Kunimi merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk miliknya. Kegiatan bersama Kei dan lainnya membuatnya lelah. Untungnya tidak ada latihan, jadi ia memutuskan untuk langsung tidur.
Jam telah menunjukkan pukul 12 malam. Semilir angin masuk melalui celah jendela yang sengaja terbuka. Suara binatang malam terdengar sampai ke ruangan Kunimi. Kunimi yang awalnya terlelap mulai terjaga. Kelopak matanya terbuka secara perlahan. Ia berniat untuk tidur kembali namun tak bisa.
"Hmmm... jam berapa sekarang?" Tanyanya pada dirinya sendiri. Ia meraih ponselnya yang baterainya hanya tersisa 5%.
"Masih jam 12" ujarnya sambil membanting hpnya keatas kasur.
"Biasanya malam-malam begini aku dan dia saling berbicara lewat telepon" gumam Kunimi mengingat masa pacarannya dengan (Name).
"(Name) ya?" Gumam Kunimi. Ia mengingat kejadian kemarin.
"Aku membencinya" ujar Kunimi. Entah apa yang dipikirkannya tentang (Name) hingga ia membencinya. Apakah minta balikan dapat membuat seseorang menjadi benci?
"Tapi aku kangen padanya" gumam Kunimi lagi. Dasar labil!
"Ngomong apaan sih? Ga jelas banget" kata Kunimi pada dirinya sendiri. Fix Kunimi sudah tidak waras.
"Aku ingin susu coklat panas" kata Kunimi sambil berjalan keluar kamarnya. Ia menyalakan lampu dapur, membuka lemari, mengambil cangkir dan susu kemasan, menutup lemari, menuangkan susu bubuk kemasan, menuangkan air panas, mengaduknya, membawanya ke ruang tamu, duduk di sofa, dan meminumnya.
"Dengan ini pikiranku mulai tenang" ujarnya pada dirinya sendiri. Ia menyesap minumannya dan menikmatinya dengan kesendirian.
"Jomblo itu enak ya" gumamnya. Pikirannya terawang pada kejadian di game center dan restoran kemarin. Ia jadi bersyukur tidak mempunyai pasangan seperti mereka.
Ting tong
Bel rumahnya berbunyi. Kunimi mengerutkan alisnya. Bertanya-tanya siapakah yang datang tengah malam seperti ini. Tanpa rasa takut ia membuka pintu. Dihadapannya kini berdiri seorang model idaman wanita yang alaynya tidak ketulungan.
"Oikawa-san?"
•...•
"Ini kopi panas untukmu" ujar Kunimi sambil menaruh secangkir kopi diatas meja dihadapan Oikawa.
"Makasih" ucap Oikawa. Ia mengeratkan selimut yang ia pinjam untuk menghangatkan tubuhnya.
"Omong-omong, kenapa Oikawa datang kemari di tengah malam seperti ini?" Tanya Kunimi.
"Aku diusir dari rumah, ingin ke rumah Iwaizumi tapi dia sedang diluar kota. Matsun dan Maki tidak membuka pintu rumahnya" jawab Oikawa.
"Kenapa bisa diusir dari rumah?" Tanya Kunimi.
"Aku memecahkan guci kesayangan ibuku. Ibuku marah dan mengusirku. Huwaaaa.... GIMANA INIIIII????" Rengek Oikawa.
"Ya begitu. Jalani saja" ujar Kunimi.
"Gue tidur dimana?! Gue diusir Kun!"
"Besok juga pasti baikan"
"Kun, boleh gak aku tidur disini untuk malam ini?"
"Ga boleh"
"WAIIII???"
"Berisik Oikawa-san"
"Boleh kan aku menginap disini?"
"Yaudah iya"
"Arigatou"
-TBC->
KAMU SEDANG MEMBACA
Krisan Kejombloan {Completed}
FanfictionKunimi Akira Seorang jomblo bahagia walaupun kebanyakan hidupnya diisi kegalauan. Eh? Haikyuu by Haruichi Furudate