Radeya Syifa, adalah anak tunggal dikeluarganya jadi tak usah kaget kalau dia dimanja orang tuanya, tak jarang dia selalu dibelikan barang barang yang dia mau. Radeya sekolah di SMA Nusa 1 dan dia sekarang kelas 3 SMA, dia termasuk orang yang sangat terbuka dengan orangtuanya, apapun masalah yang dihadapi pasti selalu diceritakan dengan orang tuanya.
"Radeya bangun nak, ini udah jam setengah 6 lebih" kata Bu Wanda (ibu Redaya) sambil menepuk nepuk pipi Radeya.
"Apa.! Aduh mama, kok ga bangunin Radeya dari tadi sih" ujarnya sambil lari menuju kamar mandi.Menurut Radeya hari ini hari yang sial buatnya, sebelumnya Radeya tidak pernah mengalami hal semacam ini.
"Ma, Papa mana?" Kata Radeya yang sudah siap berangkat sekolah
"Lhoh papakan udah berangkat dari tadi, soalnya ada meeting sama clien" jawab mama
"Teeeeerus Radeya berangkat sama siapa? Aduh gi mana nih mah, pasti Radeya dimarahin abis abisan sama guru"
"Gini aja, kamu numpang sama Radefa ke sekolahnya"
"Hah apa apaaan" Radeya kagetRadefa Fakhri adalah tetangga Radeya,, rumahnya sih deket soalnya mereka tinggal di komplek perumahan yang sama. Radefa tu cowok yang ganteng, tinggi, aduh pokoknya the bestlah, pantes ya kalau disekolah banyak yang suka. Radefa sekolah di SMA Nusa 2 dan dia juga kelas 3 SMA, dekat juga sih sama sekolahnya Radeya.
Sontak mama langsung menarik tangan Radeya menuju teras rumah, dan kebetulan Radefa lewat dengan motor CBR nya.
"RADEFA!!!" Teriak Bu Wanda
Sontak Radefa langsung menghentikan laju sepeda motornya.
"Iya ada apa tante?" Kata Radefa
"Tante minta tolong ya,, anterin Radeya ke sekolah, kan sekolah kalian juga dekat"
"Oh, iya tante. Radeya ayo naik nanti keburu kamu telat" kata RadefaPerjalanan menuju sekolah Radeya cemberut terus, karena sebetulnya Radeya ga suka sama Radefa, dulu Radeya sering diejek, dimusuhin, diomong omongin, pokoknya yang jelek jelek lah, dan hal itu membuat Radeya benci sama Radefa.
"Kok kamu cemberut terus sih,," kata Radefa
Radeya tak menanggapi ucapan Radeya, bahkan sampai di sekolah pun Radeya sama sekali ga ngomong sepatah katapun sama Radefa.^Krukkkkkkkkkkk^ suara gerbang sekolah yang hampir saja tertutup
"Pak bukain pintu gerbangnya dong"
"Radeya.. kok tumben tumben kamu terlambat" kata Pak Ihsan (satpam sekolah)
"Iya nih pak ,, tadi bangun kesiangan. Tolong bukain pintunya pak" pinta Radeya dengan sangat memohon
"Ya udah cepet gih masuk" jawab Pak Ihsan sambil membuka gerbang kembaliRadeya berlari dengan kencang menuju ruang kelasnya. Dan dia kaget karena ga ada seorangpun disekolah, bahkan tas teman temannya pun tak ada. Dari belakang Radeya, terdengar suara hentakan kaki yang sangat kencang dan ternyata itu teman teman Radeya yang mengucapkan selamat kepada Radeya atas puisi yang dirangkainya. Radeya tidak menyangka kalau ternyata puisinya menang pada ajang lomba puisi di sekolahnya.
"Congratulation Radeyaku cintakuhh, I'm proud of you" kata Reya (sahabat sekaligus teman sebangku Radeya)
"Makasih Eyaa"
Alhasil merekapun berpelukan. Saat Radeya dan Reya berpelukan, ada seseorang yang memanggil Radeya dari belakang."Heh kumel"
Radeya kaget dengan panggilan itu, dan Radeya ingat kalo Radefa sering mengucapkan kata itu sewaktu dulu masih anak anak.
Perlahan Radeya melepaskan pelukannya dari Reya dan memutar badan ke belakang, dan ternyataaaaaaa ada Radefa.
Muka Radeya langsung berubah, yang tadinya dia senang menjadi sebel. Radefa menjulurkan tangannya dengan niat untuk memberikan selamat, namun Radeya justru berlari keluar kelas. Lantas Reya mengikuti kemana perginya Radeya, Radeya berhenti tepat di kantin dan dia duduk dengan wajah menunduk./Reya menepuk pundak Radeya "Radeya, kamu kenapa? Kok waktu Radefa dateng kamu pergi?"
"Ga papa kok" jawab Radeya ketus
"Radefa, aku tuh sehabat kamu, aku tau kalo kamu bohong. Sebenernya tuh ada apa?"
/Air mata Radeya mulai menetes "Jadi gini Rey, dulu sewaktu aku kelas 6 SD aku sering maen sama temen kompleks aku, tapi waktu aku maen sama mereka tiba tiba Radefa dateng terus ngata ngatain aku, dia ngejelekin aku didepan temen temen aku, terus temen temen aku pada ngejauhin aku"
/Reya mengelus pundak Radeya "Apa yang diucapin sama Radefa sampe dijauhin temen temen kamu "
/Air mata Radeya mulai menetes deras bak hujan yang tak ujung berhenti "Kata Radefa ^Kamu ga pantes maen sama mereka, kamutuh anak kumel, jelek, item, mending kamu maen tuh sama anak anak di empang^"
"Astaga,, segitunya Radefa bilang sama kamu. Emng kamu salah apa sama Radefa?"
"Aku ga tau Rey" jawab Radeya sambil sesegukan