Chapter 15

2.4K 115 2
                                    


Happy Reading….

.
.
“Tidak! Aku tidak akan mengizinkan Baby ikut di misi Appa kali ini,” tolak Jimin tegas dengan apa yang diputuskan Chanyeol, Appanya.

“Jim, apa maksudmu aku tidak boleh ikut misi ini?” protes Baby.

“Pokoknya tidak boleh, kau baru saja sembuh dari kecelakaan di misi sebelumnya,” jawabnya. Baby mendengus kesal

“Aku sudah baikan, Jim. Kau tidak perlu khawatir, lagi pula aku sudah biasa melakukan misi seperti ini dan yang pastinya lebih berbahaya dari ini. Sudah tugasku melaksanakan misi dari Abeoji, jadi kau tidak boleh melarangku!” tegasnya. Menurutnya, Jimin terlalu berlebihan mendengar tugas yang dijelaskan kedua orang tua mereka, bahkan ini misi paling mudah menurutnya lantas kenapa Jimin melarangnya untuk ikut.

“Aishh, kenapa kau keras kepala sekali? Aku tidak ingin kau terluka lagi Byy, jadi biar aku saja yang melaksanakan misi ini,” putusnya. Baby mendengus lagi, ia tidak setujuh. Baby harus ikut andil dalam misi ini apalagi orang yang mereka incar adalah target yang ia cari selama ini.

“Aku tidak mau!” tegasnya lagi. Berdecak sebal menatap Jimin jengkel, “kalau kau menjalankan misi ini sendiri, pasti banyak yang akan menggodamu,” lanjutnya dengan nada agak pelan tak lupa dengan wajah cemberut. Ketiga pria yang ada di ruangan itu mengerut dahi mendengar ucapan Baby.

Jimin mengernyit bingung,”Maksudmu?”

“Tidak! Aku akan tetap ikut dimisi ini, tidak ada penolakan! Aku akan melaksanakan misi yang diberikan Abeoji dan kau melaksanakan misi yang di berikan Appa. Anggap saja kita patner yang bekerja sama dalam misi ini. Aku akan tetap pada keputusanku,” putus Baby tetap keukeuh.

Kepala Jimin berdenyut menghadapi istrinya yang keras kepala ini, dia akan tetap menolak keputusan Baby, ia khawatir dan cemas dengan keselamatan Baby. Meskipun Baby sudah terbiasa tapi tetap saja, hawatir akan terjadi sesuatu.

“Tidak! Kau harus mendengarkanku, aku suami mu, kau sebagai seorang istri sudah seharusnya menuruti apa yang di katakan suamimu termasuk tidak ikut andil dalam misi ini,” Jimin tetap ngotot. Baby mendengus, memutar matanya jengah.

“Tidak!”

“Harus!”

“Tidak!”

Pasangan suami istri itu terus berdebat mempertahankan keputusan masing-masing dan keduanya tidak mau mengalah satu sama lain. Kedua pria setengah baya itu menatap putra-putri mereka bergantian. Mereka terus berdebat dan tidak menyadari keberadaan Namjoon dan Chanyeol yang sedang menonton sikap keras kepala mereka.

Baik Namjoon maupun Chanyeol, sama-sama menatap malas dua sejoli yang terus berdebat. Mengembus napas lelah lalu saling menatap, “Mereka tidak akan mengalah satu sama lain. Huft kenapa aku punya putra dan menantu yang sama keras kepalanya?” keluh Chan.

“Dasar anak muda, mereka bertengkar tanpa melihat di sekeliling mereka, bahkan melupakan kita para orang tua ada di sini,” tambah Namjoon. Ia melangkah meninggalkan perdebatan suami istri itu yang entah kapan akan berakhir. Duduk di sofa single dan diikuti Chanyeol duduk di sofa panjang.

“Dari pada pusing mendengar perdebatan mereka, bagaimana kalau kita main catur saja?” Chan mengangkat satu pion catur dan memindahkan letaknya di atas papan catur.

“Ide bagus, aku bisa melanjutkan permainan caturku bersama Hoseok tadi yang sempat tertunda. Siap- siaplah Chan, aku akan mengalahkanmu,” keduanya mulai mengumpulkan konsentrasi untuk saling mengalahkan lawan dan tidak perduli dengan dua orang yang masih sibuk berdebat.

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang