Namun, tanpa Satria ketahui ternyata vira diam-diam memendam perasaan cinta kepadanya. Ia selama ini hanya bisa memendam perasaannya dan tidak bisa mengatakan nya pada Satria karna takut merusak persahabatan mereka yang telah terjalin ini. Akibatnya, vira harus siap menanggung rasa sakit akibat rasa cintanya yang tidak dapat terealisasi kan.
~~~~~
Setelah Satria dan vira sampai dikantin mereka langsung membagi tugas, Satria memesan makanan dan vira mencari tempat untuk mereka duduk. Namun sayang ternyata tempat duduk dikantin sudah terisi penuh, hanya ada satu meja yang muat untuk dua orang lagi, yaitu meja yang ditempati oleh Vina dan Rio.
Vina yang melihat kakaknya yaitu vira sedang mencari duduk pun melambaikan tangannya dan memanggil Vina untuk bergabung bersamanya
"Kak Vira!" Vira yang merasa terpanggil pun menoleh dan melihat Vina yang sedang bersama seorang lelaki.
Vira sebenarnya malas jika harus semeja dengan vina, apalagi sekarang ia bersama satria. Akan tetapi Vira tidak memiliki pilihan lain, pasalnya tidak ada tempat duduk yang tersisa selain tempat vina dan Rio.
"Kak disini aja bareng sama aku" Ucap vina setelah Vira duduk dan bergabung.
"Iya vin makasih"
"Kakak kok sendiri"
Baru saja Vira akan menjawab, akan tetapi terpotong oleh satria yang baru datang
"Wah ada Bidadari " Ucap satria yang baru datang, ucapan itu ditujukan untuk Vina
"Pinter lu ra nyari tempat duduk yang ada bidadari nya, emang lu tuh sahabat paling pengertian"Vina yang mendengar nya pun tersipu malu, sedangkan vira sudah merasakan geram dan panas dihatinya.
" Apaan sih lu sat, de nih ya kakak saranin kalau kamu ga mau ngerasain sakit hati jangan mau di gombalin apalagi dideketin sama cowok yang satu ini, dia itu berbahaya de"saran vira kepada Vina yang mencoba bersikap seakan-akan tidak terjadi apa-apa dengan hatinya
"Apaan sih lu ra, gua kasih tau ya setiap perempuan yang gua sayangi gua jamin akan selalu merasakan kebahagiaan di dalam hidupnya. Karena gua udah berjanji sama diri gua sendiri. Dan gua rasa mulai saat ini bidadari yang duduk disebelah gua ini akan termasuk kedalamnya" Ucap satria sambil menatap kearah Vina yang ada disebelahnya dengan tatapannya yang tajam.
Vina yang mendengar nya langsung menengok kearah satria, matanya langsung bertemu dengan mata satria yang menatapnya dengan tajam dan terasa lembut, seakan-akan tatapannya itu mengungkapkan apa yang dikatan satria itu sungguh-sungguh bahwa ia akan memberikan seluruh kebahagiaan didalam hidupnya, tatapan itu terasa menyejukan bagi Vina.
Untuk beberapa saat Vina terpesona dengan tatapan satria kepadanya. Satria menyunggingkan senyumnya yang terlihat manis sekali, bahkan rasanya senyuman nya dapat mengalahkan manisnya gula. Satria pun mengedipkan sebelah matanya 😉 yang membuat Vina tersadar dari keterpesonaannya kepada satria. Ia langsung mengalihkan pandangannya dan meminum es teh yang ada didepan nya. Akan tetapi saat vina sedang meminum es teh ia melirik kearah satria yang ternyata masih menatapnya, Vina yang mungkin merasa kaget pun tersedak minuman yang ia minum.
Satria yang berada di sebelah Vina refleks mengusap punggung Vina
"Kamu gak apa-apakan?Minumnya Pelan-pelan ya cantik" Ucap satria sambil menyodorkan air putih kepada Vina . Vina pun hanya mengangguk dan menerima air pemberian satria
"Duuuuhhhhhh jantung gue maraton kenceng banget, please tenang dong jantung jangan bikin gue malu di hadapan ka satria"Ucap Vina di dalam hatinya
" Makasih kak" Vina berterima kasih kepada satria sambil memberikan lagi air minum satria
"Kalau mau mesra-mesraan jangan disini dong, kasian yang jomblo" Rio yang merasa sudah malas dengan situasi pun mengucapkan pendapatnya,
Sebenarnya Rio tadi melihat kearah vira dan ia bisa mengerti bahwa vira sebenarnya sedang diliputi rasa cemburu, karna tadi raut muka vira kentara sekali memperlihatkan bahwa ia sedang cemburu.
"Ngerusak suasana aja lu " ucap satria yang merasa kesal dengan ucapan Rio.
Satria pun membenarkan duduknya dan menghadap kearah vira, begitupun Vina ia mencoba untuk bersikap biasa saja walaupun sebenarnya susah.
"Lu kenapa vir tuh muka dah kaya Valak di film the conjuring aja, serem"
"Bacot lu sat, gak dapet restu dari gua tau rasa lu"
"Emang siapa lu yang harus gua mintai restu" Ucap satria dengan santainya sambil memakan bakso nya
"Kak vira itu kakaknya aku " Vina menimpali yang langsung membuat satria tersedak bakso yang sedang dimakannya, satria langsung minum dan tertawa
"Jhahaha bercandaan kamu lucu banget sih de" Ucap satria sambil mengacak-acak rambut Vina
"Iiihhh beneran ka,aku gak bercanda ka Vina itu kakak kandung aku"Ucap Vina berusaha meyakinkan
Satria dan Rio yang mendengarnya pun mengangkat alisnya bingung dan vira pun langsung menyilangkan tangan didepan dadanya dan memperlihatkan raut muka bangganya
" Jadi ini serius? "Tanya Rio
Vira pun mengangkat sebelah alisnya menyatakan bahwa itu memang benar adanya
" Hmm, gua rasa ini bakal jadi kisah asmara yang seru, cinta segitiga antara dua saudara "Ucap Rio dalam hatinya
"Aduh gak nyangka gua Vina itu adik si vira, tapi gak masalah sih Setidaknya gua sama vira kan sahabat dekat, jadi dia pasti ngerestuin gua sama Vina " Ucap satria dalam hatinya