Life Scenario [Hunkai]

Chapter 6 - END

@eLfarhany

Cast :

Oh Sehun

Kim Kai

Baku!

Drama | Hurt/Comfort | Life | Romance

Warning Typo!Without Editing

HAPPY READING!

.

.

.

Sehun membuka kelopak matanya, menyipit ketika menyadari kamar yang ia tempati bukanlah kamarnya. Setelahnya Sehun mendesah, meregangkan tubuhnya dan beranjak duduk, mengingat jika kamarnya sekarang sedang di tempati oleh Kai dan Jisung. Ia menguap sebentar sebelum turun dari ranjang, membuka gorden kamar lalu kembali melangkah masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah menyelesaikan acara mandinya dalam beberapa menit, Sehun keluar dari kamar menggunakan piyamanya semalam. Setelan jas nya tentu saja berada di kamarnya dan ia tak mau masuk kesana sebelum Kai keluar darisana. Ia hanya takut Kai merasa terganggu atau risih dengan keberadaannya.

Langkah Sehun terhenti mendengar tawa Jisung yang lucu, ia melongok ke bawah tepat pada meja makan. Disana Kai duduk bersebelahan dengan Jisung, sedang menikmati sarapan. Sehun mengangguk pelan, ia akan masuk ke dalam kamarnya sekarang dan mengganti pakaiannya dengan setelan kantor. Selesai berganti ia kembali keluar, turun ke lantai bawah dan berjalan mendekati meja makan.

"Selamat pagi." Sapa Sehun kikuk, ia tak terbiasa bersikap seperti ini.

"Pagi..." balas Jisung ceria.

"Aku yakin kau masih pada kebiasaanmu, jadi aku hanya memesan sarapan untukku dan Jisung." Ujar Kai tanpa membalas sapaan Sehun, pemuda itu sibuk menyuapi Jisung.

"Ah.. ya. Aku selalu sarapan di kantor." Sehun masih berdiri di dekat meja makan, memandangi Kai yang sepertinya enggan menatapnya. Sedangkan Jisung, balita itu menatapnya seraya mengunyah sarapannya dengan pipi menggembung.

"Aku akan pulang sebentar lagi." Ucap Kai lagi.

"Yah.. aku juga akan berangkat sebentar lagi. Kalian perlu ku antar?" Tawar Sehun ragu, aura di antara keduanya begitu canggung, bahkan Sehun tak berniat untuk duduk.

"Tidak perlu. Aku akan memesan taksi."

"Daddy sad?" Jisung masih menatap Sehun, maniknya berkedip polos dengan bibirnya yang sedikit terbuka.

"Daddy?" Kai menatap Jisung mengernyit.

"Hmm..!" Jisung mengangguk antusias, menoleh pada Kai dengan jari mungilnya yang menunjuk Sehun. "Daddy sad, Mom."

"Siapa yang mengajari Jisung?" Kai sangsi, ia sedikit syok.

"Mommy."

"Tidak. Maksud Mommy bukan bahasa inggris. Tapi.." Kai melirik Sehun sekilas sebelum kembali berucap. "Siapa yang mengajari Jisung untuk memanggil Daddy?"

Jisung menggeleng cepat. "Tidak ada."

"Jisung--"