40

10.1K 190 1
                                    

Mulmed Mami Ara and Papi Verlie

"Iam jangan coret coret buku gambar Kakak, nanti dimarahin teacher" Ucap gadis berumur 5 tahun pada baby berumur 1 tahun yang mencoret coret buku gambar milik Kakaknya.

Anak cowok yang bernama Iam atau lebih tepatnya Liam itu menoleh, lalu mengangguk sambil tersenyum.

"solly akak" balasnya

"Jangan diulangi lagi ya,nanti Kakak bilang ke Papi lho. Mau?"

Liam menggeleng lalu menghampiri Shasya, duduk di pangkuan gadis kecil itu,serta memeluk lehernya.

"Iam peluk Kakak supaya gak dibilangin sama Papi hmm?" Liam langsung menoleh sambil menggeleng.

"Emang Iam ngelakuin apa Kak sampe jangan dibilangin Sama Papi"  ucap sang Ayah yang baru saja datang menghampirinya dengan setelan kerja yang masih melekat di tubuh atletis nya.

"Papiii!" pekik Shasya lalu memeluk Verlie, Liam yang sedari tadi di pangkuannya, Shasya lepaskan lalu menyimpan di karpet tebal.

"Anak Papi yang cantik yang ganteng. Iam nakalin Kakak ya?" tanya Verlie lembut lalu meraih Liam untuk di dudukan di samping Shasya.

"Gak" balas Liam dengan cepat

"Iam boong, tadi Iam coret coret buku gambar Kakak" timpal Shasya sambil terkekeh.

"Iam gak boleh nakalin Kakak kalo lagi belajar ya. Nanti teacher marah, Oke?"

"eachel?" 

"Teacher Iam"

"Eachel Kak?"

Verlie dan Shasya tertawa saat mendengar balasan Liam yang masih cadel.

"Iya teacher, teacher itu guru. Guru yang ngajarin Kakak Sya nulis,membaca,menghitung dan lain lain" balas Verlie sambil mengusap kepala Liam dengan sayang.

Mulut Liam membentuk huruf 'O'

"Mas ganti baju dulu" Ujar Yara saat melihat suami nya masih mengenakan stelan kerjanya.

"Iya sayang"

"Mam,Sya sama Liam kebawah ya. Ini udah sore, pasti Upin Ipin udah mulai" ujar Shasya yang di angguki oleh Maminya.

"Iam jangan nakal,jangan lari lari nanti jatoh"

"Ciap Mam"

Verlie terkekeh saat mendengar balasan putra kecilnya itu. Lalu setelah selesai mengganti pakaian. Verlie mengajak Yara untuk duduk di soffa kecil yang berada di kamarnya.

"Makasih"bisik Verlie di telinga Yara, yang membuat Yara menaikan sebelah alisnya.

"Makasih buat semuanya,jagain anak anak kita. Ngedidik anak anak kita dengan baik" lanjutnya sambil mengelus rambut panjang Yara

"Mas,itukan udah jadi tugas aku" 

Verlie tersenyum lalu mengangguk.

"Kira kira yang nakal nanti siapa?Shasya atau Liam?"tanya Verlie tiba tiba.

"Kalo diliat liat dari sekarang sih yang pasti nakal itu Liam deh. Aku percaya sama Shasya, meskipun dia gadis yang cerewel,bawel, tapi dia bisa jadi Kakak yang baik. Meskipun dia tau Liam bukan adik kandungnya." balas Yara lalu menyandarkan kepalanya di dada bidang Verlie

"Gak papa lah nakal juga, aku ngerasa aku nya juga dulu kan nakal. Yang penting enggak nakal sama cewek aja " Verlie terkekeh saat melihat Yara menatapnya tajam.

VERLYARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang