Telfon

2.5K 443 108
                                    

Masih di hari pertama yujin di skors, sekolah menjadi aman dan tentram. Teman temannya ngga ada yang kangen. Malah bersyukur ujin kagak masuk sekolah. Bego emang.

Yang katanya ngga kangen yujin, malah goleran di ruang uks saat jam pelajaran masih dimulai. Bosan katanya. Iya bosan kurang 1 kang rusuhnya jadi ada yang kurang gitu.


Drrtt drrtt drrrttt


Getaran hp yena menandakan telfon masuk. Yena pun menjawab dan langsung meloudspeaker hpnya.

"Woi kadal!" Teriak suara di sebrang telfon sana.

"Berisik lo doggy!" -yena

"Ga kangen apa lo pada?"

"Buang buang waktu kangenin elu!" -hyewon

"Parah lo semua. Bosen ni gue"

"Bosen mah obatnya tidur jin, kayak kita kita" -chae

"Lah iya, lo semua ga masuk kelas apa jam segini?"

"Kita masuk uks jin" -yena

"Lah kenapa lo? Sunatan disekolah?!"

"Guoblok!" -yena

"Wkwkwkwk" tawa yujin persis kayak bebek.

"Bebek mah sunatnya di kepala jin, alias digorok!" -hyewon

"Bangsul lo pada!" -yena

"Ke rumahlah njir main"

"Males gue rumah lu" -chae

"Males kita, ga ada makanan" -hyewon

"Boro boro makan. Air putih aja ngga dikasi. Kikir anjir!" -yena

"Goblok kamu mas!"

"Kerumah lo pain?" -chae

"Eh ga jadi deh. Gue mau ajak bidadari aja"

"Bego! Ngapain tadi lo nawarin njirr!" -yena

"Ga guna ngajak lo pada. Ngabisin air galon gua!"

"Mati aja kamu mas!" -yena

"Hahhahahahaha"

Begitulah obrolan telfon yang mereka lakukan, mencela satu sama lain lalu tertawa bahagia udah jadi tradisi persahabatan mereka.

.
.
.
.

Hari ini yujin menjemput minju pulang sekolah. Baru sehari ga ketemu udah berat rindu yang ditahan keduanya.

Yujin mengendarai motor dengan kaca helm hitam, menutup wajahnya agar tak banyak yang mengenalinya di depan sekolah.

Saat melihat minju keluar dari gerbang sekolah, yujin langsung melambaikan tangan pada minju.

"Loh tumben bawa motor" kata minju.

"Sengaja, biar bisa di peluk hehe"

"Modus!" Kata minju memukul pelan lengan yujin.

"Sok jual mahal, diem diem mah kamu seneng kan" goda yujin tersenyum lebar.

Karna masih memakai helm, minju hanya dapat melihat mata yujin menyipit karna senyum. Membuatnya semakin terlihat gemas di mata minju.

"Ngga tuh" jawab minju sok membuang muka.

"Jangan buang muka yang, susah nemu muka mirip bidadari hehe"

PRÈCIOUS [S2] || Jinjoo Yenyul ChaekkuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang