Love Blossom

2.5K 197 69
                                    

[La Fleur]

Hello, Wella's fellas.

Selamat pagi dan salam sejahtera (efek musim kampanye partai)

First, I'd like to say thank you for everyone who always keeping up with this story.

Untuk semua yg jg stay denganku di cerita-cerita lainnya. Aku bersyukur sekali karena setiap project pasti ada aja peminatnya.

La Fleur adalah karya kesekian yang memberikan kesan baik untuk diriku sendiri. Ada beberapa momen yang aku ambil dari story-ku yang lain, yaitu "Endless Birthday" yang sekarang sudah kutarik karena tidak punya plot yang jelas (baru tersadar setelah publish lima chapter) :")

Nah, chapter special ini aku publish untuk berbincang sedikit dgn teman-temannya Wella yg luar biasa.
Hal pertama yg ingin ku bahas adalah tentang filosofi judul cerita ini.
ceptiminnie sempat bertanya apa artinya "La Fleur".

Jadi, mari kita bahas disini. "La Fleur", dalam bahasa Prancis, artinya bunga. Bisa juga diartikan sebagai "mekar" atau "bersemi". Aku memilih judul ini karena aku mau menyajikan suatu kisah tentang berseminya kembali cinta di antara manusia yang dulu sempat mencinta, tapi karena beberapa hal harus memaksa mereka menggugurkan cinta. Seperti bunga yang bermekaran, aku ingin kisah ini bisa menunjukkan proses mekarnya kembali rasa cinta itu. Cinta yang kumaksud ya antara Sunghee-Hoseok tentunya. Ini juga yg jadi alasan kenapa nama chapternya menggunakan "bloom", yg artinya "bersemi". Karena aku berharap cinta Sunghee dan Hoseok bisa bersemi kembali setelah sekian lama layu.

Bunga membutuhkan bantuan untuk berkembang dan kupu-kupu adalah salah satu yang membantu proses berkembangnya bunga itu. Sunghee dan Hoseok adalah bunganya. Jimin adalah kupu-kupunya. Karena Jimin yang membawa kembali cinta antara Sunghee dan Hoseok.

Maaf, penjelasannya kurang ilmiah dan kurang puitis. Tapi begitulah kira-kira maksud dari judul cerita yang kubuat ini.

Lanjut lagi ke pembahasan lain.

Ada yang pernah mengalami yg namanya 'broken home'? Atau pernah lihat? Pernah mendengar kisahnya?

Aku membuat cerita ini bukan karena aku pernah mengalami hal tersebut. Aku hanya pernah lihat dan mendengar kisahnya. Pun kisah yg kudengar mungkin tidak se-ekstrim kisah Sunghee-Hoseok-Jimin, tapi memang rasa sakitnya hampir sama. Tidak ada bahagia kalau melihat orang tua kita berpisah, ya kan? Tidak ada yang menyenangkan kalau melihat orang tua kita tidak akur?

Orang yg paling dekat denganku pun pernah mengalaminya. Memang berat. Benar-benar berat. Luar biasa bagi orang-orang yg bisa bertahan dlm hidup meski terperangkap dlm situasi yg sering kita sebut 'broken home' itu.

Look, 'broken home' doesn't mean it can break you. Don't break yourself because you still have a lot of chances to stand up for your life.

Sedih pasti deh lihat orang tua kita berpisah. Kita pasti akan punya ego yg tingginya selangit. Terus-terusan menuntut keadilan. Ini adilkah untuk kita? Kenapa masalah orang dewasa membuat kita merasakan imbasnya juga? Pasti kan pertanyaan itu kita lontarkan, entahlah secara langsung atau cuma dalam hati.

Setiap keputusan diambil pasti berdasarkan pertimbangan. Mungkin beberapa pertimbangan yang orang tua ambil tidaklah melibatkan kita di dalamnya. Tapi, setidaknya kita bisa anggap bahwa mereka jg berpikir keras ketika mengambil keputusan itu. Berontak? Potensi besar untuk berontak adalah ketika orang tua berpisah. Tapi jangan selalu jadikan itu sebagai alasan utk jadi pribadi yg buruk. Memangnya, perhatian orang tuamu yang kini terpisah akan tertuju padamu kalau kamu berperilaku jelek? Sometimes yes, but dear, jangan siksa dirimu sendiri untuk menjadi seperti itu.

Kok aku jadi kayak ibu guru sih -_- I'm so so so so sorry...

Well, chapter ini kubuat hanya untuk mengeluarkan cuap-cuapku saja. Aku ingin sampaikan ke semua pembaca, atau siapapun yg kebetulan baca tulisan ini dan punya pengalaman yg tidak jauh berbeda dgn Jimin di cerita ini, untuk tetap semangat. Meski orang tuamu gak lagi bersama, setidaknya kalian tetap bisa membuat mereka suatu hari nanti bertutur, "Ya, anak kita memang hebat." Setidaknya, kalian bisa menjadi hasil kenangan manis yg pernah mereka rasakan dulu.

(Aku jd sedih sendiri) :( maafkan aku yg terlalu cerewet menyampaikan rasa di hati ini pada kalian.

Untuk sahabat-sahabat Wella, yg punya pengalaman sama dgn Jimin.... "You're stronger than you know. Remember that your parents always love you and you have to do so."

Sebenarnya, ceritaku yg lain jg beberapa ada yg membahas ttg perceraian sih. Tapi entah kenapa aku malah mau membahas khusus ttg ini di "La Fleur". Heheh...

Udah ah curhatnya. Aku terharu sama apresiasi terhadap "La Fleur".

Sepertinya aku akan nangis jg saat menyelesaikan ff ini. Sama kayak waktu nulis chapter terakhir Espoir yg penuh dengan air mata :"(

Please anticipate the next chapter ya ~ Support kalian selalu membuat semangat..

Special thanks for rhysska fuchsiagurl    catastrophile101 Ao_Hikarumention a user aaand everybody who I love so much that I couldn't mention one by one but always being seen in the comment section , thank you so so so so so so much...
Terima kasih untuk semua yg sudah memasukkanku ke daftar penulis yg kalian gemari :'( maaf ya tulisanku msih perlu banyak perbaikan tp aku akan berusaha utk menyajikan yg terbaik

YOU all are Wella's BEST FELLAS :* 

I love you
Borahae

Wella
291218 (10.04 am)

[BOOK] La FleurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang