Mood

2.2K 444 231
                                    

Yujin masuk ke dalam rumah dengan jalan gontai setelah tadi tahu bahwa minju keluar kota tanpa kabar sedikit pun.

"Siapa suruh kamu pulang?" Kata papanya dengan nada datar yang sedang membaca koran di ruang tamu.

Yujin melihat papanya sebentar, lalu kembali melangkah tanpa menjawab.

"Setelah ujian nanti, kamu papa pindahin sekolah ke london" kata papanya santai masih dengan membaca koran.

Yujin yang sedang tidak mood pun menjawab, "jangan becanda pa"

"Ngga ada yang bercanda. Sekolah kamu mau papa robohkan"

"Pa! Stop it!" Perintah yujin yang benar benar sedang tidak mood.

"Marah pak haji?" Celetuk papanya.

Yujin memutar bola matanya, malas melihat tingkah papanya yang ga jelas ini, persis seperti dirinya.

Yujin kembali melanjutkan langkah gontainya. Ia masih memikirkan ada apa dengan minju.

"Baru dari rumah pacar?" Kata papa yujin membuat yujin menghentikan langkahnya.

"Papa tau dari mana?"

"Punya pacar kok disembunyiin" kata papa yujin.

"Tau dari mana?" Tanya yujin menuntut kejelasan.

"Kamu kelahi karna pacar kamu kan?"

Yujin diam. Dia berkelahi karna kemauannya yang ingin membela minju. Bukan karna perintah langsung dari pacarnya.

"Permisi tuan Ahn" tiba tiba orang suruhan papa yujin menyela pembicaraan.

Terlihat orang berpakaian serba hitam itu memberi amplop coklat berisi berkas berkas yang tengah di lihat oleh papa yujin.

"Namanya kim minju? 2 bersaudara? Papanya berkerja di salah satu perusahaan terkenal dan mamanya seorang ibu rumah tangga?" Kata papa yujin masih membaca berkas.

Sontak yujin kaget. Dari mana papanya tau semua tentang minju bahkan keluarganya, sedangkan yujin belum pernah memperkenalkan mereka.

"Oh, kim minju di jodohkan dengan seseorang bermarga jeon?"

"PAPA"

"Seseorang yang udah berkerja? Hmm, pengacara muda ya" kata papa yujin tak henti membaca berkas.

Yujin membulatkan mata sempurna, papanya mencari tahu latar belakang minju seenaknya. Bahkan yujin ngga tau apa perkerjaan om jk.

"Papa cari tau semua tentang minju? Apa apan sih pa!" Ucap yujin.

"Kamu yujin," ucap papa yujin meletakkan berkas tadi dan melihat ke arah yujin.

"Kamu nyembunyiin pacar dari papa. Sekarang papa yang menyembunyikan pacar kamu!" Kata papa yujin lalu berdiri dari duduknya.

"Pa apaan sih. Ga lucu!" Kata yujin yang moodnya semakin brantakan.

"Untuk apa kamu pacaran kalau anaknya akan di jodohkan? Percuma yujin"

"Kalo gitu, papa buat orang tuanya setuju sama hubungan kami. Papa kan bisa segalanya"

"No, papa ngga mau berbesan sama orang yang menolak anak papa gitu aja" ucap papa yujin.

Papa yujin selalu menomor satukan harga diri. Dia ngga terima apa pun yang membuat keluarganya susah, terlebih yujin anak satu satunya.

Sekolah saja di belinya karna ketidak adilan yang di dapat yujin. Apa lagi seorang tuan Kim yang telah menolak yujin sebagai pacar anaknya.

"Lagian tiap mau bawa minju, papa itu ga pernah dirumah" kata yujin.

"Kamu kan bisa nyusulin papa"

"Mau nyusulin gimana kalo papa keluar negri terus"

"Ah yujin please, jangan kayak orang susah. Kamu udah papa beliin jet pribadi" ucap papanya. Aduh maafkan kesultanan tuan besar Ahn.

"Minju dimana?" Tanya yujin.

"I dont know" kata papa yujin lalu berjalan menuju ruang kerjanya.

"Pa! Papa sembunyiin dimana minju?!" Tanya yujin udah mulai kesal.

"I dont know sir" jawab papanya santai.

"Pa please!"

Yujin memasang wajah memohon pada papanya. Ia takut minju entah di bawa kemana. Yujin frustasi menghadapi papanya ini jika bertindak mungkin akan berlebihan.

"Ada syaratnya" kata papa yujin.

"Apa?" Jawab yujin dengam cepat.

"Tunggu dulu. Papa tanya, seberapa besar kamu suka dengan minju itu?"

"Lebih dari suka pa. I love her so much"

"And then?"

"I wanna marry her one day" ucap yujin mantap.

"Halah, anak kecil nikah nikah! Ngaca kamu!"

"Im seriously sir" ucap yujin ga main main.

"Serious? Do you think i will marry you with her?" Ucap papanya menaikkan sebelah alisnya

"Yes, ofcourse you are" kata yujin dengan tegas

"In your dream, kids!"

Papa yujin langsung masuk ke ruang kerja, menguncinya. Meninggalkan yujin yang merengek dan bertanya dimana keberadaan minju.

"Pa! Yujin butuh kabar minju!" Teriak yujin menggedor gedor pintu yang tertutup. Papanya sama sekali tidak menjawab.

"Paa" panggil yujin lemah, yujin lemah tidak mendapat kabar dari minju seharian.

Yujin menyerah memanggil papanya, ia berbalik ingin menuju kamar. Mencoba memikirkan cara menghubungi minju.

Tapi tiba tiba papanya keluar dari ruang kerja dan memanggil yujin.

"Ah yujin, syaratnya tadi,"

"Persiapkan diri kamu untuk besok. Kamu juga akan dijodohkan"










-------

Udah kayak naik roller coaster belum? Wkwk😂😂😂

PRÈCIOUS [S2] || Jinjoo Yenyul ChaekkuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang