PART 4. Kencan?

15 3 6
                                    

Malam hari telah datang, kay merebahkan dirinya diatas kasur sebari mengotak atik hp nya.

Tringtrangtringtrang

Suara hp nya kay berbunyi,
"Halo kayra?." Sapa seorang cowok yang sedang menelpon nya.
"Iya kak jovan? Ada apa ya malem malem nelepon?." Tanya kay kepada jovanka seorang cowok yang famous disekolah nya bisa dibilang prince SMA PURA BANGSA.

"Kamu sedang apa?, aku cuma mau ngajak kamu diner malam ini?."
Ucap seorang jovan kepada kay. Karena selain tampangnya yang terlalu tampan sikap dan sifat nya jovan juga lembut, apalagi kepada semua cewek.

"Aku sih gak sibuk, nanti kay izin ke bunda dulu ya kak."
"Iya kayra, kalau gitu aku tutup telepon nya. Kalau memang diperbolehkan kamu sms aku saja biar aku jemput kamu dirumah."

"Iya kak." Ucap seorang kay yang amaaaattt sangaaat senang sekali.
Berapa kali dia lompat-lompat dikasur. Ya seorang kay sangat menyukai jovan, namun dia memiliki prinsip 'jangan mudah diraih, karena yang menjauh lebih menantang.'
Bijak sekali bukan pemirsah?

Akhirnya kay diperbolehkan keluar bersama jovan malam ini oleh bundanya. Jovan menjemput kay dengan mobil mewah nya.
Dia membukakan pintu mobilnya. Agar kay bisa masuk. Tentu kay sangat senang dengan perlakuam jovan malam ini.
Dalam hati kay 'ya tuhan hamba seperti seorang putri malam ini, yang sedang dimanjakan seorang pangeran'

***
Dalam perjalanan tidak ada sepatah dua patah kata dari seorang jovan dan kay. Hanya ada kecanggungan yang menghampiri. Setelah mobil nya jovan telah berhenti disebuah restaurant, jovan membalikkan badan nya kepada kay.
"Kamu sangat cantik malam ini."
Ucap jovan sebari membuka pintu mobilnya.

Hati kay seperti sedang meletus seketika. Muka nya memerah.
"Ma....makasih ka jovan."

"Mari masuk kedalam."
"Iya kak."

Sesampai nya didalam restaurant.
"Kayra mau pesan apa?." Tanya jovan.
"Gimana kakak aja." Jawab kay seadanya.
'Sumpah aku belum pernah masuk restaurant mewah ini, ya kali mau bayar pake apa kalau aku makan disini. Tiap hari juga kalau keluar makan di pinggir jalan, makan bakso nya amang dadang, beuh mantep.'
Gumam kay dalam hatinya.

Jovan mengangkat tangan nya sebelah, lalu pelayan itu datang "selamat malam tuan, disini... " blablabla ucap seorang pelayan memperkenalkan secara rinci restaurant mewah itu. "Untuk makanan pembuka nya saya pesan banana split, untuk makanan utamanya nasi bogana and seafood dan makanan penutupnya mochi ice cream, minuman nya lemon tea." Jovan memesan makanan tersebut.

"Kayra mau pesan apa?."
"Emmm, samain aja deh." Jawab kay dengan bingung.

Akhirnya jovan memesankan menu yang sama untuk kay. Pelayan itu pergi. Jovan langsung membuka pembicaraan dengan kay.
"Kay, sejujurnya sejak pertama kali aku melihat kamu. Aku tertarik sama kay."
 Pembicaraan jovan terpotong oleh seorang pelayan yang menaruhkan makanan pembuka dimejanya. "Selamat menikmati hidangnya." Lalu pelayan itu pergi.

"Kak, boleh kay....kay makan hidangan nya sekarang?." Ucap kay kepada jovan dengan gugup.
"Oh, iya silahkan." Jawab jovan, yang akhirnya membuat mereka canggung kembali.
'Waaahhhh, ni makanan sayang kalau dimakan sama aku, nanti gak cantik lagi makanan nya. Sayangkan dia udah ditata dengan indah lalu dimakan begitu saja, hmm kasihan kamu nak. Mamah mau kamu sesuap saja.' Gumam kay lagi dalam hatinya.

"Makanannya enak."ucap kay dengan jujur.
"Syukurlah kalau kay suka." Ucap jovan sambil tersenyum.
"Kay," ucap jovan yang ingin melanjutkan pembicaraan tadi.
"Iya, kak?."
"Mau kah kamu jadi pacar aku?."

Kata - kata jovan membuat jantung kay hampir copot. Kay memegang pipinya yang panas.
'Ya tuhan bahagianya aku malam ini'
"A aakuu.." jawab kay yang gak tahu mau jawab apa, mulut nya ingin berbicara, namun hatinya melarang.
"Aku tunggu jawaban kamu, kamu tidak perlu menjawabnya sekarang kay." Ucap jovanka Dengan tenang.
"Baik kak jovan."

Kay merasa aneh, dia terlihat senang namun kenapa sulit untuk menjawab.

***

Setelah makan malamnya selesai jovan dan kay segera pulang, karena waktu sudah menunjukan pukul 9 malam.
Dalam mobil jovan kay terlelap tidur, jovan tidak tega membangunkan kay meskipun mobil jovan sudah berada di depan rumah kay.

"Kay, aku benar-benar mencintai kamu. Tapi aku tahu kamu mencintai yang lain. Aku akan sabar menunggumu." Ucap jovan dengan pelan.
Akhirnya kay terbangun dari tidurnya dan melihat sekelilingnya.
"Loh kok udah nyampe? Kenapa kakak gak ngebangunin kay?." Tanya kay.
"Mana aku tega membangunkan bidadari yang sedang tidur." Gombal jovan yang membuat pipi kay memerah
"Besok kamu kesekolah berangkat bareng aku. Ini perintah." Lanjut jovan.
"Hehe, baik kak."

Kay segera masuk ke rumahnya, dan menemui bundanya yang kini sedang tertawa.

"Kenapa bun?." Tanya kay penasaran.

"Tuan putri abis kencan sama pacar barunya ya?."

"Ih apaan sih, jovan bukan pacarnya kay, cuma calon pacar."

"Lalu gilang mau kemanain?."
Bunda nya ngeledek kay dengan bangga.

"Ih bunda, gilang itu nyebelin. Gk akan jadi pacar kay." Sentak kay.

"Tapi bunda lebih setuju kamu sama gilang deh."

"Kok bisa sih?" Ucap kay dengan penasaran.

"Ya gak tahu kenapa gitu kamu lebih cocok sama gilang."

"Ih apaan sih, bunda mah gilang mulu. Udah ah tuan putri capek mau tidur aja." Ucap kay sebal kepada bundanya.

"Jangan lupa besok baca kalimat sakral nya kay." Ucap Bunda nya yang  mengingatkan kay pasal kalimat yang selalu kay ucapkan tiap pagi nya.

Kay berhenti dan menengok bundanya sebari mengangkat jempolnya dengan semangat.
"Siap bunda."

****

Kay merebahkan dirinya diatas kasur sambil mendengarkan dan mengiri lagu favoritnya.

Kuingin kau tahu..
Kuingin kau s'lalu..
Dekat denganku setiap hariku..
Sudahkah kau yakin untuk mencintaiku..
Kuingin hanya satu tuk selamanya..

Tringtrangtringtrang

Nyanyiannya terpotong oleh suara ponselnya yang menandakan panggilan masuk.

"Halo?."

"Iya, apa?." Jawab kay kepada seorang cowok yang bernama gilang.

"Ih kok dingin banget sih suaranya."

"Mau lo apa sih lang." Desis kay sebal.

"Gue kangen aja sama lo." Ucap gilang kepada kay yang membuat kay jadi salting.

"Paan sih." Jawab kay yang bingung harus apa.

"Padahal bohong ckckckak, cie kayra salting nih."lanjut gilang.

"Haha."

"Hmmm, tadi gue lihat lo bareng cowok. Tumben banget lo jalan sama cowok?." Tanya gilang yang serius. Tadi gilang sempat melihat kay dengan cowok keluar dari restaurant.

"Iya iyalah, itu pacar aku jovanka namanya. Dia tuh ganteng, baik, perhatian, dan gak nyebelin" Kayra memamerkan sosok jovan kepada gilang dengan sangat bangga.

"Masa sih ada cowok yang tertarik sama burung beo, kok gue curiga lo yang bayar dia agar dia jadi pacar sewaan lo" Sindir gilang.

"Syirik ya bang, iya sih seorang gilangkan dari dulu jones, makanya gak pernah punya pacar." Balas kay sambil tertawa hahahaha..

"Ih kok gue bisa ngomong sama tikus merah ya." Ucap kay langsung mematikan ponselnya sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"Tau ah. Mending bobo."

HATE & LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang