TigapuluhEmpat!

30 2 0
                                    

Matematika itu seperti wanita, sulit di mengerti dan maunya di pahami

_Gatran tukang kue rangi

............

"Ya Allah. Jika memang benar, otakku ini tidak mencakup semua mata pelajaran, maka ampuni dosaku dan beri hamba ketabahan serta kelapangan dada. Berilah kemudahan bagi hamba untuk mengerjakan matematika yang rumitnya luar biasa!" Gatran mengadahkan kedua tangannya. Hari ini ulangan terakhir, penutup manis dari matematika.

"Gatran berisik banget si!" Protes salah satu teman Gatran namanya Salsabilla Azzahra, ia sudah jengah melihat tingkah Gatran yang menurutnya di luar batas manusia normal

"Syuuuuttt. Jangan berisik Salsa yang lahirnya hari senin, mas Gatran sedang berdoa kepada Allah. Agar di beri kelancaran serta kemudahan untuk mengerjakan soal matematika yang minta di telan ini!"

"Gue gak bisa ngitung kalo lo dari tadi ngoceh!"

"Jangan di hitung sayang, karena cinta mas Gatran sama eneng mecin ini tak akan  pernah terhitung jumlahnya!" Semua tertawa terbahak-bahak mendengar ungkapan Gatran

"G-g-gue keganggu!"

"Mengapa kamu begitu gugup duhai adinda ? Tiada yang bisa menampik pesona dari seorang lelaki tampan seprti Gatran Adi Wijaya!" Gatran akui, ternyata melihat Salsa dari jarak sedekat ini membuat hatinya sedikit berdebar. Ternyata Salsa sangatlah cantik, Gatran bahkan sampai harus
Menahan debaran jantungnya.

"Ih Gatran apasih deket banget muka lo!" Salsa mendorong wajah Gatran menjauh. Sedaritadi ia juga berusaha mencari pasokan udara, berada dekat dengan Gatran. Membuat jantungnya berpacu dengan cepat

"Itu yang disana kenapa berisik!" Guru pengawas yang mengetahui keributan yang terjadi langsung bangkit berkeliling ruangan. Memastikan tak ada yang berbuat curang

"Gatran pak! Mau PDKT tapi pake acara berantem!" Celetuk asal dari Atalla

"Sudah! Kerjakan yang benar dan tertib!" Gatran sudah selesai. Tentunya Givana orang yang pertama kali mengumpulkan. Senyum masih tercetak jelas di wajahnya, sampai di kantin pun sama. Semua orang yang menyapa Gatran, di sambut dengan senyum merekah oleh Gatran. Atalla yang berada di hadapannya dan Senja yang berada di sampinya, merinding, Gatran yang ingin mentraktir Atalla dan Senja, justu malah membuat tanda tanya besar. Ini kejadian langka, dan sebaiknya tidak di sia-siakan.

"Si Gatran kenapa si! ? " Senja berbisik pada Atalla. Atalla bergidik, Gatran hanya tersenyum dan tertawa sendiri. Ia jadi menduga bahwa Gatran kesurupan setan happy

"Gat lo gak apa-apa ?" Atalla mengguncangkan bahu Gatran dengan kuat. Dan hanya di balas gelengan serta senyum yang masih merekah.

"SUMPAH YA DI SINI SIAPA YANG BISA NGERUQYAH ?" Senja langsung berteriak di kantin.

"Si anjai siapa yang mau di ruqyah!" Gatran langsung menoyor kepala Senja

"Lo diruqyah tuh darita nyengir aja! Gue takut lo ada gangguan jin! Lebih baik liat lo yang gangguan mental daripada kayak gini!" Senja langsung menatap penuh minat makanan yang sudah di sediakan

"Gini ya rasanya jatuh cinta!" Atalla langsung menyemburkan minuman yang berada di mulutnya sambil terbatuk.

"Begini nih orang dzolim sama temennya!" Gatran langsung menepuk mulut Atalla dengan punggung tangannya

Namaku SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang