Jiyong menatap jam tangannya, Dara mengatakan akan bertemu dengannya hari ini, bahkan wanita itu tidak berkilah atau menolak bertemu dengannya, tapi wanita itu sudah terlambat 20 menit. Dan tidak lama ia melihat Dara yang turun dari mobil rangrover putih, ia segera memakai kaca mata miliknya dan memasang kancing kemejanya paling atas.
Ia melihat wanita yang terlihat berbeda dengan yang ia lihat 2 hari yang lalu, jika 2 hari yang lalu wanita ini menggunakan dress dan berdandan, wanita yang mendatanginya kali ini seperti orang yang belum tidur berhari-hari, lingkaran hitam dibawah matanya terlihat jelas, rambut panjangnya disembunyikan dibalik topi hitam dan ia mengenakan kaos putih kebesaran dengan jins panjang dan sepatu kets. Tampilan berbeda Dari sandara Park yang ia kenal dulu, wanita yang melangkah kearah restoran tempat mereka bertemu seperti bukan bidadari sekolahnya dulu "apa karena pekerjaan?" bisik Jiyong.
Ini jelas penampilan baru yang ia lihat dari seorang Sandara Park, gadis tercantik disekolahnya dulu, gadis cuek namun modis yang membuat semua mata lelaki tak pernah meninggalkan bayangannya, dan sekarang.... "Hai Ji, maaf tadi aku harus ke studio ku dulu" Dara tersenyum sambil menyapanya, Jiyong mengangguk "sudah pesan makanan?" Ia menggeleng pelan.
"Belum aku menunggumu" jawab Jiyong sambil melihat Dara yang duduk di hadapannya.
"Kenapa tidak pesan?" Dara membuka topinya, dan lihat para lelaki kembali menatapnya, tentu dengan tatapan kagum, karena sangat jarang wanita terlihat cantik tanpa riasan di korea, dan Dara satu-satunya wanita yang bisa melakukannya.
"Aku menunggumu" Dara tersenyun begitu cantik padanya.
"Maaf, aku harus mengecek lagu untuk penampilan lusa, Lain kali aku tidak akan membuatmu menunggu" Dara memanggil pelayan dan mereka mulai memesan, "bagaimana kabarmu?, apa kamu sudah menikah?" Dara menatap lekat lelaki didepannya.
"Belum, tapi aku sudah bertunangan, tapi belum resmi" Jiyong menunjukkan cincin silver di jari manisnya.
"Beruntungnya kamu menemukan pasangan yang kamu cintai" Dara mengeluarkan tabletnya dan juga ponsel pintarnya. Jiyong menatap wanita yang sepertinya tersenyum terpaksa melihatnya.
"Memang kamu tidak punya kekasih?" Dara memasang kaca mata bacanya dan mendongak menatap Jiyong.
"Tidak"
"Kenapa? Pasti banyak yang menyukaimu" Dara tersenyum dan membuka kunci tabletnya.
"Sangat banyak, tapi aku tidak menyukai mereka dan Karena dia yang aku sukai tidak mengajakku berkencan" Jiyong tertawa kecil.
"Lalu kenapa kamu tidak mengajaknya?" Dara menatap Jiyong dan mencibir.
"Aku wanita dan aku cantik, jadi pantang untukku mengajak lelaki berkencan"
"Ohh come on.. itu zaman dulu"
"Dan aku wanita zaman Dulu Jiyong" Jiyong hanya tertawa pelan, tidak ada yang berubah dari Dara, ia masih blak-blakan seperti dulu, dan wanita ini masih menggetarkan hatinya walau coba ia tepis.