Please Help Me

135 14 0
                                    

"Stand up, you have ears right ?"

Akupun mengikuti perkataannya. Aku berdiri tepat dihadapannya.

"Yyyoou ?...." sedikit terbata bata.

"Yes, what are you doing here,back to your home now,like a crazy person"

"Sorry, but could you help me please? I dont have anyone here and I dunno around here, please dont go before you help me please" aku memohon kepadanya dengan penuh harapan.

"What do you want ?"

"Can you help me, last morning a robber come to me he take all of my things and my money, so I dont have anything again and I dunno what should I do, nobody can help me. So now I hope you can help me please hikks"

"What are you come from ? Why you dont have anyone here ?"

"Shanghai chinesse. I came just for holiday but...." aku tidak melanjutkan ceritaku dan hanya bisa menangis terisak.

"Ok ok hentikan tangisanmu itu, lihatlah pandangan orang orang kepadamu"ucap lelaki itu dengan bahasanya yang tidak kumengerti.
Akupun yang mendengar ucapannya langsung tiba tiba terdiam.

"What do you say ?"

"Omona apa yang harus kukatakan bahkan dia tidak mengerti apa yang kukatakan" lelaki itu menggaruk tengkuknya.

"Aree youu...."

"Stop it, I dont know what should I say, Im not good in english speak" jelasnya tersenyum.

Aku hanya bisa tercengang melihatnya. Wajah tampan,kulit putih dan postur tubuh yang tinggi menawan itu sungguh sangat menimbulkan banyak tanda tanya.

"Heii....??" Lelaki itu melambaikan tangannya tepat didepan wajahku dan sontak membuatku tersadar dari lamunanku.

"Ah Mian" ucapku dengan cepat.

"Kau bisa berbahasa korea ?" Tanyanya bingung

"Ne, Ibuku dari china dan ayahku dari korea, karena kami tinggal di china jadi terbiasa menggunakan bahasa mandarin dari pada korea"

"Lalu kenapa kau tidak mengerti apa yang kukatakan tadi ?"

"Kau mengucapkannya begitu cepat, aku tidak bisa mencerna"

"Dasar aneh. Ayo ikut aku" dia membawaku pergi dengan sebuah motor besar dan mewah.

"Apa benda ini milikmu?"

"Sudah tidak usah banyak tanyak. Cepat naik"
Akupun menuruti perintahnya.

"Baiklah, pegangann yang erat"

"Tidak perlu"

Dengan cepat dia menarik gas nya sehingga membuatku sedikit melayang.

"Aaaaa....aaaaapaaaaa kauuu gilaaaaa"
Dia menghentikan motornya.

"Aku sudah bilang pegangan yang erat tapi kau malah membatah,rasakan sekarang" balasnya dengan sedikit kesal.
Akhirnya akupun dengan ragu ragu mengeratkan peganganku.

"Gomawo sudah mau membantu, aku tidak tau apa yang akan terjadi padaku selanjutnya"

Dia sama sekali tidak meresponku dan tetap fokus pada jalanan.
Waktu diperjalanan menghabiskan selama kurang lebih satu jam.
Tanpa tersadar kami sudah tiba ditempat tujuan.

"Kita sampai" ucap lelaki tampan itu

"Eeuumm kita sudah sampai ? Hoaaammm"

"Kau tidur ?"tanyanya aneh

"Tidak,aku hanya terlelap saja"
Aku asyik melihat sekelilingku,terlihat bangunan yang indah dengan halaman yang luas.

"Kau mau menginap di hotel ini ?" Tanyaku polos

"Ha? Apa? Hotel?apa kau gila?sudahlah ayo masuk" jawabnya pintas.
Dia berjalan menuju pintu tetapi dia terhenti karena menemukanku tidak bergerak sedikitpun.

"apa lagi yang kau tunggu? Ayo masuk"pintah lelaki tampan itu.

"Tidak akan. Aku mencurigaimu,kenapa kau membawaku kehotel? Apa maksudmu? Kau pikir aku ini wanita apa"

"Heii ayolah ini bukan hotel,ini rumahku"

"Aku tidak percaya"

"Baiklah,tetap disitu dan jangan masuk,kemungkinan salju akan turun malam ini,rasakan sendiri"dia berjalan memasuki rumahnya tetapi sebelum dia sampai duluan aku berlari mendahuluinya dengan cepat dan sedikit menyenggol lengannya.

"Yaakk dia lari duluan, heii gila berhenti jangan masuk kerumahku, sudah bagus aku mau menolongmu" ucap lelaki itu mengejarku.

"Aku masih tidak percaya kalau ini rumahmu, ini pasti hotel dimana resepsionisnya ?" Memutar mutarkan kepalaku yang melihat lihat seisi rumahnya.

"Untuk apa kau masuk? Pergi keluar. Aku tidak menerima tamu sepertimu"

"Kau yang membawaku kemari jadi biarkan aku menginap beberapa hari disini,akan kubalas kebaikanmu jika kau berkenan membiarkanku menginap di hotelmu ini"

"Lagi lagi kau mengatakan ini hotel,ini bukan hotel jadi keluarlah, kau sudah membuatku kesal"

"Tidak tidak ku mohon diluar dingin sekali aku bisa mati kalo terus diluar"
aku memasang wajah sedih agar dia bisa membiarkanku tinggal untuk beberapa hari dirumahnya.
Setelah berpikir beberapa menit akhirnya dia membiarkanku menginap dirumahnya.

Oh My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang