa, karena dibukanya kesempatan emas bagi para siswa yang ingin melanjutkan studynya ke luar negeri.
Bagi yang mendapat nilai tes tinggi, biaya kuliah akan ditanggung negara.Kau tanpa ragu memilih Universitas Indonesia di pilihan pertama. Lalu di pilihan kedua, temanmu menyuruhmu untuk memilih Universitas Kyunghee Korea selatan.
Temanmu bersikeras mengajakmu untuk tinggal semakin jauh dari orang tua.
Kau yang sudah lama hidup mandiri di Jakarta, memilih untuk mengikuti saja apa yang diinginkan temanmu. Toh, kau sendiri tak yakin akan mendapat nilai tinggi.
Hari ini adalah pengumuman hasil ujian. Waktu pengumuman sudah terlewat dua menit yang lalu. Namun kau tak kunjung menyentuh komputermu. Kau sedang mempersiapkan diri kalau-kalau berita yang kau dapatkan adalah berita terburuk dari segala kemungkinan.
Setelah bersiap diri dan menghembuskan nafas gusar, kau akhirnya menyentuh mouse. Sebelum akhirnya bel apartemenmu berbunyi berulang kali.
Cklek~
"Siap- eh!"
Bruk!
Temanmu langsung menabrakmu setelah kau membuka pintu. Membuatmu dan temanmu jatuh.
"GILAAA! GILA! GILA! LO HARUS LIAT LO HARUS LIAT POKOKNYA LO HARUS LIAT!! AAAAAAAAAHHHH!!! SENENG BAT GUEE!!" Teriak temanmu sambil memperlihatkan pesan masuk di ponselnya.
"Selamat anda di terima di Univesitas Kyunghee. Ini- eh eh EH! INI BENERAN?! WAH GILA LO! TOKCER JUGA OTAK LO! AAAAA, selamat yaaaak" ucapmu sambil memeluk temanmu. Temanmu dengan erat membalas pelukanmu.
"Iiiih, gue seneng banget loh. Duh, sampe nangis gini" ucap temanmu sambil menghapus setitik air mata di pipinya.
"Akhirnya impian lo ke korea ada di depan mata juga. Hehe, gue ikut seneng deh. Uluh uluh jangan nangis weh kan mau ketemu jinan" hiburmu
"Eh! LO GIMANA? Udah lo liat belom?"
"Belum, gue lagi nyiapin diri. Siapa tau gue ga jebol dimana pun"
"Gila sih ni anak, dimana-mana tuh liat dulu baru sedih. Ini liat aja belom udah pasang muka gaenak" ucap temanmu sambil berjalan ke arah komputermu
"Password ujian lo apa?"
"DOOOH! GUE DEG-DEGAN NIH!" teriakmu frustasi
"Gue juga bege! Gue pengennya lo ikut gue titik! Cepetan apaan passwordnya!"
"****-****-** itu passwordnya. Gila aja lo mau ngajak gue kesana! Males!"
"Eh, lo kan bisa pacaran sama june tiap hari tanpa harus ldr!"
"Bodo amat" sahutmu. Temanmu lalu fokus pada layar monitor. Kau mendekatinya lalu ikut melihat apa isi pengumuman yang kau terima.
"Eh, ada dua nih. Buka yang atas dulu atau bawah dulu?" Tanya temanmu.
"Bawah dulu aja"
Kau terdiam sesaat setelah membaca isi pesan yang telah terbuka.
'Maaf, anda tidak lulus seleksi. Anda tidak di terima di Universitas Indonesia'
Kakimu tiba-tiba lemas. Kau terduduk dan memeluk lututmu dan menangis sejadi-jadinya.
Kampus impianmu sudah tidak dapat dijangkau lagi. Kesempatan emas itu sudah terlewat dengan begitu buruk.
Kau mulai menyalahkan dirimu.Seharusnya kau belajar lebih giat. Bodoh! Ucapmu dalam hati.
"Eh Y/n" panggil temanmu. Namun kau masih fokus menangis dan tak ingin di ganggu.