(Part 14)Tim Laluna

8 7 4
                                    

(Now Playing Dhyo Haw-Sekeras batu)

Bukankah ini begitu menantang untuk dilakukan?

><><><

Seusai kejadian kemarin, siswa/i mulai belajar seperti biasanya. Kejadian semalam seperti tidak terjadi, karena semua guru bungkam untuk bicara tentang kesurupan massal tersebut.

"Eh gaisss, gue ada beriking niyus nihh" ucap Gilang, dia ini ada orang yang super duper kepo. Mungkin tingkat dewa kali yah. Biasanya dia ini membawa kabar-kabar terbaru atau yang sedang hot, panas maksutnya.

"Berita apaan? Jangan-jangan lo lupa lagi" sahut Nindy.

"Gue inget dong".

"Jadi apa breaking News nya?" tanya Denys penasaran.

"Kumpulin dulu orangnya!" pinta Gilang.

Seluruh orang yang dimaksut sudah terkumpul barulah Gilang memberitaukan yang ingin di beritahukannya tadi.

"Jadi ternyata pen--" ucap Gilang lalu terpotong.

"Topiknya paan nih?" tanya Salsa yang baru datang.

"Makanya  dengerin!" ucap Gilang.

Lanjut Gilang "Ternyata penunggu pohon besar itu mau minta tumbal."

"Pantesan aja Laluna menghilang begitu aja". Sahut Rian.

"Mungkin hanya kebetulan ketika Laluna hilang. Terus barengan sama kesurupan itu" ucap Linda.

Mereka saling tebak-menebak dengan alasan mereka masing-masing padahal itu semua belum tentu benar.

*kringg...kring..kringg
Bel berbunyi tanda pembiasaan tiba, mulailah semua siswa/i mengambil Al-Qur'an dan membacanya dengan suara mereka yang lumayan merdu. Setelah kurang lebih sepuluh menit pembiasaan itu diakhiri, dan dilanjutkan dengan menyanyi lagu kebangsaan kita apalagi kalau bukan lagu (Indonesia Raya).  Dipimpin oleh satu orang pemandu yaitu Nadya, dengan lihai ia mengayunkan tangannya nan lentur itu sebagai palu.

Assalamualaikum....

Pelajaran Bahasa Indonesia pun dimulai, siswa/i yang berada dikelas tersebut mulai mengeluarkan buku paketnya yang lumayan tebal yang diberi sampul berwarna biru. Keadaan kelas cukup hening ketika Ibu Eka menerangkan pelajaran.

Seketika Nadya memikirkan sesuatu. Ya, sesuatu yang belum terpecahkan. Ia tidak fokus belajar, bahkan ia tidak memperhatikan Bu Eka ketika menerangkan pelajaran. Ia memilih untuk pergi ke toilet dan ia mempunyai alasan yang baik untuk bisa pergi ke toilet. Melihat Aya merasa tidak seperti biasanya, Denys menyusul Nadya ke toilet dengan alasan ia kebelet. Padahal ia hanya ingin bertanya kepada Nadya, kenapa dia bertingkah aneh hari ini.

Merasa aneh kalau seorang laki-laki masuk kedalam toilet perempuan. Denys lebih memilih menunggu didepan pintu toilet laki-laki, karena toilet mereka berdekatan.

Nadya's POV
Kenapa gue merasa ada sesuatu yang belum terpecahkan dari kejadian kemarin. Gue ngerasa Pak Wahyu nyembunyiin sesuatu. Kenapa waktu kejadian itu dia gak pulangin seluruh siswa? Kenapa malah disuruh nunggu disekolah aja. Padahal bahaya kalau nunggu disekolah, bisa-bisa tambah banyak aja korbannya kalo siswa dibiarin disekolah pada saat kejadian itu.

My Life[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang