:::::
Happy Reading….
.
.
.
.Baby mengusap kasar wajahnya. Pipinya sudah basah dengan air mata sejak tadi. Kejadian di masalalu menghampiri ingatannya. Tenaganya terkuras habis, bukan karena berkelahi, tapi berusaha menepis semua ingatan itu, kenangan yang membuatnya sakit karena kehilangan orang yang ia cintai, cinta pertamanya.
“Mereka semua menjebakku … menjebakku hiks … hiks Arggghh!” Erangnya frustasi.
.
.
.
Sedangkan di tempat lain, yang lebih tepatnya di Apartement Jimin. Menundukan kepalanya mengingat kejadian 5 tahun yang lalu. Tepat pertama kali ia bertemu dengan Baby.“Jadi dia gadis SMA berkacamata itu? Yang dulu datang di studio tatoku,” Jimin mengingat-ngingatnya kembali.
Flash Back
“Ahh … Sszzzt … emphh,” Baby meremas kuat bantal sofa tempat ia berbaring dengan gaya tengkurap. Rasa sakit yang menyengat saat benda tajam itu mengenai kulit halusnya. Baby hanya bisa menenggelamkan kepalanya di bantal sofa, menggigit bibir bawanya menahan sakit saat jarum mengukir kulit punggungnya. 15 menit berlalu rasa sakit dan perih itu sedikit meredah saat pembuat tato itu membersihkan dan mengusap punggung polosnya.
“Sudah selesai,” ucap seorang pria mempunyai suara merdu, ia sibuk membereskan alat pengukir tatonya.
“Aniya … masih ada satu tempat lagi,” Baby membalikan tubuhnya dan menutup bagian dadanya dengan hoodie yang ia lepas tadi. Pria itu menatapnya dengan mengangkat satu alis.
“Aku ingin kau membuat satu tato lagi di sini,” Baby bangun dengan posisi duduk. Ia sedikit menurunkan bagian atas rok sekolahnya menunjuk pinggul depannya sebelah kiri, “aku ingin kau membuatnya dengan bertuliskan inisial ‘J’, ini tanda untuk suamiku kelak, saat aku sudah dewasa," gadis itu tersenyum tipis mengingat orang yang ia cintai.
“Apa kau yakin? Tapi mungkin itu akan lebih sakit lagi,” Pria itu bersedekap, Baby mengangguk yakin tapi ia tau pasti akan terasa sangat menyakitkan melebihi yang pertama ia ditato.
“A—aku akan menahanya,” gadis itu menggigit bibirnya menatap pria itu untuk meyekinkan. Pria itu mengangguk paham.
“Oke … kita mulai sekarang,” Pria itu mengambil alatnya kembali dan bersiap. Saat pria itu sudah siap dengan alatnya dan sedikit menurunkan rok Baby, tiba-tiba tangan mungil itu mencegahnya.
“Tu … tunggu. A--ku,” Baby merasakan gugup, pria itu menatapnya dengan alis yang bertautan, “aniy, lakukan saja. Aku siap.” Lanjutnya berusaha menghilangkan keraguan. Baby menarik napas dalam-dalam sebelum jarum itu menyentuh kulitnya lagi.
Sungguh itu sangat sakit, raut wajahnya sangat jelas menahan rasa sakit, tangan mungilnya meremat kuat sisi sofa. Menggigit bibir bawahnya kuat, tubuhnya bahkan sempat bergerak karena rasa sakit, sehingga pria itu harus menghentikan kegiatanya berkali-kali.
“Aku akan menghentikannya,” Baby menahan tangannya dan menggeleng dengan cepat.
“Andwae! Kau harus melanjutkannya. A—aku akan men-nahannya,” lirih Baby. Pria itu kembali melanjutkannya. Sebenarnya ia tidak tega melihat wajah kesakitan gadis belia berumur 15 tahun itu yang baru merasakannya pertama kali. Matanya terpejam, bulir air mata keluar dari sudut matanya dan mengalir. Sakit. Sakit dan sakit jeritnya dalam hati.
“Aku akan menghilangkan rasa sakitmu,” bisiknya. Sedetik kemudian Baby membuka matanya cepat saat meresakan benda lembut menyambar bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl
RandomChaptered || Romance, marriage life, Fight Action, NC, etc || Park Ji Min || Baby Kim || Kim Jong In || All Member BTS-OC || Rated 18+ || Park Jimin Ji95_JB