Yejin mengepalkan jarinya kesal. Ucapan Hyemi, ia benci. Benci sekali sampai ingin menancapkan pisau yang ada di dapur rumah Jungkook rasanya. Membunuh agar gadis itu menghilang saja dari bumi. Namun itu hanya menjadi sebuah keinginannya saja. Nyatanya ia meredam emosinya dengan baik. Berbuat gila hanya akan membuatnya kehilangan segalanya, termasuk Jungkook.
Buru-buru ia keluar dapur, menemui tiga orang yang asik melanjutkan perbincangan. Lagi dan lagi tanpanya. Harga dirinya terasa disakiti. Ia bersumpah akan mengambil Jungkook dari dua wanita yang sedang melempar tawa renyah bersama itu.
"Eh, Yejin. Ayo sini gabung," tawar mamah Jungkook sambil menepuk sofa di sebelahnya.
"Ada yang harus Yejin kerjakan tante. Yejin pamit pulang dulu ya."
"Oh begitu."
Yejin memberi bungkukan singkat sambil tersenyum ramah seperti biasanya.
"Biar Kookie yang antar ke depan mah." Jungkook bangkit duluan saat mamahnya mau berdiri untuk mengantar Yejin sampai depan sebagai sopan santun tuan rumah.
"Kakak ikut."
Hyemi ikut berdiri menyusul Jungkook. Berjalan beriringan dengan Yejin yang melirik tangan Jungkook lewat ekor matanya. Tangan Jungkook mendekap erat pinggang Hyemi.
"Kakak permisi. Terima kasih untuk makan malamnya dan mengantar sampai disini."
"Sama-sama kak. Maaf, jadi ngerepotin kakak udah datang tapi malah enggak belajar."
Yejin tersenyum, lalu pandangannya beralih ke wajah datar Hyemi.
"Senang bertemu denganmu, 'kak' Hyemi." Yejin menekan kata 'kak'-nya.
"Iya. Aku juga." Hyemi membalasnya dengan tenang. Tak ingin terprovokasi penekanan vokal Yejin.
Yejin masuk ke mobilnya, meninggalkan pelataran rumah Jungkook dengan mata elangnya yang menatap kesal ke jalan.
"Awas kau, Hyemi."
Sementara Hyemi masih berdiri bersama Jungkook di pelataran rumah itu. Matanya menatap lurus sampai mobil Yejin hilang dari pandangan.
"Kak," ucap Jungkook mengusap-usap helaian rambut Hyemi.
"Oh? Iya dek. Maaf. Kakak ngelamun ya?"
"Ada masalah?" tanya Jungkook lembut.
Hyemi menggeleng.
"Yakin?"
Hyemi memutar tubuhnya, membuat mereka berhadapan saat ini. Tatapannya sendu.
"Sebenarnya ada."
"Tuh 'kan." Jungkook tersenyum sampai akhirnya merengkuh Hyemi dalam pelukannya. "Kak, jadi pacar adek lagi, mau ya?"
Hyemi mendongakkan wajahnya menatap wajah Jungkook yang memandanginya dengan matanya yang berbinar.
"Tadi adek denger loh pembicaraan kakak sama kak Yejin."
"Eh? Beneran? Terus kenapa adek enggak ada waktu kakak keluar dapur?"
"Adek udah lari duluan dong. Hehe ..."
Hyemi tersenyum. Mengusak wajahnya di dada Jungkook. Menghirup wangi vanilla dari tubuh Jungkook.
"Kakak cuma takut hubungan jarak jauh dek."
"Tapi dengan status kita yang enggak jelas gini, rasanya nyiksa kak."
"Gitu ya?"
"Tapi adek seneng waktu kakak bilang ke kak Yejin kalau adek milik kakak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Little 'Namchin' (Rate-M ⚠🔞Jeon Jungkook) ✔END
Fanfiction"Berhenti jadikan kak Taehyung pelampiasan kak. Dia milik kak Yoobi. Kalau kakak mau, adek bisa jadi pelampiasan kakak. Adek siap. Kapanpun." Dan pernyataan Jungkook sialnya membuat Hyemi berdegup. Tidak pernah tahu bahwa pria yang ia anggap bocah i...