Sebelum kedatangan Jungkook menemui Hyemi ...
"Jadi gimana tadi ngobrol sama pihak kurikulum?" tanya Yejin yang berjalan disamping Jungkook. Melirik sekilas raut Jungkook yang terlihat cemas.
"Lancar kak. Ehm, kak maaf ya. Kookie duluan. Udah telat. Ada janji."
Yejin mengangguk terpaksa sebenarnya. Masih ingin di dekat Jungkook entah kenapa. Merasakan jantungnya berdebar merdu, ia suka.
Baru saja Jungkook lari beberapa meter dari posisi Yejin yang masih diam menatap punggung sang murid, suara rintihan kuat terdengar. Jungkook dengan segera berlari kembali, menghampiri Yejin yang sekarang berlutut di lantai area parkir.
"Kak, kakak kenapa?" tanya Jungkook kebingungan. Jam pulang memang sudah lewat, karena itulah area parkir sepi sekali.
"Perut kakak Kook. Sakit. Ahhh... Sakit sekali."
"Kookie minta bantuan satpam dulu ya."
Yejin menggeleng. "Jangan."
"Kenapa?"
"Jungkook, kakak enggak mau mereka lapor ke orang tua kakak. Jangan."
"Terus kakak gimana?"
"Panggilkan taksi. Tolong antarkan kakak ke rumah sakit ya." Yejin menggenggam tangan Jungkook. "Tolong."
-----*****-----
Hyemi menatap wajah Jungkook yang bercerita dengan matanya yang berbinar. Terlihat begitu cemas pada perasaan Hyemi.
"Jadi abis panggilin taksi online, adek antarin kak Yejin kerumah sakit. Dokter bilang kak Yejin bermasalah di pencernaan karena stres. Adek mau ninggalin, tapi bingung soalnya kak Yejin pegangin tangan adek waktu tidur. Takut ngebangunin. Kasihan. Butuh istirahat kata dokternya."
Jungkook menghela napasnya. Tangannya menggenggam tangan Hyemi erat. "Kalau kakak pikir yang adek lakuin ke kak Yejin itu salah, adek minta maaf. Kakak boleh marahin adek sekarang. Pukul juga boleh."
Hyemi menggeleng cepat. "Enggak dek. Enggak salah. Kakak cuma kaget ada noda lipstik. Kakak jadi mikir macam-macam ke adek."
"Adek tadi buru-buru banget kak. Gak ngelihat lagi ke baju. Yang adek tahu, adek mau jumpa kakak. Enggak kepikir juga bakalan ada nempel lipstik kak Hyemi waktu adek gendong dia tadi. Maaf buat kakak cemburu."
Hyemi mengerucutkan bibirnya. Wajahnya merah telak. Malu karena memang faktanya terbukti ia cemburu sekali tadi.
"Kakak paling tahu perasaan adek ke kakak. Lagian adek juga udah bilang 'kan? Adek enggak bakal cari pacar lagi. Adek cuma cinta kakak. Bakal selalu kayak gitu." Wajah Jungkook ikut merona mengatakan hal itu.
Hyemi tersenyum. Tangannya terangkat, mencubit gemas hidung bangir Jungkook. "Tapi 'kan wajar kakak cemburu. Adek 'kan banyak fansnya."
Jungkook menyingkirkan jari-jari Hyemi yang ada di hidungnya, langsung menautkan jari mereka berdua. Menggenggam erat, lalu memberi kecupan berkali-kali pada punggung tangan Hyemi.
"Fans apaan kak. Cemburuan lagi adek. Saingan adek berat. Kak Seokjin, kak Taehyung juga. Udah ah. Udah malam. Kakak besok 'kan ada acara. Adek antar kakak ke hotel. Adek enggak ikut mampir enggak apa-apa ya. Ntar aja malam weekend, adek nginep. Hehe..."
"Eh? Nginep apaan. Marah mamah nanti."
Jungkook menepuk dahinya. Bibirnya membuka. "Hampir lupa. Besok malam mamah ngajak makan bareng dirumah."
"Loh? Mamah tahu kakak kesini?"
"Tahu dong. Calon menantu."
"Ih apaan sih. Jangan gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Little 'Namchin' (Rate-M ⚠🔞Jeon Jungkook) ✔END
Fanfiction"Berhenti jadikan kak Taehyung pelampiasan kak. Dia milik kak Yoobi. Kalau kakak mau, adek bisa jadi pelampiasan kakak. Adek siap. Kapanpun." Dan pernyataan Jungkook sialnya membuat Hyemi berdegup. Tidak pernah tahu bahwa pria yang ia anggap bocah i...