Chapter 2

1.3K 149 2
                                    

Tidak seperti biasanya, hari ini Soonyoung masih setia duduk di bangku kesayangan nya padahal bel istirahat sudah berbunyi sejak tadi.

Bahkan ia sempat menolak ajakan ke kantin dari beberapa teman-temannya termasuk Jun dan Jihoon.

Tentu hal itu membuat keduanya bingung karena biasanya Soonyoung itu tidak pernah melewatkan istirahat biasanya ia juga yang paling semangat kalau soal makanan.

Tapi hari ini berbeda. Jun sempat beranggapan mood nya turun karena cuacanya tidak bagus tapi kalau dilihat dari manapun jelas-jelas langit sedang cerah.

Tapi mau dipikirkan seperti apapun toh mereka berdua tetap meninggalkan Soonyoung sendirian di kelas. Mereka berusaha tidak terlalu memikirkannya.

Soonyoung terlihat sedang melamun.

Pikirannya masih berputar-putar tentang kejadian yang dialaminya kemarin.

Setelah kaki nya di obati, Soonyoung baru menyadari sesuatu. Hal yang selama ini berusaha ia tutup-tutupi dari orang lain.

Bahwa ia memiliki 'kelebihan' yang tidak orang lain miliki.

Bahwa ia bisa melihat apa yang orang lain tidak bisa lihat.

Dan bodohnya ia salah mengira mana yang manusia dan mana yang bukan

Terbukti Jihoon dan Jun bahkan tidak dapat melihat sosok yang Soonyoung maksud kemarin.

Soonyoung mulai menyesali perbuatannya kemarin.

Seharusnya ia berpikir terlebih dahulu. Mana ada orang yang dengan nekat menyebrang jalanan yang sedang ramai. Dan orang gila mana yang berniat menabrak seorang anak SMA secara terang-terangan dan tanpa disengaja.

Bukannya langsung berlari dan berusaha menolong anak itu dengan percaya diri.

Tanpa ditolong pun anak itu tidak akan tertabrak tentu saja.

Soonyoung malah jadi membahayakan dirinya sendiri.

Soonyoung beranjak dari bangku kesayangannya. Ia berniat untuk mendinginkan kepalanya.

Kaki kecilnya berjalan ke arah dimana kamar mandi berada. Harap-harap setelah ia membasuh mukanya, ia jadi sedikit melupakan kejadian kemarin yang menurutnya memalukan itu.

....

Soonyoung menatap pantulan dirinya dari kaca yang ada di depannya. Ia baru saja selesai mencuci mukanya.

Kamar mandi saat itu sedang dalam keadaan sepi siswa-siswa lebih memilih menghabiskan waktu istirahat nya di kantin bukan di kamar mandi seperti dirinya.

Saat ini Soonyoung hanya berdiam diri di depan kaca tanpa melakukan apapun. Pikirannya saat ini sedang berjalan-jalan entah kemana.

"Kau bisa melihat ku bukan?"

Soonyoung terlonjak kaget. Lamunan nya buyar seketika. Ia melirik kearah sampingnya sekilas kemudian dengan cepat ia menetralisirkan ekspresi kagetnya tadi. Tapi percuma sosok yang ada disampingnya sudah terlanjur melihatnya dan sekarang sosok itu terlihat menahan tawanya.

Soonyoung rasa-rasanya ingin melupakan wajah yang ada disampingnya ini tapi otaknya menolak untuk melupakannya.

"Jangan pura-pura tidak melihatku"

Soonyoung berusaha membutakan dan menulikan kedua panca Indra nya itu.
Ia berjalan pergi tanpa mempedulikan sosok tadi.

....

Bel pulang sudah berbunyi sejak tadi tapi Soonyoung masih berada di kelasnya dan baru saja bersiap-siap akan pulang.
Padahal sekolah sudah dalam keadaan sepi dan tidak ada murid lain nya selain dirinya.

Tadi ia tidak sengaja tertidur di kelas dan dengan usilnya teman-temannya tidak ada yang berniat membangunkannya termasuk Jun dan Jihoon.

Untunglah tadi Hanbin, si ketua kelas sempat membangunkan Soonyoung.

Jadilah Soonyoung pulang telat hari ini. Biarlah toh tidak ada yang akan memarahinya.

Soonyoung membalikan badannya bersiap untuk melangkah meninggalkan kelas.

Belum ada satu langkah ia lakukan, ia sudah dikejutkan dengan sosok yang sekarang sudah ada di hadapannya dengan wajah yang sangat datar.

Soonyoung dengan cepat melangkahi sosok yang ada didepannya. Ia sebisa mungkin mencoba untuk mengabaikannya.

Tapi sayangnya sosok itu terus mengikuti Soonyoung hingga ke halaman sekolahnya.

"Bisa tidak sih kau jangan mengikuti ku terus" ucap Soonyoung secara tiba-tiba membalikan badannya membuat sosok itu menghentikan langkahnya.

"Ternyata benar kau bisa melihatku"

Soonyoung memutar bola matanya malas.

Situasi ini benar-benar menyebalkan menurutnya. Selama ini ia selalu menghindari interaksi apapun dengan makhluk-makhluk seperti didepannya ini.

Dan sekarang ia dengan terpaksa berurusan dengan makhluk yang paling ia hindari. Hantu

"Dengar. Jangan mengikuti ku dan jangan bicara padaku apalagi saat banyak orang. Aku bukan orang yang dapat membantu mu menemukan orang yang kau sayangi" ucap Soonyoung tegas.

Bukan tanpa alasan Soonyoung membenci hal ini. Soonyoung hanya tidak suka saat dirinya berbaik hati menolong, 'mereka' malah meminta lebih yang membuat Soonyoung kerepotan dan terkadang harus merasakan bahaya.

Hantu yang ada di depannya itu tidak menunjukan ekspresi apapun.

"Aku tidak seperti hantu yang kau temui biasanya"

"Lalu apa peduliku?" Balas Soonyoung cuek.

"Aku tidak membutuhkan mu hanya untuk mempertemukanku dengan orang yang kusayangi ini lebih dari pada itu"

"Aku tidak peduli. Aku tidak mau berurusan dengan kalian lagi"

"Kau harus peduli Kwon Soonyoung. Kau harus membantuku"

.

.

.

.

TBC

Jangan lupa voment^^

Still | Soonwoo/WonsoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang