Cousin

68 5 0
                                    

"Kakak kenapa tertawa,bukankah kalian sama saja?"
Aku terdiam karena perkataanya seolah merasa cukup puas untuk itu.

"Kak tae aku ingin istirahat,bisakah kau menemaniku kekamar?"

"Tentu,ayoo sayang"
tae dan Alvin pun pergi kekamar, aku juga bergegas menuju kekamar.

Jam menunjukjan pukul 11 malam suasana rumah sudah amat sepi
Taehyung dan Alvin mungkin sudah  terlelap.
Aku menenggelamkan wajahku di kedua lutut kakiku, dengan suara terisak isak.
Entah apa yang kupikirkan semuanya hancur berantakan. Air mataku tak kunjung berhenti ia terus mengalir deras dipipiku. Tanpa tersadar ternyata aku belum menutup rapat pintu kamarku saat taehyung lewat hendak mengambil air minum ia menoleh kearah pintu kamar dan melihatku sedang menangis. Dia berdiri hingga beberapa menit dan akhirnya memutuskan untuk masuk.
Aku yang mendengar suara pintu terbuka langsung menghapus air mataku.

"Kau menangis?" Tanyanya lembut

"Tidak, sedang apa kau ? Kenapa masuk kekamar wanita sembarangan?"
Aku tetap duduk diposisiku semula tanpa melihat kearahnya.

"Apa ada larangan dirumahku untuk tidak masuk dikamar ini?"
Aku terdiam sesaat dan mencoba tetap tenang.

"Tidak,maafkan aku"

"Baiklah,kenapa kau menangis?"

"Aku tidak menangis,aku hanya mengantuk,aku akan tidur" aku menjatuhkan tubuhku lurus diranjang dengan tetap membelakangi dia dan langsung menarik selimut sehingga menutupi seluruh tubuhku.
Dia pun meniggalkan kamarku sambil berkata

"Kalau memang ada masalah cobalah bicara padaku,mungkin aku bisa membantumu,jangan terus bersembunyi. Untuk malam ini tidurlah nyenyak selamat malam".

Ini pertama kalinya aku mendengar suara lembutnya.
Pagi menjelang mataku masih lebam karena menangis semalaman,tapi itu tidak menghalangiku untuk beraktivitas,aku pergi kedapur dan memanggang beberapa roti untuk sarapan pagi. Setelah selesai akupun mencoba mencari kamar alvin dan akhirnya aku menemukannya,aku pun membangunkannya.

"Hei adik kecil selamat pagi" aku membuka tirai kamarnya.

"Apa ini sudah pagi?" Tanyanya dengan mata masih tertutup.

"Benar,bangunlah aku sudah membuatkanmu roti panggang dengan selai coklat".

"Benarkah?" Dia langsung membuka matanya dan berlari kedapur.
Akupun langsung menyusulnya.

"Waahh benar. Aku sudah lama tidak menikmatinya lagi,mama sangat sibuk tidak sempat membuatkanku sarapan,ini kesukaanku terimah kasih kak"

"hmm baiklah sayang, ayo cepat makan banyak sebelum kak tae bangun dan menghabiskan semuanya"

"Tidak masalah, aku akan menyisakan sedikit saja untuknya"
Akupun yang mendengar kata kata dari mulutnya itu tersenyum.

"kau begitu menyukainya?kenapa mamamu begitu sibuk? Terus siapa yang membuatkan sarapan pagi dirumahmu?"

"Kak taehyung,tapi semenjak kak taehyung pergi kesini aku dimasakin sama bibi dirumah dan itu sangat menyebalkan"

"Kenapa ? Apa masakannya tidak enak?"

"Bukan begitu,hanya saja aku ingin mama yang melakukannya"

"Ohh manis ayolah jangan cemberut seperti itu,bagaimana kalo selesai ini kita jalan jalan ketaman?"

"ayo,aku ingin sekali ketaman yeee"
Dia terlihat sangat bahagia,Alvin kecil ini memang menenangkan hati.
Aku meninggalkan sarapan pagi diatas meja dan sebuah memo kecil yang menempel dikulkas agar saat taehyung bangun dia tidak merasa kehilangan alvin.

"Kak bagaimana kau bisa tersesat,apa kau orang baru disini?"

"Iyah,awalnya kakak hanya akan berlibur tapi semuanya hancur karena seorang copet,dia mengambil semua barang barang kakak"

"Terus bagaimana kakak bisa menemukan kak taehyung"

"Pada saat itu taehyung sedang berdiri menuggu taxi aku mencoba meminta pertolongan padanya,awalnya dia tidak percaya padaku namun dengan hati nuraninya akhirnya dia mau menolongku"

"Kakakku itu memang baik,hanya saja orang yang sering jahat padanya"

"Iyah kakakmu sangat baik"
Tidak terasa kamipun sudah sampai ditaman karena asiknya berbincang.

"Adik kecil apa kau mau ice cream?"

"Aku mau kak"

"sebentar kakak akan membelikanmu ice cream tunggu sini yah"

"baiklah"beberapa menit kemudian akupun kembali dengan membawakannya ice cream coklat.
Kami menikmati ice cream bersama sama.

"Kak apa kau benar benar tidak punya pacar?"

"Adik kecil itu tidak perlu dibahas"

"Kenapa kau tidak berpacaran saja dengan kakakku dia anak baik"
Akupun tersedat ice cream karena perkataanya.

"Heii kamu masih kecil kenapa sudah bicara tentang pacar"
Tiba tiba Taehyung muncul dari belakang bangku yang kami duduki.

"Kakak kenapa kau disini?"

"Kakak merindukanmu jadi kakak menyusulmu"
Aku asik menikmati ice cream ku tanpa berkata sedikitpun suasana terasa berubah ketika tae hadir diantara kami berdua.
Taehyung pun melihat kearahku.

"bagaimana bisa kau makan ice cream seperti itu? Dasar gilaa"
Aku mencerna apa yang dimaksud dengan perkataan ari.

"Apa ? Mengganggu saja" ucapku dengan nada sedikit tinggi.
Taehyung dan Alvin terdiam menatapku, begitu pula dengan orang orang disekitarku.

"Kenapa? Apa ada yang salah denganku? Kenapa kalian menatapku seperti itu? Aku terlihat cantik yah?"
Aku tersenyum lebar dengan percaya diri yang teramat tinggi.

"Alvin dia memang benar gila"

"Ayolah kak"

Aku sungguh tidak mengerti apa maksudnya.

"Baiklah, aku akan mencoba..."
Taehyung mendekatiku ia mencoba menggeser alvin dan duduk tepat disampingku dia mendekatkan dirinya dekat, amat dekatt, sungguh dekat.

"Tae menjauh,mau apa kau?"
Dia terus menatap kearah bibirku dan semakin mendekatkan wajahnya padaku.
Aku pun mencoba menghindarinya.
Ketika wajahnya semakin dekat akupun berteriak dengan menutup mataku.

"Taeeeee  pergii......."
Taehyung menyentuh pinggir bibirku dengan tisyu.

"Ok sudah beres" dia pun bertos dengan alvin.

"Eemm apa semua ini?"

"Apa?kenapa berteriak? Aku hanya membersihkan pinggir bibirmu itu,makan ice cream aja seperti anak kecil" dia tersenyum evil.
Pipiku pun memerah entah apa yang kupikirkan pada saat itu aku cukup merasa sangat malu.

"Heii apa yang kau pikirkan?" Taehyung mulai untuk meledekku.

"Diam kau"

"Kau berpikir yang tidak tidak yah?"

"Hentikan omong kosongmu itu"
Aku merasa marah bercampur malu dan akhirnya akupun meninggalkan mereka berdua di taman dan kembali kerumah.

"Kenapa kak Lyn begitu marah padamu kak"

"Kakak juga gak tau. Kau sudah selesai?bagaimana kalo kita kesupermarket ada barang penting yang harus kakak beli"

"Baiklah,ayo kita pergi kak"
Jam berputar cepat tak terasa sudah hampir sore dan akhirnya taehyung dan alvin pun tiba dirumah.
Aku melihat mereka yang duduk disofa dengan nafas terengah engah.

"Kau senang vin?"

"Tentu kak, aku akan bawa mainanku kekamar,makasih kak kau baik sekali"
Alvin terus berlari kekamarnya.

Oh My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang