[√] Broken Pieces (Remake) • JOTING Ver.

Broken Pieces

=> FF Remake dari @Yoonmingi di FFN dengan judul yang sama tetapi dengan Cast yang berbeda :)

=> Remake dari manga yaoi buatan Ogawa Chise dengan judul 'Ibitsu na Kakera'. Beberapa adegan ada yang diubah agar tidak terlalu menyerupai manga asli.

.
.
.

YAOI / BOYS LOVE

MATURE Content

Oneshoot

Phsycological

Incest

Angst

|

Jonatan x Anthony

.
.
.
.
.

Jakarta, 2006

"Anthony, kau memang anak yang sangat cerdas. Kau pasti menjadi dokter seperti ayah dan kakekmu."

"Tentu saja, Ma."

Sebuah pujian yang hampir setiap hari diterima dari sang ibu. Tangan lembut ibunya terulur dan mengusap surai hitam legam miliknya. Bibirnya langsung melengkungkan senyum riang saat sang ibu memusatkan segala perhatian untuknya. Sebuah buku dan pensil berada di tangan. Dua benda yang tak pernah lepas darinya meski ia masih menduduki bangku sekolah dasar kelas tiga.

"Jonatan juga pasti akan menjadi dokter."

"Tentu,"

Anthony langsung menoleh ke arah adiknya yang lebih muda dua tahun. Bocah itu tengah asyik bermain mobil-mobilan dan setumpuk robot plastik tanpa peduli lingkungan sekitar.

Senyum Anthony langsung hilang, berganti dengan tatapan sinis dan jijik.

'Menjadi dokter?' alisnya terangkat sebelah, tidak setuju dengan pernyataan sang ibu. Mana bisa anak itu bisa menjadi dokter jika setiap hari hanya bisa bermain tanpa beban? Belajar saja tidak pernah!
.
.
.
Jakarta, 2015

Sejak dia lahir dia selalu menyusahkanku.

Selalu mengikutiku.

Selalu menatapku aneh.

Dia adalah pengganggu.

Aku terlalu membencinya…

"Aku tahu kau sangat ingin masuk sekolah tinggi kedokteran yang ayahmu sarankan. Nilaimu cukup baik, namun aku pikir untuk ujian akhir nanti, lebih baik kau berjuang lebih keras lagi karena persaingan sangatlah ketat."

"Terima kasih Pak, aku akan berusaha lebih keras," Anthony membungkukkan tubuh sambil tersenyum tipis sebelum berlalu. Sekolah terlihat lebih lenggang karena bel pulang sudah berbunyi sejak lima belas menit lalu.

Anthony menghela nafas.

'Kedokteran, ya?' rautnya berubah murung.

Ia baru akan pulang saat mendapati sosok tinggi yang sangat ia kenal di gerbang sekolah tengah dikelilingi beberapa gadis. Sekilas, ia bisa melihat salah satu gadis menyerahkan secarik kertas pada lelaki itu. Anthony berdecih dan berjalan keluar sekolah begitu saja tanpa melirik.

"Kak!"

Anthony tetap berjalan lurus. Tidak ada niatan berhenti meski tahu sosok itu tengah mengejar dan berusaha melangkah beriringan dengannya.