16

5.6K 349 40
                                    

Kesal, sebal, bete, pengin marah, pengin nyekik orang, itu yang dirasakan Sena sekarang.

Nggak, sebenarnya Sena lebih pengin nyekik Woojin sekarang. Atas dasar apa dia seenaknya meminta Daniel untuk menggantikan Jaehwan?!

Jujur, sekarang Sena bingung dengan dirinya sendiri.

Di saat seperti ini, Sena masih bisa-bisanya berharap Daniel akan menolak tawaran tersebut.

Seenggaknya, "sori Jin nggak bisa, coba cari yang lain."

Atau, "aduh Jin suara gue terlalu bagus buat tampil di penutupan, cari yang lain aja deh."

Emang nggak ada yang lain apa? Harus Daniel banget?

Nah tapi kenyataannya, dengan mudah Daniel menerima tawaran itu.

Iyalah, Sen. Lo siapanya Daniel. Apalagi nanti dia bakal ngisi acara bareng sama Hera. Apa Daniel bakal nolak?

Mengingat fakta itu, Sena semakin dongkol.

"Sen lo kenapa?" tanya Daniel membuyarkan lamunan Sena.

Mereka masih ada di kantin, menunggu makanan Daniel yang tak kunjung tiba.

Oh atau harusnya Sena senang? Karena dengan begitu Daniel tidak akan segera menemui Hera.

"Hah? Oh nggak papa kok," jawab Sena sekenanya.

"Lo cemburu kan tau gue yang gantiin Jaehwan?" tanya Daniel dengan tatapan yang lekat pada Sena.

Sena menaikkan kedua alisnya.

"Ngapain gue cemburu tau lo yang gantiin si jahe?"

Daniel tersenyum kilat.

"Bukan, fakta kalau yang bakal duet sama gue nanti adalah Hera. Lo cemburu kan?"

Sena terdiam sesaat menanggapi ucapan Daniel.

"Nggak lah. Ada perasaan apa gue sama lo sampai-sampai gue harus jealous?" sanggah Sena dengan mata yang dialihkan ke sudut lain.

Daniel nampak kecewa dengan jawaban Sena dan hal itu dapat ditangkap dengan jelas oleh ekor mata Sena.

Sena sempat merasa salah ucap. Namun memang itulah kenyataannya.

Salah, bahkan memang harus seperti itu kenyataannya. Nggak seharusnya Sena menyukai Daniel kan?

"Lo bisa nyanyi emang?" tanya Sena setelah makanan yang dipesan Daniel akhirnya tiba.

Daniel tertawa kecil. "Nanti gue nyanyiin lo deh. Pas saat itu tiba, gue yakin lo pasti udah suka sama gue," jawab Daniel sambil menyantap makanan yang sudah datang.

"Nanti juga gue bakal dengerin suara lo."

Daniel menggeleng, "maksudnya nyanyian khusus gue buat lo."

Sena mendengus, "serah lo aja."

Daniel tersenyum kecil di balik aktivitasnya bersama sendok dan garpu.

"Jangan cemburu, gue kan udah janji bakal jagain lo. Berarti saat itu juga, gue udah membulatkan tekad buat terus ada di samping lo apapun yang terjadi."

Sena memperhatikan Daniel dengan sedikit terkejut. Kenapa tiba-tiba Daniel jadi begini?

Sena masih diam, tidak menanggapi ucapan Daniel, berharap ada kalimat yang akan disampaikan kembali oleh Daniel.

Daniel menghentikan aktivitasnya tiba-tiba kemudian menatap Sena balik.

"Dan itu artinya, gue udah bener-bener sayang sama lo Sen. Jangan tanya kenapa, karena gue sendiri nggak tau apa jawabannya," jawab Daniel yang menatap Sena tepat di manik matanya.

Bad Boy | Kang Daniel [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang