Bangun

34 7 4
                                    

Yoonsi terbangun dari tidur panjangnya. Dia mencoba membuka kedua matanya. Sambil mencoba duduk. Yoonsi berada disebuah ruangan ber-AC, yang semua benda disitu hampir semuanya berwarna putih bahkan sebuah vas lengkap dengan bunganya pun berwarna putih terletak persis dimeja sebelah kirinya. Lengkap dengan sebuah jam dinding yang bahkan jarumnya sudah tak berdetak tertempel didepannya. Mungkin seseorang lupa mengganti baterainya. Alangkah terkejutnya dia ketika melihat seorang gadis tertidur di sebuah sofa didekat pintu.
Siapa dia? Mengapa dia disini?
Tunggu! Tunggu dulu! Kenapa aku disini?
Aku ini....

SIAPA?

Yoonsi tidak tahu siapa dirinya saat ini dia kebingungan hingga tak dapat berkata apa-apa.Tak sengaja tangannya menyenggol sebuah vas bunga.Vas tersebut pun jatuh dan membasahi lantai, untungnya vas itu terbuat dari plastik jadi vasnya tidak pecah.

Selang beberapa detik setelah Yoonsi menjatuhkan vas tadi, gadis yg tadi tertidur disofa juga ikut bangun akibat suara yang vas bunga yang jatuh. Kaget melihat Yoonsi terbangun, gadis itu lantas berteriak memanggil sebuah nama yang entah siapa pemilik dari nama tersebut.

"Kau sudah bangun?,"tanya gadis tersebut dengan napas tidak teratur.

"Mengapa kau tak membangunkanku?,"tanyanya lagi.

"Hei!, jangan diam saja jawab aku,"tegasnya.

Yoonsi masih bingung, mengapa gadis ini tiba-tiba berteriak dan melontarkan pertanyaan padanya. Akhirnya Yoonsi menjawab juga dengan sebuah pertanyaan lugu.

"Kau ini siapa?"

"Kau tidak mengenalku? Jangan bercanda," jawab gadis itu.

"Serius kau tidak mengenalku?," timpalnya lagi.

Yoonsi menggeleng-geleng dengan tatapan seperti orang tersesat.

Orang yang di panggil gadis tadi datang dengan seorang suster. Rupanya dia adalah dokter dan sekaligus ayahnya gadis itu. Segera dia mengecek Yoonsi dengan teliti dan suster yang datang berasmanya sibuk mencatatat apanya yang diucapkan oleh dokter itu.

"Ada yang terasa masih sakit?." Dokter itu tiba-tiba bertanya setelah mengecek Yoonsi.

"Kepalaku sedikit pusing dan bagian perutku terasa perih," jelas Yoonsi sambil memegang bagian perutnya yang perih.

"Wajar kalau kau merasa pusing karena sudah hampir satu minggu kau disini. Dan bagian perutmu yang perih itu apa kau tidak ingat apa yang padamu waktu itu?," dokter itu kembali bertanya.

"Sebenarnya aku tidak tahu kalian berdua dan gadis ini siapa, kenapa aku ada disini. Dan yang membuatku kesal adalah aku tidak tahu siapa diriku. Apa kau tahu siapa aku? Aku berusaha mengigat siapa diriku tapi semakin diingat rasanya kepalaku terasa semakin pusing."  jelasnya panjang lebar.

"Mungkinkah kau terkena amnesia?," mata dokter itu membelalak. Dia tidak menduga bahwa Yoonsi akan mengalami amnesia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FAKE - ONGOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang