Saat ini Sena sudah berada di aula bersama dengan Jihoon dan anggota OSIS yang lainnya.
Sebagian anggota OSIS, terutama sie acara dan perlengkapan sedang menyiapkan keperluan untuk penutupan MOS tahun ini yang tentunya diawali dengan upacara penutupan.
Oh, dan tidak lupa dengan Ong yang masih berada di samping Sena.
Semenjak pertemuan mereka bertiga di lapangan basket tadi, suasana mendadak berubah.
Sena belum yakin, tapi terlihat jelas perubahan raut wajah baik dari Daniel maupun Ong.
Namun Sena memilih untuk diam, ini bukan urusannya.
Seluruh siswa sedang melaksanakan upacara penutupan saat ini. Tak terkecuali anggota OSIS sekalipun.
Oh, minus Sena dan Ong. Kenapa?
"Enak ya lo nggak ikut upacara," kata Jihoon dengan ekspresi irinya.
"Ya kan gue melaksanakan amanah Pak Minhyun. Kasihan pula anak baru nggak ngerti apa-apa masa gue suruh ikutan upacara."
Nah kurang lebih begitu jawaban Sena kalau ada yang tanya kenapa nggak ikut upacara.
"Sebenarnya nggak papa sih kalau mau ikut juga," kata Ong menanggapi ucapan Sena.
Mendengar itu Sena dengan cepat menyikut lengan Ong.
"Ih! Nggak usah! Kan lo masih baru, masih belum ngerti, ya kan?" tanya Sena sambil melotot ke arah Ong dengan maksud tatapan lo-nggak-mau-gue-piting-kan.
Ong hanya meringis dan kembali berucap, "iya hehe nggak usah kita lihat aja dari belakang."
Melihat itu Jihoon mendengus.
"Itu sih akal-akalan lo doang njir. Yaudah gue tinggal dulu," pamit Jihoon dan meninggalkan Sena berdua dengan Ong.
Memang tidak ada yang berubah dengan gaya bicara Ong pada Sena, baik saat bertemu pertama kali, maupun setelah pertemuannya dengan Daniel.
Dan perlu diakui Sena, baik Ong maupun Daniel bisa menyembunyikan itu semua dengan apik.
Bahkan di depan anak-anak sekalipun.
"Lo pacaran sama Daniel ya?" tanya Ong pelan karena memang masih dalam suasana upacara.
Sena terkejut mendapati pertanyaan mendadak Ong.
"Kok lo berpikiran gitu?" tanya Sena masih dengan ekspresi kagetnya.
Ong tersenyum.
"Tadi gue lihat pagi-pagi," jawab Ong sekenanya.
"Hah?"
Ong mengangguk.
"Bagian apa yang lo lihat?" tanya Sena.
Ong kembali tersenyum, kali ini senyuman menggoda.
"Nggak, nggak lihat apa-apa kok," jawabnya yang terkesan ditutup-tutupi secara ketara.
Sena kesal kemudian memukul kecil lengan Ong.
"Ih! Ngomong nggak apa yang lo lihat?!" ancam Sena.
"Hahaha. Kok panik sih?" tanya Ong disela tawanya.
"Ong!" teriak Sena dan membuat Ong kembali tertawa.
"Sstt! Jangan keras-keras lagi upacara," kata Ong dengan gestur jari telunjuk di depan bibirnya.
Sena melebarkan matanya dan kembali memukul Ong.
"Sembarangan! Lo yang daritadi ngakak-ngakak. Minta gue bekep emang!" kata Sena sedikit berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy | Kang Daniel [COMPLETED]
Fanfiction🔞🔞🔞 Kang Daniel, senior tampan yang merupakan idola semua kaum hawa. Siapa yang tidak tahu Daniel? Tampan, putih, tinggi, gagah, berwibawa, namun sayangnya... Bad boy. Tidak pernah satu kalipun ia terlibat hubungan serius dengan seorang wanita. I...