Rumah Rani?

23 1 0
                                    

Bel pertanda pulang sekolah  pun  telah berbunyi. Setelah mengemasi barang- barang aku pun bergegas pulang jalan kaki. Bersama dengan teman- teman baikku. Dava, Roni, dan Saiful itulah teman- teman yang sangat sering pulang sekolah bersamaku mengingat kami sama- sama jalan kaki ditambah arah rumah kami yang sama. Itulah yang membuat kami begitu akrab. Dan sering pulang sekolah serta berangkat bersama.

"Hai, kawan nanti kita di warnet main berapa jam?" tanya Dava pada aku, Saiful, dan Roni.

"Main 4 jam aja gimana?" Roni menjawab lebih dulu.

" aku ikut saja, terserah" jawabku

" ya sudah kita main 4 jam saja ya?" Saiful melanjutkan.

" ok, sepakat 4 jam berarti ya? Kita mainya" kata Dava.

" Ok, lah" kata Saiful, dan Roni

Sementara aku hanya mengangguk.

Tak lama kemudian kami sampai depan rumahku.

"Aku duluan ya kawan" kataku pada Dava, Roni, dan Saiful sambil melambaikan tangan.

"Jangan lupa ya seusai ganti seragam, langsung kerumahku ya, aku tunggu nanti kita berangkat ke warnet sama-sama" kata Saiful padaku.

" Ok, siap" jawabku

Aku langsung memasuki rumahku dan bergegas masuk kamar lalu mengganti seragam sekolahku.

Setelah itu aku bergegas ke rumah Saiful dengan berjalan kaki.

***
Setelah aku sampai di rumah Saiful ternyata teman- teman ku sudah menungguku di sana.

"Nah, karena semua sudah lengkap kuy lah kita berangkat ke warnet" kata Saiful.

"Eh, tapi warnet di dekat sini ada dimana" tanya Roni pada Saiful.

"Agak, jauh sih, tapi disana asik kok mainnya" kata Saiful.

"Kuy lah kita berangkat kesana" kataku dengan semangat

"Ok" kata Roni

***
Kemudian aku, Roni, Dava, dan Saiful mulai meninggalkan rumah Saiful untuk menuju warnet yang di katakan Saiful.

"Mana warnet nya ful" tanya Dava pada Saiful.

"Tuh, di ujung jalan nanti kita belok kanan, sampai dah" jawab Saiful pada Dava.

" oh, ok" kata Dava.

Kami terus menyusuri jalan menuju warnet yang ditujukan oleh Saiful.

Kemudian kami sampai di depan warnet tetapi kami langsung kecewa dikarenakan warnet yang kami tuju sedang tutup.

"Yah bagaimana ni Ful ?" tanya Roni pada Saiful.

"Yah, kok tutup sih " aku mengeluh.

"Ya aku juga tidak tahu kupikir warnet nya buka" kata Saiful kepada Aku, Dava, Dan Roni.

"Begini saja, bagaimana kalo kita cari warnet yang lain?" Saiful berusaha memberikan solusi

"Setuju tapi di dekat sini dimana ada warnet lagi?" jawabku pada Saiful sambil mengeluh karena memang sejak tadi kami belum istirahat setelah berangkat dari rumah Saiful ke warnet.

"Di depan sana ada kayaknya" Saiful berkata ragu- ragu.

" yang benar jangan salah, awas kalo salah" kata Dava dengan nada lelah

"Ya betul itu kalau salah lagi, sia- sia kita jalan ke sana"Roni menimpali.

" coba aja dulu kita ke sana" kataku  menenangkan mereka.

" tapi aku sudah cape jalan" Roni mengeluh

"Kamu laki bukan sih, jalan segitu aja udah cape" kataku pada Roni

***
Kami langsung berangkat menuju warnet yang ditujukan oleh Saiful.

Kami berjalan tanpa suara hanya ada suara langkah kaki kami.
Kecuali Roni yang sedari tadi masih menggerutu.

***
15 menit kami berjalan kaki akhirnya kami sampai.

Kami lihat warnet yang ditujukan Saiful buka.

"Yes, akhirnya"Roni melompat kegirangan

Kemudian kami memasuki warnet. Kemudian menapaki tangga- demi tangga, kebetulan ruangan game online ada di lantai 2, di lantai 1 untuk tempat parkir bagi yang bermain di warnet.

Saat ini pukul 2 siang. Aku, Roni, Dava, dan Saiful memutuskan untuk bermain game 4 jam.

***
Tak terasa sudah 4 jam kami bermain game online.

" bagaimana kalau besok kita main lagi?" Saiful bertanya pada aku, Roni, dan Dava

"Ok" jawab Dava dan Roni serempak

Aku hanya mengangguk.

Dari jendela lantai 2 warnet tak sengaja aku melihat Rani, teman sekelas yang aku kagumi dan sukai.

"Ngapain si Rani bolak-balik keluar-masuk  rumah itu?" aku bergumam sambil mengerutkan dahi.
"Apakah itu rumah Rani?" aku kebingungan dan terdiam.

Plak..
Dava menepuk bahuku

" kenapa bengong jon?" Dava bertanya menyelidik

"Ah tidak ada apa- apa ayo kita pulang sudah hampir malam" aku mengalihkan topik.

***
Kami pun melangkah pulang dari warnet. Dan yah rumahku yang paling jauh dari warnet.

Di jalan menuju rumahku hanya menyisakan aku sendiri.
Aku masih saja memikirkan mengapa rani bolak-balik ke dalam sebuah rumah lantai 2 di dekat warnet tadi.

***
Aku sampai di rumah kemudian makan, mandi, dan langsung tidur, entah kenapa padahal  baru pukul 7 sore tapi aku sudah mengantuk aku tidak biasanya begini.

Bersambung...

Perjalanan cintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang