𝒩𝑜𝓉𝒾𝒸𝑒!

121 77 25
                                    

Setelah kita lelah saling melepaskan rindu, bawalah aku menemui hal-hal yang sangat aku benci. Bawa lagi aku pada dimasa kamu yang pernah mencintai orang lain selain diriku.

🦋

Kringg Kringg

Bel istirahat berbunyi menandakan bahwa para murid diperbolehkan pergi ke kantin.

"Shel, ngantin yuk" ajak Kristal dan yang lainnya.

"Gue lagi males ngantin," balas Ashel.

"Ih Ashel mah."

"Yaudah entar kalo ada Bang Farel gue tinggal bilang kalo si Ashel tuh anaknya malesan pake banget!" langsung aja Kristal mengancam si Ashel.

"Elo mah."

"Iya elah bawel. Beraninya ngancem!" celetuk Ashel.

Disaat perjalanan menuju kantin, tiba-tiba ada seseorang yang memanggil Ashel.

"Hai Ashel" ucap orang tersebut.

🦋

"Hai Ashel" ternyata Bang Farel manggil nama gue.

"Eh h-hai juga bang" balas gue dengan sedikit terbata-bata. Gue syok lah, masa doi tiba-tiba manggil nama gue. Yaiyalah manggil nama gue, masa manggil nama nyokap gue. Kan gamungkin.

"Mau ke kantin ya?" tanyanya dengan senyum manisnya.

Aduh meleleh aqu bang.

"Iya dong, bang!" jawab Kristal excited. Dasar, masa nggak inget udah punya si Arga!

"Yaudah hati-hati ya," ucap Bang Farel.

Melihat muka Ashel yang memanas, "Cuma Ashel doang nih yang dihati-hatiin? Kita nggak nih?" timpal Citra bermaksud menggoda Ashel yang sedari tadi malah menunduk.

"Apaan sih!" kesal gue.

"Gue duluan ya, udah ditungguin sama Dino, dan Bimo" pamit Bang Farel ke kami.

"Titip salam buat Bang Dino ya, bang!" siapa lagi kalau bukan Agnes Citra Oktary. Penggemar berat Dino Rama Ardian. Si murid genius itu.

"Iya, bang" jawab gue lega.

Barusan gue dinotice sama doi anjir!

"Ehmm apa kabar jantungnya mbak?" tanya Kristal, lebih tepatnya meledek.

"Gue biasa aja." jawab gue tenang.

"Hati-hati ntar jantung lo berhenti berdetak," tutur Laudy.

"Lah? Mati dong gue?" balas gue.

Kenapa temen gue gini banget ya. Laknat parah!!

Setelah puas mengobrol diperjalanan menuju kantin tadi. Akhirnya kami telah sampai di kantin. Kantin adalah tempat nomor satu yang wajib kami kunjungi. Karena disinilah kami bisa memanjakan perut hahaha. Receh.

"Gue pesen biasanya," ucap Citra setelah kami menduduki bangku pojok.

"Gue juga," timpal Caca.

"Semua sama kan? Siapa yang mau menu lainnya?" tanya Kristal memastikan. Karena kali ini ia yang bertugas memesankan makanan.

"Gue tambah siomay 1, Dy" ucap Laudy.

"Okay."

Setelah Kristal pergi dari hadapan kami dan menuju warung Bu Asri. Tiba-tiba Citra membicarakan sesuatu yang membikin gue-semua yang menyangkut Vito risih.

Only You [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang