Chapter 4

2.2K 138 1
                                    


Happy Reading….
.
.

“Kau terlalu bodoh kalau membunuhku sekarang. Karena Eommamu di dalam sana akan tau kalau putri kesayangannya adalah seorang pembunuh.” Bisiknya di depan wajah Baby yang sedikit mendongkak menatapnya. Jimin menatap dalam mata Baby yang memerah karna marah. Kemudian tatapannya turun ke bawah di bibir merah yang sedikit berisi. Ia menyeringai dan mulai mendekatkan wajahnya. Jimin merindukan bibir itu.
.
.
“Baby-Jimin kalian di mana?” tubuh Baby menegang mendengar suara Eommanya.

“Eomma….” Wajah Baby seketika berubah. Amarahnya luruh mendengar suara lembut itu. Sedangkan Jimin menghentikan gerakannya, dan menarik wajahnya kembali menatap Baby dengan alis bertautan melihat perubahan ekspresi wajah Baby, ada kekhawatiran di sana. Khawatir kalau Eommanya mengetahui siapa dia sebenarnya. Kedua bahunya melemas, kepalanya menunduk saat mendengar Eommanya memanggil lagi.

“Lihat gadis ini, baru semenit yang lalu dia ingin membunuhku dan tidak ingin membiarkan musuhnya hidup. Wanjah yang dipenuhi amarah dan kebencian berubah setelah Eommanya memanggil, dia ketakutan. Dan saat seperti ini dia terlihat seperti gadis biasanya … benar kata Namjoon Appa, kalau bibi adalah kelemahan terbesarnya.” Jimin membatin, memperhatikan Baby, bahkan ia bisa mendengar deru napas Baby lemah, tangannya mengepal mencoba menahan tubuhnya yang gemetar.

“Eomma….” Baby memejamkan mata dan menarik napas dalam, kemudian membuka matanya kembali. Melihat Baby sepeti itu, Jimin kembali mendekatkan wajahnya dengan posisi miring.

“Kau terlalu cantik dan baik untuk menjadi seorang pembunuh, bahkan sekarang kau berubah menjadi lemah saat mendengar suara Eommamu.” Bisiknya tepat di telinga, menatap Baby kembali.

Baby mengangkat kepalanya menatap Jimin, dan menunduk lagi bersamaan dengan desaahan lemah. Ia sudah berhasil dikendalikan oleh kedua pria itu. Kedua tangan Baby terangkat mendorong tubuh Jimin darinya dan melangkah pergi.
.
.
“Hey sayang, dari mana saja, mana Jimin?” Tanya Ny. Kim saat Baby menghampirinya. Baby menormalkan wajahnya dengan tersenyum.

“Ne bibi… aku ada di isini,” Jimin muncul dari arah belakang Baby. Ny. Kim tersenyum karena keduanya muncul dari arah yang sama.

“Eoh jadi tadi kalian bersama?” Jimin mengangguk.

“Yah mereka harus selalu bersama agar lebih dekat lagi, dan mengenal satu sama lain.” Baby mengangkat kepalanya menatap Appanya sinis.

“Tanpa disuruhpun, aku sudah mengenal pria ini yang sama brengsek denganmu.” Maki Baby membatin.

“Iya bibi tadi kami mencari udara segar, dan Baby juga menunjukan keadaan di sekitar rumah ini. Sangat bagus dan nyaman,” Jimin tersenyum ke arah Baby yang hanya menampakkan ekspresi datar. Ia muak mendengar atau melihat acting kedua pria yang ia benci itu.

“Ohh… emm ada yang ingin Eomma sampaikan pada kalian berdua … kalau besok kalian akan pergi fithing baju pengantin di butik Ny. Jeon Gielby. Besok pukul sepuluh kalian bisa pergi ke sana.” Ujar Ny. Kim. Baby mendesah pasrah dengan apa yang dikatakan Eommanya.
.
.
.
Di dalam kamar Baby terlihat sangat frustasi, berpikir bagaimana cara membatalkan pernikahannya. Kedua pria itu semakin menjadi memanfaatkannya, entah apa tujuan mereka untuk memaksanya menikah dengan orang ia benci.

“Arrghh… hufft. Aku tidak bisa tinggal diam seperti ini, kalau tidak mereka akan mengendalikanku untuk mengikuti semua keinginan mereka. Mereka memang licik menarik Eomma dalam rencana mereka.”

“By, apa kau bisa membantu Eomma mengantarkan dan mengantikan seprei ini di kamar tamu untuk Jimin menginap?” Baby menegang, ia bergelak menegakkan tubuhnya dan berbalik menghadap Ny. Kim yang baru masuk ke kamar.

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang