E

260 10 1
                                    

Aldi sudah berada di depan rumah minimalis bercat warna hijau.

"Ini beneran rumah Fikri atau bukan ya?" ucap Aldi.

Lalu ia mengetuk pintu rumah itu, tak lama kemudian ada seorang wanita paruh baya keluar.

"Cari siapa ya?" ucap Ibu itu.

"Fikrinya ada Tante?" tanya Aldi.

"Oh Fikrinya ada, kamu ini siapanya Fikri ya? Kok Tante belum pernah liat kamu," ucap Ibu Fikri.

"Saya temen Alda Tante," ucap Aldi.

"Alda? Maksud kamu Laugic? Ananda Yunalda Laugica kan," ucap Ibu Fikri.

"Iya Tante," ucap Aldi.

"Yaudah kamu duduk dulu ya, biar Tante panggilin Fikri dulu," ucap Ibu Fikri.

Lalu Aldi duduk dikursi teras.

"Kamu siapa ya?" tanya seseorang, Aldi langsung menengok ke arah seorang laki-laki yang duduk di kursi roda.

"Gue Aldi, gue temen Alda di sekolah," ucap Aldi.

"Oh kamu Aldi, ada perlu apa ya?" tanya Fikri.

"Gue kesini mau nanya-nanya tentang Alda, bolehkan?" tanya Aldi.

"Boleh, tanya aja. Alda itu sering cerita tentang kamu, kata dia kamu itu Someone special dia," ucap Fikri.

"Dia sering cerita ke lo tentang gue?" tanya Aldi.

"Dia itu sering curhat ke aku, dia kesini dua kali seminggu," ucap Fikri.

"Lo kenal sama Alda sejak kapan?" tanya Aldi.

"Sejak SMP," ucap Fikri.

"Lo tau tentang Gibran?" tanya Aldi.

"Siapa yang nggak tau Gibran, Gibran itu musuh bebuyutan Alda dari SMP," ucap Fikri.

"Musuh? Tapi kemaren kami ketemu sama salah satu bagian Genk Gibran, kalau nggak salah namanya 'Semesta'. Alda ngancem mereka bakalan ngelaporin ke Gibran, emang Alda itu siapanya Gibran sih?" tanya Aldi.

"Alda itu adek tiri Gibran," ucap Fikri.

"APA? Lo serius?" ucap Aldi terkejut.

"Iya, Papa Alda nikah sama Mamanya Gibran satu tahun yang lalu. Mereka sama-sama tidak menerima kenyataan itu, tapi Gibran bakalan marah kalau Bagian dari Genknya mengganggu Alda tanpa sepengetahuannya," ucap Fikri.

"Kenapa?" tanya Aldi.

"Dia cuma mau dia yang menyiksa Alda, sampai sekarang Gibran selalu mengganggu Alda. Dua tahun lalu dia udah bikin gue lumpuh. Jadi, gue mohon sama lo jagain Alda. Jangan sampai Gibran ngelakuin hal yang sama ke Alda," ucap Fikri.

"Gue nggak bisa Fik, hubungan gue sama Alda lagi nggak baik. Tapi dia juga udah ada Bastian yang bakalan jagain dia," ucap Aldi.

"Bastian sepupu lo? Dia jadian sama Bastian?" tanya Fikri. Aldi hanya mengangguk.

"Berarti dia lagi berusaha ngelupain lo, usahain lo jangan deket-deket sama dia dulu. Lo jaga dia dari jauh aja," ucap Fikri.

"Oke Fik. Btw Alda beneran suka ya sama gue?" tanya Aldi.

"Astaga Aldi, lo itu nggak pernah peka ya sama Alda? Dia itu beneran sayang sama lo," ucap Fikri.

"Gue nggak mungkin jodoh sama dia, gue yakin Bastian bisa gantiin gue di hati Alda," ucap Aldi.

"Bastian bisa gantiin lo sementara, setelah itu Alda bakalan jatuh ke pelukan lo lagi. Gue jamin lo bakalan nikah sama Alda," ucap Fikri.

"Jangan ngaco lo, kalau sampe gue sama Alda nikah, gue bakalan traktir lo belanja sepuasnya di mall," ucap Aldi.

"Oke deal," ucap Fikri menjabat tangan Aldi.

"Yaudah gue balik ya, makasih udah ngasih gue informasi tentang Alda," ucap Aldi.

"Iya, santai aja," ucap Fikri.

---

"Dari mana aja lo?" tanya Bastian.

"Dari rumah temen, sejak kapan lo disini?" tanya Aldi.

"Sejak jaman batu Al, lo lama banget sih sampe lumutan gue nunggu lo," ucap Bastian.

"Lagian ngapain lo kesini?" tanya Aldi.

"Lah, kan lo tadi minta dibeliin nasi goreng," ucap Bastian.

"Oh iya gue lupa, yaudah masuk yo," ucap Aldi.

"Dasar pikun," ucap Bastian.




####
Hiya hiya,, akhirnya saia up lagi
Setelah sekian lama menghilang
Sebenernya sih saia udah nulis cerita ini sampe tamat
Tapi.....
Males up
Because...
Kalian jarang coment
Sedih aku tuh

Tapi no what what..
Saia bakal tetep update

MENCINTAI DALAM DIAM#CJRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang